Tarantula – Laba-Laba Unik Berbulu yang Banyak Digemari

Kamu suka nonton film Spiderman? Yap, si tokoh jagoan dari Amerika ini memang sungguh populer karena kelincahannya dalam melompati gedung dengan cara melempar jaring -jaring dari telapak tangannya. Hanya dengan satu gerakan saja, tangan si spiderman ini akan mengeluarkan jaring -jaring yang panjang dan kuat.

Ceritanya sih, spiderman ini adalah perwujudan dari bercampurnya gen manusia dan gen laba -laba hasil penelitian yang telah bermutasi. Tapi, ini khan hanya film fiksi alias khayalan saja ya? Kira -kira, kalau kita digigit oleh laba -laba betulan bisa berubah juga gak ya? Eits, stop! jangan dicoba!

Kamu perlu tahu kalau tidak semua laba -laba aman untuk disentuh loh. Ada beberapa jenis laba -laba yang memiliki “bisa” yang cukup berbahaya bagi manusia. Jadi, kalau sampai digigit, hmm, bisa bahaya deh.

Salah satu laba -laba berbisa yang paling populer adalah Tarantula. Ya, di antara jenis laba -laba, baik yang berbisa atau tidak, nama tarantula sepertinya sudah begitu akrab di telinga banyak orang. Bahkan menariknya lagi, ada juga loh para pecinta tarantula yang menjadikan hewan berkaki delapan ini sebagai binarang peliharaan kesayangan.

Tak percaya? Kabarnya sih, sudah ada komunitasnya juga di Indonesia. Menarik juga ya? Kamu tertarik untuk pelihara tarantula juga? Sebelum memeliharanya, bagaimana kalau kita kenalan lebih dekat lagi dengan laba -laba populer satu ini?

Apa itu tarantula?

Lycosa tarantula atau yang lebih dikenal dengan nama ‘Tarantula’ saja ini adalah spesies laba -laba srigala asli dari Mediterania. Nama tarantula ini didapat dari nama sebuah kota di Italia, yakni Taranto.

Masyarakat setempat terbiasa menggunakan nama tarantula ini juga untuk menyebut berbagai jenis laba -laba besar yang masih belum dikenali dan yang biasanya tinggal di atas permukaan tanah, termasuk untuk jenis Mygalomorphae dan Theraphosidae.

Walau demikian, tarantula yang dimaksud di sini memiliki wujud yang lebih khas. Dibanding dengan jenis laba -laba srigala lain, tarantula relatif lebih besar dan memiliki rambut lebih banyak. Karenanya, para ahli di Inggris lebih suka membedakan tarantula ini dengan jenis laba -laba srigala lain, sebagai Theraphosidae, walau pun sebenarnya keduanya masih terkait.

Tarantula sendiri masih terbagi lagi ke dalam berbagai spesies. Diperkirakan, hingga saat ini terdapat sekitar 850 spesies tarantula yang telah ditemukan.

Nama

TarantulaTheraphosidaeThorell

Klasifikasi Tarantula

Kerajaan : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : ArachnidaOrdo : Araneae (semua laba -laba)Famili : Theraphosidae  (semua tarantula)Genus : Aphonopelma/ Brachypelma

Makanan Tarantula

Semua jenis serangga

Ciri Ciri Tarantula

  1. Berat tubuh : 1-3 oz
  2. Panjang tubuh : 1 - 5 inchi
  3. Panjang rentangan tubuh dan kakinya : 3 - 10 inchi
  4. Kematangan seksual : 3 - 9 tahun
  5. Musim kawin : musim gugur
  6. Masa inkubasi (telur) : 6 - 9 minggu
  7. Jangka waktu kelahiran : 1 tahun
  8. Lama hidup : 25 - 40 tahun
  9. Seluruh tubuh dan kakinya dipenuhi dengan rambut halus
  10. Berwarna kecoklatan gelap sampai hitam
  11. Ukuran tubuh rata -rata 3 inchi dengan tinggi 2 sampai 3 inchi
  12. Tarantula jantan lebih panjang dan langsing daripada tarantula betina
  13. Tarantula jantan memiliki bagian perut yang jauh lebih kecil daripada tarantula betina
  14. Memiliki 8 mata, yang terbagi dalam dua kelompok di bagian keningnya
  15. Memiliki dua pedipalps seperti kaki tambahan di dekat bagian mulutnya yang berguna untuk memegang makanannya
  16. Perutnya terdiri dari beberapa organ vital
  17. Empat bagian dari kakinya terhubung langsung dengan rongga kepala dan rongga dada.
  18. Tarantula melakukan proses molting atau mengganti kerangka luar tubuhnya secara berkala untuk dapat tumbuh. Tarantula muda melakukan molting beberapa kali dalam setahun, dan tarantula dewasa hanya melakukan molting sekali dalam setahun.
  19. Mempertahankan diri dengan cara menggigit dan gigitannya mengandung bisa.

Cara Reproduksi Tarantula

Beberapa spesies tarantula dapat mencapai dewasa pada usia dua hingga lima tahun. tapi beberapa spesies tarantula lain baru mencapai tingkat dewasa penuh atau kematangan penuh setelah berusia sepuluh tahun.

Tarantula jantan dewasa secara berkala akan mencari betina pasangannya, dalam 1 hingga 1,5 tahun sekali. Ketika tarantula dewasa sudah siap untuk kawin, maka ia akan membuat sebuah jaring -jaring besar pada permukaan yang rata. Kondisi ini hampir sama dengan proses matting kebanyakan laba -laba.

Laba -laba ini kemudian akan menggosokkan perutnya pada permukaan jaring -jaring untuk melepaskan sejumlah semen. Laba -laba jantan ini lalu akan memasukkan pedipalp (tangan tambahan di dekat mulutnya) ke dalam kolam semen tadi.  Pedipalps lalu menyerap semen dan menjaganya sampai menemukan pasangan betinanya.

Ketika laba -laba jantan mendeteksi kehadiran laba -laba betina yang tepat, maka mereka akan bertukar signal dan menunjukkan ke masing -masing laba -laba bahwa mereka adalah satu spesies.

Signal dari pejantan akan membuat betina tenang dan menerima kehadiran pejantan tersebut. Jika laba -laba betina menerima signal tersebut, maka laba -laba pejantan dapat mendekati betina dan memasukkan pedipalpsnya yang telah menyimpan cairan semen tadi ke dalam bagian terbuka di bawah perutnya. Bagian ini disebut opisthosoma.

Setelah cairan semen diterima oleh laba -laba betina, maka laba -laba jantan akan dengan cepat pergi meninggalkan laba -laba betina sebelum laba -laba betina tersebut tersadar dan nafsu makannya kembali. Biasanya, laba -laba betina akan semakin agresif setelah proses pembuahan ini. Terkadang, laba -laba jantan bisa saja dijadikan mangsa oleh laba -laba betina, meski kondisi ini amat jarang.

Kemudian, laba -laba betina akan menghasilkan 50 hingga 2000 telur. Telur -telur ini akan ditempatkan ke dalam kantung sutera, lalu dijaganya selama 6 hingga 8 minggu. Selama waktu tersebut, laba -laba betina akan berada sangat dekat dengan kantung telurnya dan menjadi lebih agresif.

Terkadang, laba -laba betina juga mengganti kantung telur ini secara berkala. Hal ini akan mencegah telur -telur berubah bentuk. Setelah 6 sampai 8 minggu, bayi laba -laba akan keluar dari telur dan meninggalkan sarangnya.

Simak juga: Profil Lengkap Anoa - Hewan Endemik Indonesia yang Terancam Punah

Habitat Tarantula

Berbagai jenis spesies tarantula banyak ditemukan di wilayah Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Spesies lainnya juga sering ditemukan di wilayah Afrika, beberapa wilayah di Asia dan seluruh daerah Australia.

Di Eropa, spesies tarantula juga bisa ditemukan di daerah Spanyol, Turki, Portugal, Itali dan Cyprus. Beberapa jenis tarantula sering kali berburu mangsanya di atas pohon, beberapa yang lain hanya berburu di atas atau dekat dengan tanah.

Habitat tarantula secara umum berada di wilayah padang savanna, padang rumput, hutan hujan tropis, padang pasir, pegunungan dan juga hutan belancara. Mereka dapat hidup di permukaan tanah, tapi sebagian lagi menggali tanah dan hidup di dalamnya.

Status Tarantula

-

Keunikan Tarantula

Tarantula dengan ukuran besar dapat membunuh hewan lain seperti kadal, tikut, burung dan ular -ular berukuran kecil.

Tarantula memiliki sistem peredaran darah yang unik. Teredapat sistem transportasi oksigen dan protein, tapi tidak mirip seperti sel darah eritrosit pada mamalia. Darah tarantula tidak betul -betul seperti darah melainkan cairan yang lebih disebut haemolymph atau hemolymph.

Ketika exoskeleton dari tarantula retak atau terluka, maka kehilangan hemolymph dapat membunuh tarantula, kecuali jika luka tersebut sangat kecil dan hemplymph dapat dengan cepat mengering sehingga luka juga segera tertutup.

Predator Tarantula

-

Lama Hidup

25 - 40 tahun

Tarantula betina biasanya dapat bertahan hidup lebih lama, yakni 30 - 40 tahun.

Sifat Tarantula

-

Deskripsi Tarantula

Tarantula masih terbagi lagi ke dalam banyak sekali spesies, yang diperkirakan mencapai 850 spesies. Ukuran tarantula spesies kecil ada yang hanya sekecil jari kelingking, tapi ada pula tarantula besar yang ukurannya dapat mencapai seperti piring makan.

Beberapa spesies tarantula terbesar dapat mencapai berat sampai 3 oz atau sekitar 85 gram. Spesies tarantula terbesar bernama “goliath birdeater” atau “Theraphosa blondi” yang ditemukan di Venezuela dan Brazil. Tarantula ini adalah yang terbesar dan beratnya mencapai 150 gram atau 5,3 oz dengan bentarangan kaki sepanjang 30 cm atau 12 inchi.

Jenis theraphosa blondi ini secara umum dikenal sebagai spesies tarantula terberat yang ada di dunia. Namun, untuk ukuran lebar bentangan kaki terbesar, jenis theraposa apophysis dinyatakan memiliki ukuran yang lebih panjang. Keduanya, merupakan jenis laba -laba goliath.

Tarantula yang ditemukan di wilayah Amerika Utara kebanyakan berwarna coklat. Namun, di wilayah lain ada juga tarantula yang ditemukan dengan warna unik. Misalnya saja seperti spesies Haplopelma lividum yang berwarna biru cobalt.

Ada juga Aphonopelma seemanni berwarna hitam dengan garis putih, eupalaestrus campestratus berwarna hitam dengan tanda kuning di kakinya, Chromatopelma cyaneopubescens berwarna biru metalik dengan garis -garis oranye di bagian perutnya.

Tarantula yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan rambut halus ini ternyata menarik perhatikan banyak orang. Beberapa tahun terakhir, tarantula semakin populer untuk dijadikan hewan peliharaan. Bahkan, sudah ada cukup banyak spesies tarantula yang ditangkarkan dan siap dipelihara.

Padahal, spesies ini dikenal memiliki bisa yang cukup berbahaya. Tarantula mempertahankan dirinya dengan menggunakan kedelapan kakinya, pedipalps dan chelicerae. Chelicerae adalah dua kaki tambahan yang terletak tepat di bawah matanya dan terhubung langsung dengan mulutnya.

Di dalam chelicerae inilah, terdapat kelenjar ‘bisa’ atau racun yang dapat diteruskan ke bagian taringnya. Dari taring inilah, maka bisa dari chelicerae akan disuntikkan ke pada mangsa atau hewan lain melalui gigitan.

Tarantula juga mempunyai pedipalpi. Pedipalpi adalah dua buah kaki tambahan dengan enam segmen yang terhubung langsung dengan rongga dada dekat dengan bagian mulutnya. Pedipalpi ini menonjol keluar di kedua sisi chelicerae.

Pada sebagian besar spesies tarantula, pedipalpi ini berisi gerigi yang tajam yang digunakan untuk memotong dan menghancurkan makanannya.  Pedipalp ini juga lah yang biasa digunakan untuk sistem reproduksi bagi tarantula jantan.

Kaki tarantula yang berjumlah delapan ini masing -masingnya memiliki tujuh segmen. Di masing -masing ujung kakinya juga terdapat dua tau tiga cakar atau kuku yang dapat ditarik masuk dan dikeluarkan lagi sewaktu -waktu.

Cakar ini digunakannya sebagai genggaman ketika tarantula memanjat. Di ujung -ujung kakinya, yang melingkari cakarnya juga terdapat rambut -rambut halus. Rambut -rambut ini biasa disebut sebagai scopula. Scopula ini pun juga berperan dalam membantu tarantula ketika memanjat permukaan yang licin seperti kaca.

Kesimpulan mengenai tarantula

Jadi, seperti itulah kira -kira deskripsi mengenai tarantula. Dalam kerajaan animalia, tarantula adalah merupakan sebuah kelompok famili theraphosidae. Di dalamnya, masih terdapat genus dan spesies yang diperkirakan mencapai 850 spesies, yang tersebar di seluruh dunia.

Tarantula memangsa segala macam serangga. Ia menggunakan bisanya untuk melumpuhkan mangsanya juga sebagai bentuk pertahanan diri. Ciri khas tarantula terletak pada rambut halus yang menutupi seluruh tubuhnya.

Walau pun tarantula juga memiliki bisa yang diproduksi di bagian chelicerae, tapi ternyata masih banyak orang yang tertarik untuk memelihara tarantula ini sebagai hewan kesayangan. Tak hanya di luar negeri saja, tapi di Indonesia pun sudah ada komunitas pecinta tarantula. Apakah ada di antara kamu yang termasuk pecinta tarantula dan memeliharanya di rumah? Bagi ceritanya donk.

 Sumber:
1. http://bioweb.uwlax.edu/
2. http://en.wikipedia.org/wiki/Tarantula
3. www.desertusa.com
4. www.insectidentification.org
*Penulis: Hasna Wijayati