Hubungan Antara Tenaga Kerja dan Pembangunan Ekonomi

Hubungan antara tenaga kerja dan pembangunan ekonomi dilihat dari sudut pandang yang berbeda dan oleh tokoh yang berbeda pula.

Hubungan antara tenaga kerja dan pembangunan ekonomi menurut David Ricardo.

David  Ricardo memusatkan perhatiannya pada peranan penduduk dalam pertumbuhan perekonomian. Artinya adalah output nasional bergantung atau ditentukan oleh jumlah penduduk yang bertindak sebagai tenaga kerja. Ricardo menyatakan bahwa jumlah penduduk suatu wilayah ditentukan oleh tingkat upah yang diterapkan di wilayah tersebut.

Jika suatu upah menerapkan upah yang tinggi atau di atas tingkat subsisten, maka jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan akan cenderung meningkat. Subsisten merupakan pas – pasan untuk bertahan hidup. Namun sebaliknya, apabila tingkat upah di bawah tingkat kecukupan hidup, maka jumlah penduduk akan menurun, sebab orang – orang tersebut tidak mampu menanggung beban hidup yang semakin berat.

Penurunan jumlah penduduk di suatu wilayah akan meningkatkan upah. Dalam jangka panjang, tingkat upah yang cenderung sama dengan tingkat substansi, dinamakan dengan tingkat upah alamiah atau natural wage. Jumlah penduduk berpengaruh pada keterbatasan dari sumber daya alam yaitu tanah dan output.

 Simak juga: Mengenal Jenis Jenis Pembelanjaan Negara

Hubungan antara tenaga kerja dan pembangunan ekonomi dipandang dari Teori Lewis

Teori Lewis dikembangkan oleh Arthur Lewis. Arthur Lewis mencoba menjelaskan bahwa pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pertumbuhan pada sektor industri atau sektor kapitalis. Kelebihan tenaga kerja pada sektor pertanian dapat menyebabkan produktivitas tenaga kerja sama dengan menjadi nol.

Pertumbuhan sektor industri atau sektor kapitalis akan menyebabkan sebagian pekerja di sektor pertanian pindah ke sektor industri atau sektor kapitalis. Perpindahan ini tidak akan dapat menurunkan output sektor pertanian. Hal tersebut disebabkan jumlah tenaga kerja yang melimpah.

Lewis berpendapat bahwa syarat yang dibutuhkan untuk menjadikan sektor industri atau sektor kapitalis sebagai mesin pertumbuhan yaitu dengan cara meningkatkan investasi pada sektor industri atau sektor kapitalis. Pada saat yang bersamaan upah pekerja di sektor industri atau sektor kapitalis harus ditetapkan lebih tinggi dari pada sektor pertanian. Perbedaan upah tersebut akan dapat menarik pekerja dari sektor pertanian ke sektor industri atau sektor kapitalis.

Hubungan antara tenaga kerja dan pembangunan ekonomi ditinjau dari Teori Ranis dan Fei

Teori Ranis dan Fei dikembangkan oleh Gustav Ranis dan John Fei. Teori yang dikembangkan oleh Gustav Ranis dan John Fei terlihat dalam karyanya berjudul Development of the Labor Surplus Economic. Karya Ranis dan Fei tersebut muncul pada tahun 1964.

Teori Ranis dan Fei pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang dihasilkan oleh Lewis. Pemikiran tersebut yaitu mengenai teori pembangunan di negara – negara yang sedang berkembang dan yang mengalami kelebihan tenaga kerja atau disebut dengan pengangguran yang serius.negara tersebut memiliki pengangguran yang serius, meskipun memiliki kekayaan alam yang tersedia dapat dikembangkan, namun dalam jumlah yang terbatas.

Ranis dan Fei melihat pada aspek tenaga kerja dan produktivitas di sektor pertanian dan di sektor industri dan pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi. Ranis dan Fei berpendapat bahwa upah di sektor modern atau yang disebut oleh Ranis dan Fei sebagai sektor industri sangat erat hubungannya dengan besarnya kelebihan sektor tradisional atau sektor pertanian. Penarikan tenaga kerja yang terjadi di sektor pertanian akan dapat menurunkan jumlah konsumen di sektor tersebut.

Akibat yang ditimbulkan yaitu menciptakan surplus dari produk yang dihasilkan oleh sektor tersebut yang sebenarnya dapat dijual melalui pasar – pasar di daerah industri.

Referensi:

Arifin, I dan Hadi, G. 2009. Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2. Jakarta: PT Setia Purna.

*Penulis: Indriyana Rachmawati

Materi lain: