Tips Menulis Cerpen untuk Pemula - Step by Step

Bagi yang sudah jago dan biasa menulis cerpen, tentu topik ini sudah tak lagi menarik ya? Menulis cerpen memang bisa jadi kebiasaan yang sangat menyenangkan. Sekali bisa, mungkin kamu akan ketagihan. Apalagi, kalau kamu banyak waktu luang dan banyak ide yang menumpuk di kepalamu. Hmm, bisa -bisa kamu tak pernah jauh dari laptop seharian lantaran menulis cerpen.

Jangan dipikir kalau menulis cerpen ini adalah pekerjaan yang sia -sia loh. Ada banyak manfaat dari menulis cerpen. Mulai dari manfaat pengembangan diri, sampai manfaat materi alias uang. Ya! Dengan menulis cerpen kamu bisa lebih mengembangkan diri dan kepribadian kamu.

Ini karena proses menulis cerpen bisa membantu kamu untuk merefleksikan berbagai peristiwa dalam kehidupan ini. Cerpen yang bermanfaat bagi pembaca akan menyajikan banyak hikmah yang tentunya bermanfaat pula bagi penulisnya.

Tak hanya itu, jika tulisan kamu sudah bagus dan menarik, maka kamu pun bisa mendapatkan uang dari cerpen. Kamu bisa mengirimkan cerpen -cerpen yang kamu tulis di surat kabar dan majalah. Jika dimuat, honornya lumayan loh. Ada juga penerbit surat kabar besar yang berani membayar sampai jutaan rupiah untuk setiap cerpen yang dimuatnya.

Tak hanya jadi penulis cerpen untuk surat kabar saja, kamu pun bisa menulis buku kumpulan cerpen yang tentunya juga bisa menghasilkan royalty. Jika kemampuan menulis cerpen sudah hebat, maka kamu juga bisa berlanjut menjadi penulis novel, skenario dan lainnya. Tentu, bayarannya juga menggiurkan.

Tapi sebelum mulai menulis cerpen, kamu perlu tahu bagaimana cara atau tips menulis cerpen dengan baik dan benar. Ups, untuk cerpen, mungkin lebih tepatnya tips menulis cerpen yang menarik dan disukai pembaca. Karena ditujukan bagi para pemula, jadi tips ini akan disusun secara lengkap langkah demi langkah alias step by step. Simak baik -baik ya.

Step by Step Menulis Cerpen

Untuk menulis cerpen, sepertinya kita bisa merangkumnya dalam tiga langkah mudah. Ya!, Cukup tiga langkah saja. Pertama mencari ide, kedua pikirkan jalan ceritanya, ketiga tulis. Satu lagi langkah pelengkap adalah baca lagi dan koreksi. Maka cerpen kamu pun selesai.

Tapi ingat, untuk menghasilkan cerpen yang menarik, ketiga langkah ini harus selesai dalam sekali duduk. Ya, seperti cepen yang juga harus selesai dibaca sekali duduk, akan lebih baik pula bila cerpen ini selesai ditulis dalam sekali duduk.

Untuk cari ide dan memikirkan jalan cerita sih mungkin bisa dilakukan di waktu terpisah. Tapi proses menulisnya, akan lebih baik bila kamu selesaikan dalam satu waktu. Walau tidak wajib, tapi cara ini efektif untuk memastikan bahwa kamu benar -benar akan menyelesaikan cepen kamu.

Brainstorming Mencari Ide

Langkah pertama adalah brainstorming. Brainstorming ini maksudnya adalah mencari ide. Untuk menyajikan suatu cerpen atau cerita pendek, tentu kamu harus punya ide atau tema khusus. Karenanya, kamu wajib mencari ide atau tema tertentu yang hendak kamu sajikan.

Untuk mencari ide, kamu bisa membaca -baca buku, surat kabar, berjalan -jalan di taman, mengamati sekitar atau mengobrol dengan orang -orang di sekitarmu. Ada banyak ide yang bertebaran di rumah dan di jalanan loh.

Akan lebih mudah dan lebih baik kalau kamu memilih tema atau ide yang akrab dengan kamu. Misal kamu seorang pelajar, pilih tema pelajar. Kalau kamu suka musik, pilih tema musik. Kamu suka outbond, pilih tema outbond. Kamu seorang anak kos, pilih tema anak kos. Suka ikut olimpiade, coba angkat tema itu.

Memilih tema yang akrab dengan kamu akan memudahkan kamu untuk mengembangkan jalan cerita. Toh, kamu sudah sangat paham mengenai situasi dan lika -likunya bukan? Ide yang perlu dicari adalah ide kisah dan juga latar belakangnya ya. Jadi, tema -tema tadi bisa kamu padukan dengan tema persahabatan, percintaan, perjuangan, kerja keras, pengorbanan, kejujuran dan lainnya.

Pikirkan Jalan Ceritanya Secara Utuh

Setelah ide didapat, saatnya kamu membuat gambaran utuh dari cerpen yang akan kamu tulis. Gambaran utuh ini bisa kamu buat dalam bentuk diagram atau bagan sederhana. Pertama -tama yang perlu kamu tentukan adalah masalah utama yang akan kamu angkat.

Selanjutnya, tentukan bagaimana kamu akan mengawalinya kemudian sampai ke klimaks dan mengakhiri cerpen kamu. Ingat, ini adalah cepen alias cerita pendek. Jadi, pikirkan hanya satu pokok permasalahan saja. Sajikan masalah langsung ke potongan kisah utama dan jangan bertele -tele.

Cerpen yang ideal hanya terdiri dari 3 halaman sampai maksimal 15 halaman saja. Jika ingin lebih dari itu, lebih baik kamu menulis novel yang memang membutuhkan pembahasan secara mendalam.

Jadi, gambaran permasalahan atau plot cerpen ini sudah harus kamu pikirkan secara utuh. Pengantar, klimaks, selesai. Semua sudah harus jelas. Kemudian, tentukan latar atau setting, termasuk tempat, waktu dan suasana. Pada tahap ini, kamu juga harus memikirkan tentang penokohan. Tentukan siapa saja tokoh cerpen yang akan berperan dalam kisahmu.

Mulai Menulis

Okay, jadi gambaran umum yang utuh alias plot, latar dan penokohan sudah kamu tentukan dan ditulis. Berikutnya, kamu bisa mulai menulis kisahmu. Uraikan ide, plot dan latar yang telah kamu tentukan tadi.

Karena semua ide dan gambaran utuh dari cerita sudah terekam jelas di pikiran dan sudah kamu tulis dalam diagram atau bagan, maka tentu akan lebih mudah dalam menjabarkannya. Tapi, bila langkah kedua kamu lompati dan tidak kamu lakukan secara utuh, tentu proses penulisan cerpen akan lebih sulit.

Tak hanya sulit, cerpen tulisanmu mungkin akan terancam mandeg di tengah jalan. Kamu mungkin akan merasa bosan dan bingung ketika proses menulis dimulai. Bisa jadi, kamu pun akan berubah pikiran tentang jalan cerita yang akan kamu tulis. Jika hal ini terjadi, maka proses penulisan cerpen akan terhambat dan jadi lebih lambat.

Usahakan, ketika kamu mulai menulis cerpen, kamu betul -betul punya waktu yang cukup. Setidaknya, dua sampai tiga jam ke depan, kamu bisa fokus menulis tanpa gangguan dan tanpa harus jeda. Ya, jeda beberapa menit saja tentu tak masalah. Asalkan, kamu tidak meninggalkan cerpenmu sampai berjam -jam (kecuali bila memang penting ya).

Selama proses menulis, usahakan untuk menulis secara cepat dan mengalir. Jangan terlalu lama menghabiskan waktu untuk memikirkan setiap adegannya. Jangan juga mencoba selalu kembali ke paragraf sebelumnya, membacanya, menghayatinya dan mengoreksinya.

Inilah gunanya kamu membuat gambaran umum yang utuh pada step 2. Dengan plot utuh yang sudah kamu rancang, kamu bisa menguraikannya dengan lebih mudah. Lagipula, bila kamu selesaikan dalam sekali duduk, kamu tentu tak akan lupa dengan adegan sebelumnya bukan?

Berbeda bila kamu tinggalkan cerpen beberapa jam, dan baru kembali lagi untuk melanjutkannya. Jika kamu tinggal, memang akan sulit untuk melanjutkannya kembali tanpa membaca paragraf -paragraf sebelumnya.

Baca Lagi dan Koreksi

Ya, pada tahap ketiga, kamu memang dituntut untuk menulis secara tepat. Biarkan saja kalau masih ada typo atau kesalahan ketik dan ada adegan -adegan yang janggal. Toh, masih ada step terakhir yang bisa kamu manfaatkan untuk menyempurnakan cerpen yang telah kamu tulis.

Jika cerpen sudah selesai kamu tulis sampai selesai, baru kamu bisa mulai membacanya lagi dari awal. Nah, ketika proses membaca ulang inilah, kamu bisa mengoreksi tulisan kamu, kalau -kalau ada kesalahan ketik.

Selain itu, kamu juga perlu menghayati cerpen kamu. Perhatikan dan cermati apakah adegannya sudah cukup runtut, mudah dipahami, dan tidak janggal. Kalau ada adegan yang janggal dan tidak menarik, maka kamu bisa menambahkan beberapa bumbu, menghapus beberapa bagiannya atau menggantinya.

Ingat, hal yang diganti hanyalah penulisan dan adegan -adegannya saja. Hindari mengubah jalan cerita secara umum karena jusru akan membuatmu bingung. Setelah selesai mengoreksi satu kali, ada baiknya kamu kembali lagi membaca dari awal untuk memastikan bahwa hasil cerpen kamu sudah sempurna.

Banyak penulis pemula yang ketika membaca ulang cerpennya, ia merasa cerpennya masih kurang menarik. Kemudian, ia mengubah ide atau jalan cerita dari cerpen yang ditulisnya dengan maksud agar cerpennya lebih menarik.

Namun, setelah selesai mengubahnya, hasilnya masih saja dianggapnya kurang maksimal. Hmm, jangan sampai kamu seperti itu ya. Alih -alih membuat cerpenmu lebih menarik, yang ada kamu justru terlalu banyak membuang waktu pada satu cerpen itu.

Biarkan saja cerpenmu selesai seperti ide awalmu. Minta orang lain membacanya dan menanggapinya. Jika ada tanggapan yang sekiranya bisa kamu gunakan, maka buatlah cerpen yang baru lagi, dan bukannya merombak cerpen yang sudah jadi tersebut. Untuk contoh cerpen bisa dilihat disini.

Agar Menulis Cerpen Lebih Mudah

Nah, berikut ini ada beberapa poin penting yang perlu kamu perhatikan dalam menulis cerpen. Tips menulis cerpen berikut ini akan membuat kamu bisa menulis cerpen dengan lebih mudah dan lebih cepat. Sebagian tipsnya, merupakan rangkuman dari uraian di atas.

  1. Jika kesulitan menggunakan sudut pandang orang ketiga “dia”, lebih baik gunakan sudut pandang orang pertama “aku” atau “saya”. Sudut pandang orang pertama akan mempermudah kamu dalam mengeksplorasi tulisan.
  2. Untuk langkah awal, pilih ide cerita yang sederhana dan dekat dengan kehidupan pribadimu.
  3. Gunakan gaya bahasa yang biasa kamu gunakan sehari -hari. Jangan memaksakan diri menggunakan bahasa yang asing bagimu. Jika terbiasa dengan bahasa santai dan gaul, jangan memaksakan diri menggunakan bahasa formal karena cerpenmu bisa terkesan aneh.
  4. Pahami berbagai kaidah penulisan bahasa Indonesia, sesuai “ejaan yang disempurnakan”.
  5. Buat kalimat yang sederhana atau pendek -pendek saja. Jika tidak terbiasa, jangan berpikir untuk menyajikan cerpen dengan gaya bahasa yang rumit demi menarik perhatian. Gaya bahasa yang rumit jika tidak ditempatkan secara tepat justru akan membingungkan pembaca. Begitu pula bila kalimatmu terlalu panjang dan menggunakan banyak konjungsi. Selain para pembaca akan kesulitan memahami cerpenmu, kamu tentu juga akan kesulitan menyusunnya bukan?
  6. Lebih baik kamu menyelesaikan satu cerpen dalam sekali duduk, sehingga proses penulisan lebih efektif dan efisien.
  7. Jangan membaca ulang cerpen yang masih dalam proses penulisan karena akan mengacaukan ide di dalam otakmu.
  8. Pastikan cerpenmu minim atau bahkan tidak ada typo atau kesalahan ketik.
  9. Pastikan hanya ada satu ide cerita dalam satu cerpen.
  10. Cerpen dengan panjang 4 sampai 8 halaman akan lebih mudah dibuat. Jangan terlalu pendek, jangan terlalu panjang.
  11. Perbanyak membaca cerpen karya orang lain, terutama penulis cerpen professional untuk memperkaya kosakata, ide dan kemampuan menulismu.
  12. Semakin sering menulis, maka kamu pun akan semakin ahli.
  13. Jangan takut untuk memperlihatkan cerpenmu pada orang lain dan meminta pendapat mereka. Berbagai kritik dan masukan sangat penting untuk mengembangkan kemampuan menulismu.
*Penulis: Hasna Wijayati