Kota: Pengertian, Ciri, Fungsi, Klasifikasi dan Potensi

Kota: Pengertian, Ciri, Fungsi, Klasifikasi dan Potensi

Setelah membahas pengertian desa, kita beralih ke kota. Sepintas perbedaan desa dengan kota terletak pada modernitas dan teknologi yang dipakai. Namun, menjadi bias apabila desa sudah beralih menjadi desa modern. Oleh karena itu, penting untuk kita memahami lebih lanjut mengenai kota. Apa pengertian kota, ciri ciri yang dimiliki kota hingga potensi yang ada pada kota.

Pengertian Kota

Para ahli mendefinisikan kota sesuai dengan disiplin ilmu serta sudut pandang yang dimiliki. Berikut ini adalah pengertian kota menurut para ahli.

Kota menurut Max Weber

Kota merupakan suatu tempat dimana penghuninya dapat memenuhi hampir semua kebutuhan di pasar yang berada pada kota tersebut.

Kota menurut Grunfeld

Kota merupakan suatu permukiman yang memiliki kepadatan penduduk lebih besar kepadatan wilayah nasional. Dimana mata pencaharian penduduk adalah nonagraris, serta sistem penggunaan tanah beragam. Wilayah tersebut ditutupi oleh gedung - gedung yang tinggi dan berdekatan.

Kota menurut Northam

Kota merupakan lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi. Penduduk di lokasi tersebut tidak tergantung pada sektor pertanian maupun aktivitas ekonomi primer. Pada lokasi tersebut juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan, ekonomi maupun administrasi bagi wilayah sekitar.

Kota menurut Burkhad Hofmeister

Kota merupakan pemusatan keruangan tempat tinggal serta tempat kerja yang memiliki kegiatan umum di sektor sekunder (perdagangan dan industri) dan tersier (pelayanan masyarakat dan jasa). Dimana memiliki pembagian kerja yang khusus yang pertambahan penduduknya sebagian besar dikarenakan kaum pendatang juga mampu melayani kebutuhan barang serta jasa bagi wilayah yang mempunyai letak jauh.

Kota menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 Pasal 1

Kota merupakan pusat permukiman juga kegiatan penduduk yang memiliki batasan administrasi yang telah diatur dalam perundang – undangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak serta ciri kehidupan perkotaan.

Klasifikasi Kota

Jika dilihat dari jumlah penduduknya, kota diklasifikasikan menjadi 5. Pembagian tersebut sebagai berikut:

  1. Kota kecil, yakni kota yang memiliki jumlah penduduk 20.000 hingga 50.000 jiwa.
  2. Kota sedang, yakni kota yang memiliki jumlah penduduk 50.000 hingga 100.000 jiwa.
  3. Kota besar, yakni kota yang memiliki jumlah penduduk 100.000 hingga 1.000.000 jiwa.
  4. Kota metropolitan, yakni kota yang memiliki jumlah penduduk 1.000.000 hingga 5.000.000 jiwa.
  5. Kota megapolitan, yakni kota yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 5.000.000 jiwa.

Ciri - Ciri Kota

Ciri ciri kota dapat dibagi menjadi dua yakni ciri fisik kota dan ciri masyarakat kota.

A# Ciri Fisik Kota

  1. Memiliki alun – alun;
  2. Memiliki daerah terbuka yang digunakan sebagai paru – paru kota (open space);
  3. Memiliki gedung – gedung pemerintahan;
  4. Memiliki gedung – gedung perkantoran dan hiburan;
  5. Memiliki sarana olahraga;
  6. Memiliki lahan parkir kendaraan;
  7. Memiliki kompleks perumahan penduduk terdiri atas permukiman kumuh (slums area), permukiman masyarakat dengan ekonomi lemah, permukiman masyarakat dengan ekonomi sedang, serta permukiman masyarakat elite.

B# Ciri Masyarakat Kota

  1. Memiliki segregasi keruangan. Segregasi merupakan pemisahan yang bisa menimbulkan kelompok ataupun kompleks tertentu.
  2. Hubungan sosial yang bersifat gesselschaft. Ini berarti hubungan sosial antar anggota masyarakat sangat terbatas pada bidang bidang tertentu tidak didasarkan pada sifat kekeluargaan ataupun gotong royong. Namun, lebih didasarkan pada hubungan fungsional.
  3. Norma keagamaan tidak terlalu ketat, dimana masyarakat kota kurang dalam memperhatikan masalah norma agama.
  4. Penduduk memiliki sikap individualis serta bersifat egois. Kebanyakan penduduk kota memiliki kecenderungan memikirkan diri sendiri tanpa mempedulikan anggota masyarakat lain. Sikap tersebut terjadi karena adanya persaingan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari antar sesama masyarakat sangat tinggi.
  5. Heterogenitas sosial, dimana masyarakat yang tinggal di perkotaan sangat beragam.
  6. Masyarakat kota memiliki pandangan hidup lebih rasional jika dibanding masyarakat desa. Hal tersebut dikarenakan masyarakat kota lebih terbuka terhadap budaya baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di kota juga lebih cepat diterima masyarakat.

Fungsi Kota

Kawasan perkotaan merupakan kawasan yang memiliki kegiatan utama selain bidang pertanian. Dimana, fungsi kawasan tersebut sebagai tempat pelayanan sosial, pelayanan jasa pemerintahan, dan kegiatan ekonomi, sesuai UU No. 22 Tahun 1999.

Berdasar undang – undang tersebut memiliki 3 fungsi yakni kota sebagai pusat pemerintah, kota sebagai pusat pendidikan dan kota sebagai pusat informasi.

A# Kota sebagai Pusat Pemerintah

Perkembangan kota membutuhkan aparat berkemampuan yang sangat memadai dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan tersebut baik yang bersifat pemenuhan kebutuhan hidup, kebutuhan yang memiliki sifat administratif maupun kebutuhan sosial budaya.

Kota sebagai pusat pemerintahan ini berarti kota memiliki berbagai pusat pengaturan atau pengendalian pemerintahan tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten atau kota. Maka dari itu kota yang digunakan sebagai pusat pemerintahan dikenal sebagai ibukota negara, ibukota provinsi dan ibukota kabupaten atau kota.

B# Kota sebagai Pusat Pendidikan

Indonesia mengalami perkembangan pendidikan yang cukup pesat sejak zaman penjajahan. Jika kita belajar sejarah bangsa, maka kita dapat mengetahui bagaimana sekolah –sekolah awalnya berkembang di wilayah perkotaan, terutama di kota –kota besar. Perkembangan sekolah di kota –kota besar ini umumnya terjadi lantaran terbatasnya kalangan yang bisa mengenyam pendidikan.

Di jaman penjajahan Belanda dan Jepang, hanya kalangan tertentu, contohnya bangsawan, yang bisa menikmati pendidikan di sekolah. Namun, hal ini kemudian berubah ketika Indonesia telah merdeka. Kemerdekaan Indonesia turut mengubah pola pendidikan di Indonesia, sehingga pendidikan dapat terus berkembang hingga sekarang ini.

Kini, semua kalangan bisa belajar dan menempuh pendidikan setinggi mungkin, selama masih memiliki kemampuan otak atau potensi yang cukup. Ini pula yang membuat pendidikan terus berkembang hingga mencapai seluruh pelosok tanah air. Pusat –pusat pendidikan yang menyebar di berbagai wilayah di Indonesia dalam beragam jenjang dan jenis pendidikan ini kini bisa dinikmati masyarakat luas di Indonesia.

C# Kota sebagai Pusat Informasi

Pembangunan adalah hal yang terus berlangsung secara berkesinambungan. Untuk bisa mewujudkan pembangunan ini, baik yang dilaksanakan di daerah perkotaan maupun pedesaan, kita membutuhkan informasi yang cepat dan akurat. Keberadaan masyarakat Indonesia yang kebanyakan tinggal di pedesaan mengharuskan pemerintah untuk bisa membangun wilayah pedesaan. Dengan adanya sumber informasi yang cepat dan akurat, maka pembangunan di wilayah pedesaan ini dapat berlangsung dengan lebih baik.

Informasi yang masuk ke wilayah pedesaan juga harus cukup bervariasi, dan kebanyakan berasal dari wilayah perkotaan. Dengan begitu, masyarakat desa bisa mendapatkan pengaruh dari bentuk –bentuk kemajuan yang telah lebih dulu berkembang di wilayah perkotaan.

Berbagai informasi yang berasal dari wilayah perkotaan menuju ke pedesaan ini bisa dilakukan lewat berbagai media. Beberapa media yang bisa digunakan sebagai sarana informasi ini misalnya majalah, koran, radio, televisi, koran, dan internet.

Potensi Kota

Kota merupakan pusat berbagai pelayanan bagi masyarakat, maka dari itu berbagai potensi yang dimiliki perlu diketahui. Potensi – potensi tersebut, sebagai berikut:

  1. Potensi sosial, yakni fasilitas yang mampu menciptakan ketenangan hidup warga kota. Sebagai contoh, rumah sakit, tempat ibadah, yayasan sosial maupun organisasi sosial.
  2. Potensi budaya, yakni adanya sarana kesenian maupun pendidikan yang dapat memberi gairah hidup bagi warga kota.
  3. Potensi politik, yakni adanya aparatur kota yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam melayani masyarakat, lembaga politik maupun partai politik.
  4. Potensi ekonomi, yakni adanya fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi warga kota, contohnya pasar, pusat perbelanjaan, bank, kawasan industri maupun sarana transportasi.

Referensi:

  1. Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi untuk Kelas XII SMA dan MA. Solo : Global Tiga Serangkai.
*Penulis: Andika Drajat Murdani

Materi lain: