Pengertian, Jenis, dan Ciri – ciri Frasa

Artikel ini akan menjelaskan tentang semua hal – hal yang berkaitan dengan frasa. Tujuannya agar kita semua dapat mengenal dan memahami tentang pengertian frasa, jenis - jenis frasa maupun ciri - ciri frasa.

Pengertian, Jenis, dan Ciri – ciri Frasa

Pelajari baik – baik setiap pembahasan yang ada di artikel ini dan perhatikan dengan seksama tentang berbagai jenis dari frasa yang saat ini kita kenal. Namun, sebelum sejauh itu, tidak lengkap rasanya tanpa mengetahui apa yang dimaksud dengan frasa?

Pengertian Frasa

Apa itu frasa? Pasti itu pertanyaan pertama yang ada dibenak kita semua. Frasa merupakan suatu kelompok kata yang tidak dapat melebihi dari batas fungsi. Hal tersebut berarti frasa tidak dapat menduduki fungsi dalam subjek, predikat, maupun fungsi lainnya dalam suatu kalimat.

Frasa merupakan suatu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih, namun tidak melampaui batas fungsi dari unsur klausa. Frasa selalu terdapat pada satu fungsi dari unsur klausa.Contoh: dari rumah, kolam yang kecil itu, dan gadis yang cerdas.

Frasa merupakan hasil dari perluasan sebuah kata. Frasa bersama dengan perluasannya tidak memiliki jabatan maupun fungsi yang lain. hal tersebut menunjukkan bahwa frasa tidak dapat melebih dari fungsi yang sebelumnya. Namun, apabila perluasan tersebut dapat menimbulkan suatu jabatan fungsi yang baru atau membentuk suatu subjek dan predikat, maka perluasan tersebut telah menjadi sebuah klausa.

Contoh frasa yang diperluas menjadi klausa yaitu sebagai berikut:

Lukisan buah indah itu (merupakan contoh dari frasa)

Lukisan buah itu indah (merupakan contoh klausa sebab lukisan buah sebagai subjek, dan indah sebagai predikat.

Penjelasan di atas memberitahukan tentang kita, mengenai pengertian dari frasa dan contoh frasa. Selain itu, juga memberikan penjelasan tentang letak perbedaan dari frasa dan klausa dengan menggunakan contoh. Selanjutnya, kita akan mempelajari tentang jenis – jenis frasa untuk menambah pengetahuan kita.

Pelajari juga: Pengertian dan Jenis – Jenis Konjungsi 

Jenis – jenis Frasa

Frasa dibagikan ke dalam empat jenis. Jenis – jenis dari frasa, yaitu sebagai berikut.

1. Frasa eksosentris

Merupakan suatu frasa yang semuanya atau salah satu unsur di frasa tersebut tidak dapat menggantikan frasa itu secara menyeluruh. Pada umumnya, dalam frasa eksosentris didahului dengan penggunaan kata depan. Frasa eksosentri memiliki berbagai macam jenis, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

  1. Frasa verbal yaitu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan kata kerja. Contoh: sedang menangis, dapat berlari.
  2. Frasa adjektival yaitu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan kata sifat. Contoh: baik sekali, amat sabar, sangat lembut.
  3. Frasa nominal yaitu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan kata benda. Contoh: kolam besar, gudang besar, sang penyelamat.
  4. Frasa pronominal yaitu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan suatu kata ganti. Contoh: aku dan kamu.
  5. Frasa adverbial merupakan suatu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan kata keterangan. Contoh: lebih sedikit.
  6. Frasa numeralia yaitu suatu frasa yang inti dari frasa tersebut merupakan kata bilangan. Contoh: lima dan enam, tujuh belas.
  7. Frasa interogetiva merupakan suatu frasa yang intinya merupakan kata tanya. Contoh: bagimana dan kapan.

2. Frasa endosentris

Merupakan suatu frasa yang unsur – unsur pembentuk dari frasa tersebut dapat menggantikan kedudukan dari frasa itu secara menyeluruh. Contoh: kami menempati kantor baru.

Mencari inti dari suatu frasa dapat dilakukan dengan cara menguji. Pengujian yang dilakukan dengan membuat suatu kalimat berterima dan tidak berterima. Contoh:

  1. Kami menempati kantor (kalimat tersebut memiliki makna, berarti berterima)
  2. Kami menempati baru (kalimat tersebut tidak memiliki makna, sehingga dapat dikatakan sebagai tidak berterima).

Frasa endosentris juga memiliki berbagai jenis, yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

  1. Frasa ednosentris koordinatif. Merupakan frasa yang masing – masing unsurnya memiliku kedudukan yang sederajat dan tidak saling menerangkan dengan unsur yang lain. Sifat kesetaraan dari unsur tersebut dapat dibuktikan dengan menyisipkan kata penghubung atau dan dan. Contoh: ibu pergi dengan kakak adik (kakak dan adik)
  2. Frasa endosentris apositif. Merupakan frasa yang hubungan di antara unsur – unsurnya dapat saling menggantikan satu sama lain. Contoh: Karina, Anak Pak Guru sangat baik. Anak Pak Guru merupakan unsur keterangan tambahan untuk menerangkan seorang Karina.
  3. Frasa endosentris atributif. Merupakan frasa yang salah satu jenis unsurnya dapat menggantikan frasa tersebut secara menyeluruh. Frasa jenis ini memiliki unsur pusat dan unsur atribut. Ini dari frasa endosentris yang ditunjukkan dengan diterangkan atau ditandai dengan D dan unsur atribut yang menunjukkan menerangkan atau ditandai dengan M. Contoh: Kamarnya sangat kecil. Kata sangat tersebut merupakan penjelas untuk kata kecil.

3. Frasa ambigu

Merupakan suatu frasa yang dapat menimbulkan makna yang ganda atau tidak jelas. Contoh: Baju ibu dibuang di tempat sampah. Frasa baju ibu memiliki makna yang berlainan, antara lain baju milik ibu, baju yang menggambarkan diri ibu, atau baju buatan ibu.

4. Frasa idiomatik

Merupakan suatu frasa yang memiliki makna sampingan atau disebut dengan bukan makna yang sebenarnya. Contoh: Bapak itu sudah banyak makan garam kehidupan.

Ada beberapa anggapan yang menilai bahwa frasa sama dengan kata majemuk. Hal tersebut disebabkan frasa dan kata majemuk mempunyai struktus penyusun yang sama. Pada hal, terdapat perbedaan yang jelas antara frasa dan kata majemuk. Perbedaan antara kata majemuk dan frasa dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Frasa tidak dapat menimbulkan makna yang baru, contoh: baju biru itu robek. Sedangkan kata majemuk dapat menimbulkan suatu makna yang baru, contoh:Andi dibawa ke meja hijau (merupakan nama lain dari pengadilan).
  2. Frasa dapat diberikan sisipan dengan kata yang lain, contoh: motor berwarna merah itu mogok. Sedangkan kata majemuk, tidak dapat diberikan sisipan dengan menggunakan kata lain, contoh: Andi di bawa ke meja yang hijau ( kata meja yang hijau sudah tidak lagi bermakna sebagai pengadilan).

Ternyata frasa memiliki berbagai macam jenis yang berbeda satu sama lain. Masing – masing perbedaannya dapat dilihat dari contoh yang disajikan di atas, agar anda dapat memahami tentang jenis – jenis dari frasa. Selanjutnya, kita perlu mempelajari tentang ciri – ciri dari frasa, yang dapat dijelaskan di pembahasan selajutnya.

Ciri – ciri Frasa

Frasa memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan klausa dan kata majemuk. Ciri – ciri tersebut yaitu sebagai berikut:

  1. Frasa dibentuk dari dua kata atau lebih.
  2. Frasa juga tidak memiliki unsur subjek maupun predikat.
  3. Masing – masing unsur dalam frasa, tetap mempertahankan makna yang sebenarnya.

Setelah dijelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan frasa, tentunya kita jadi paham tentang frasa, bukan? Pelajari dan pahami baik – baik, beberapa frasa di atas,hal tersebut dapat membantu kalian untuk memahami materi yang diajarkan oleh bapak atau ibu guru di kelas. Selamat belajar.

Referensi:

  1. Nababan, D. 2008. Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta: Kawan Pustaka.
  2. Darmayanti, N. 2008. Persiapan UN Bahasa Indonesia untuk SMA/ MA. Bandung: Grafindo.
*Penulis: Indriyana Rachmawati

Materi lain: