Pengertian Produksi dan Usaha Usaha Meningkatkan Faktor Produksi

Dalam suatu kegiatan ekonomi, produksi adalah hal yang akan sering kita jumpai. Produksi inilah yang menjadi inti utama dalam berbagai kegiatan ekonomi. Lantas, apa pengertian produksi? Apa saja faktor produksi yang ada dan bagaimana cara meningkatkan faktor produksi yang ada?

Berikut portal-ilmu.com akan menyajikan informasi seputar usaha - usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan faktor produksi. Simak bagaimana cara meningkatkan faktor produksi ini ya.

Pengertian Produksi

Jika dipandang dari segi ilmu ekonomi, pengertian produksi adalah setiap kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia untuk dapat menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang barang atau pun jasa. Secara sederhana, nilai guna ini bisa diartikan sebagai nilai harga ya.

Sebagai contoh, semisal kita menanam tebu, maka kita akan bisa mmenghasilkan tebu sehingga tebu tadi memiliki harga lebih tinggi untuk dijual. Contoh kegiatan produksi lain, jika kita mengambil ikan dari sungai, berarti kita menambah guna tempat tersebut sehingga bisa menghasilkan ikan untuk dijual.

Ada lagi jika kita menjahit kain sehingga menjadi baju, ini berarti kita menambah guna bentuk dari kain sehingga menjadi baju dan harga jualnya pun bisa lebih mahal. Dari contoh di atas, dapat kita ketahui bahwa secara umum, kegiatan produksi mencakup dua hal, yaitu:

  • Menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa
  • Menambah guna barang dan jasa

Tujuan Produksi

Suatu kegiatan produksi dilakukan tentu ada tujuannya. Tujuan dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh manusia ini pun ada beragam. Apa saja? Berikut adalah tujuan produksi barang dan jasa:

  • Untuk memenuhi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa sangat beragam. Seluruh kebutuhan tersebut pun ada yang harus dipenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut lah, manusia melakukan produksi. Selain itu, jumlah manusia yang terus bertambah juga membuat barang dan jasa hasil produksi yang dibutuhkan juga bertambah.
  • Untuk mencari keuntungan atau laba. Seorang manusia memproduksi barang dan jasa umumnya karena mereka memiliki tujuan tertentu untuk diri sendiri, yakni berharap agar bisa mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dengan cara menjual barang hasil produksi tersebut.
  • Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan termasuk kehidupan para karyawan
  • Untuk meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Seorang produsen yang baik akan selalu berupaya untuk dapat memuaskan keinginan para konsumennya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berproduksi. Sebab, melalui produksi inilah, para produsen berkesempatan melakukan uji coba terhadap produksinya demi upaya meningkatkan mutu sekaligus jumlah produksi agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
  • Mengganti barang-barang yang aus dan rusak, entah karena dipakai atau karena bencana alam. Ketika berbagai barang tersebut tidak lagi bisa atau baik untuk digunakan, maka barang tersebut perlu diganti dengan cara memproduksi barang baru.

Tingkatan Produksi

Suatu proses produksi dapat dibagi ke dalam beberapa tingkatan atau tahapan. Ada pun tingkatan produksi yang ada, yakni meliputi primer, sekunder dan tersier.

  • Primer, adalah suatu kegiatan produksi yang dilakukan guna menghasilkan bahan-bahan dasar untuk dikonsumsi langsung atau yang akan digunakan pada proses produksi selanjutnya. Contoh produksi primer adalah bidang produksi ekstraktif dan agraris.
  • Sekunder, adalah suatu kegiatan produksi yang dilakukan dengan cara mengolah bahan-bahan dasar yang dihasilkan pada tingkat produksi primer. Contoh bidang produksi pada tingkat sekunder adalah bidang produksi industri.
  • Tersier, adalah suatu kegiatan produksi yang sifatnya memperlancar proses produksi dan dilakukan dengan cara menyalurkan hasil produksi. contoh produksi tingkat tersier adalah Bidang produksi perdagangan dan jasa.

Jenis Faktor Produksi

Jenis faktor produksi yang kita kenal ada beragam. Secara umum, jenis faktor produksi dibagi dalam dua bentuk, yakni faktor produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja. Kedua faktor produksi ini disebut sebagai faktor asli, karena manusia bisa memproduksi suatu barang untuk memenuhi kebutuhan hidup hanya dengan menggunakan dua faktor produksi tersebut saja.

Faktor produksi asli ini lebih banyak digunakan oleh para manusia di zaman primitif. Meski sudah cukup untuk menghasilkan produk, tapi hasil produksi yang bisa diperoleh melalui faktor produksi asli ini dapat dibilang minim. Karenanya, manusia pada zaman modern berusaha agar hasil produksi bisa lebih baik dalam segi kualitas dan kuantitas.

Kebutuhan manusia yang semakin beragam ditambah dengan jumlah manusia yang juga semakin banyak membuat manusia berupaya untuk meningkatkan faktor produksi ini. Inilah yang memicu kemunculan faktor produksi lain berupa faktor produksi modal dan pengusaha, yang kemudian dikenal sebagai faktor produksi turunan.

Keberadaan faktor produksi turunan ini dapat membuat hasil produksi yang diperoleh dari proses produksi meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sebagai contoh, dapat dilihat pada bagaimana para petani jaman dulu yang kebanyakan bertani dengan cara tradisional.

Para petani tradisional menjemur gabah mereka dengan hanya memanfaatkan faktor produksi asli, berupa faktor alam dan faktor produksi tenaga kerja. Faktor produksi alam yang dimanfaatkan salah satunya adalah sinar matahari yang berperan untuk mengeringkan gabah.

Akan tetapi, ini berarti para petani menjadi tergantung terhadap kehadiran matahari. Tidak ada sinar matahari berarti gabah mereka tidak bisa kering dengan segera. Hal ini pun bisa berakibat pada kualitas dan kuantitas gabah yang dihasilkan menjadi minim.

Namun, petani modern kini mulai memikirkan cara lain agar bisa mengeringkan gabah tanpa harus bergantung pada sinar matahari, yakni dengan menggunakan mesin pengering.

Mesin pengering inilah yang bisa membantu para petani untuk bisa menghasilkan gabah atau beras berkualitas. Sebab, apabila masa panen tiba ketika kondisi curah tinggi, petani tidak perlu kebingungan dalam hal proses pengeringan. Proses pengeringan bisa tetap terlaksana dengan bantuan mesin pengering gabah.

Dengan begitu, petani pun bisa mendapatkan pasokan gabah dalam jumlah yang memadai sekaligus dalam harga yang memadai pula. Ini artinya, hasil produksi bisa lebih maksimal. Penjelasan lebih detail mengenai pengertian faktor produksi ada di artikel Pengertian, Tujuan dan 4 Faktor Produksi (Alam, Tenaga Kerja, Modal, Manajerial).

Cara Meningkatkan Faktor Produksi dengan Perluasan Produksi

Cara meningkatkan faktor produksi biasa dikenal sebagai usaha perluasan produksi, yakni suatu usaha atau cara yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan atau menambah kuantitas (jumlah) dan kualitas (mutu) dari suatu barang atau jasa yang dihasilkan melalui beberapa cara.

Lantas, cara apa saja yang bisa dilakukan dalam perluasan produksi? Berikut uraiannya :

Ekstensifikasi

adalah suatu usaha perluasan produksi yang dilakukan dengan cara menambah faktor produksi. Ekstensi sendiri memiliki makna perluasan atau penambahan. Jadi, hal ini bisa dilakukan misalnya dengan mendirikan pabrik baru, menambah mesin, membuka lahan baru, dan lain-lain.

Intensifikasi

yaitu suatu upaya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara memperbesar kemampuan dalam berproduksi, yang diperoleh dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa harus menambah jumlah faktor produksi.

Jadi, pada intinya faktor produksi yang sudah ada dimaksimalkan penggunaannya dari segi kualitas. Hal ini misalnya pada upaya meningkatkan hasil produksi pertanian, maka dilakukan pemilihan bibit unggul, memperbaiki sistem pengairan, dan dengan pemberian pupuk berkualitas dan teratur.

Diversifikasi

yaitu upaya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara menambah jenis produksi. Diversi sendiri dapat dimaknai sebagai suatu pembedaan. Jadi, cara ini dilakukan dengan menambah jenis produk yang berbeda dari jenis produksi yang sudah dilakukan.

Misalnya, jika suatu pabrik awalnya hanya memproduksi kertas, maka pabrik dapat melakukan diversifikasi dengan menambah jenis produksi berupa buku tulis, buku gambar, dan lain-lain.

Normalisasi

yaitu upaya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara menambah keragaman dari satu jenis produksi. Ingat, ini berbeda dari diversivikasi. Jika diversifikasi menambah jenis produk, maka normalisasi menambah keragaman dari SATU jenis produk saja.

Sebagai contoh, jika suatu pabrik awalnya hanya memproduksi kertas HVS 60 gram saja, maka pabrik bisa menambah produksi kertas HVS dengan jenis lain yakni 70 gram dan 80 gram, tapi masih sama kertas HVS.

Spesialisasi

yaitu upaya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara mengadakan pembagian kerja. Jadi, hal ini lebih pada peningkatakan kualitas faktor produksi tenaga kerja. Para tenaga kerja yang ada diberikan pembagian kerja yang lebih sempit atau spesial.

Semisal pada suatu proses produksi pakaian, satu orang hanya mengerjakan satu bagian saja, jadi bagian lengan sendiri, memasang kancing sendiri, memotong kain sendiri, memasang kerah pakaian sendiri, mengepak pakaian sendiri dan lain sebagainya.

Jadi, kemampuan masing -masing orang bisa lebih spesial atau terfokus. Spesialisasi yang dilakukan umumnya dapat membuat kualitas barang yang dihasilkan meningkat, dan begitu pula dari segi kuantitas (jumlah) barang yang umumnya juga dapat ikut meningkat. Ini dapat terjadi karena pada setiap pekerjaan, dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kemampuan spesifik atau ahli di bidangnya.

Mekanisasi

yaitu upaya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara penggunaan mesin-mesin untuk menghemat waktu dan tenaga, agar hasil produksi yang diperoleh bisa meningkat dari segi kuantitas maupun kualitas.

Misalnya, jika awalnya orang melakukan bordir pakaian dengan cara manual menggunakan tangan dengan teknik sulaman, maka kini orang bisa melakukan bordir pakaian dengan menggunakan mesin bordir sehingga hasilnya bisa lebih rapi dan cepat.

Kini, perkembangan mesin bordir juga semakin maju sehingga ada pula mesin bordir komputer yang mampu membordir sendiri pakaian sesuai dengan sketsa gambar yang diprogramkan. Hasilnya bisa jauh lebih cepat dan juga lebih rapi.

Fasilitas dan kemudahan

yaitu suatu usaha perluasan produksi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam kapasitasnya sebagai pengambil kebijakan umum. Jadi, pemerintah membuat kebijakan untuk dapat memberikan fasilitas dan kemudahan bagi para produsen untuk memperlancar kegiatan produksi yang dilakukan.

Sebagai contoh, dapat dilakukan dengan cara pemberian kredit bunga rendah tanpa agunan bagi usaha kecil dan menengah, kebijakan deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyederhanaan mekanisme perizinan), menyediakan kursus-kursus keterampilan kerja gratis dan lain-lain.

Jadi, demikianlah cara -cara meningkatkan hasil produksi yang bisa dilakukan. Selesai sudah pembahasan kita mengenai pengertian produksi dan beberapa informasi mengenai produksi lainnya, ditambah dengan uraian mengenai usaha -usaha meningkatkan faktor produksi. Semoga bermanfaat ya.

Referensi :

  1. Sa’diyah, Chumidatus. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Saladin, Djaslim & Yovis M. Oesman. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya.
  3. Gasperz, Vincent. 2001. Ekonomi Managerial, Pembuatan Keputusan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Gramedia.
*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: