Profil Negara Korea Selatan

Profil Negara Korea Selatan

Portal-ilmu.com kali ini akan memberikan penjelasan tentang profil negara Korea Selatan. Negara Korea Selatan dapat dikatakan pendidikannya paling maju di dunia. Ingin tahu lebih banyak tentang negara Korea Selatan, perhatikan penjelasan di bawah ini.

Korea Selatan mendapat julukan sebagai Macan Asia. Julukan ini diberikan untuk bidang industri bersama dengan negara Jepang. Negara Korea Selatan merupakan negara yang berada di bawah pengaruh Amerika Serikat.

Adapun ciri- ciri yang dimiliki oleh negara Korea Selatan yaitu sebagai berikut:

  1. Hasil industri yaitu mesin, mobil, bahan kimia, dan elektronik.
  2. Pertanian yang dihasilkan yaitu kentang, buah- buahan, dan padi.
  3. Memiliki angkatan darat yang terbesar yang ada di dunia.

Negara Korea Selatan merupakan negara ke dua di Asia setelah Jepang yang mana memperoleh kepercayaan dunia untuk menyelenggarakan pesta olahraga yang terbesar di dunia. Pesta olahraga ini dikenal dengan nama olimpiade.

Negara ini juga termasuk sebagai negara industri yang paling maju di Asia setelah negara Jepang.

Karakteristik Negara Korea Selatan

Peta Negara Korea Selatan

via: http://geology.com/world/south-korea-map.gif

Bendera Negara Korea Selatan

Keterangan:

Bendera negara Korea Selatan terdiri dari tiga bagian yaitu latar belakang putih, lingkaran merah dan biru yang ada di tengah bendera, dan empat trigram yang ada di setiap sudut bendera.

Latar belakang putih dalam bendera melambangkan tentang kedamaian.

Lingkaran merah dan biru dinamakan dengan taeguk, asal segala sesuatu yang ada di alam semesta. Pusat pemikiran merupakan harmoni dan keseimbangan yang sempurna. Suatu gerakan yang berkelanjutan dalam lingkup yang tidak terbatas, sehingga mengakibatkan satu unit.

Biru bagian dari Taeguk dinamakan dengan eum atau dalam bahasa Cina disebut Yin. Yin ini mewakili semua hal yang bersifat negatif dalam keseimbangan.

Sedangkan bagian yang berwarna merah dinamakan dengan Yang. Yang menggambarkan tentang semua hal yang bersifat positif.

Lingkaran melambangkan kesatuan untuk menyatukan yang negatif dan positif. Sedangkan Yin dan Yang mewakili tentang dualitas, contohnya surga dan neraka, api dan air, hidup dan mati, atau malam dan siang.

Keempat trigram di sudut bendera disebut dengan Kwe (dalam bahasa Korea). Ini juga mewakili konsep berlawanan dan keseimbangan. Trigram merupakan surga (bagian kiri) dan di lain sudut merupakan bumi. Air dilambangkan dalam trigram kanan atas dan di sudut lainnya merupakan api. Simbol dari trigram juga berlawanan. Tiga bar yang tidak terputus merupakan surga versus tiga bar yang terputus yaitu bumi.

Simbol negara Korea Selatan, berlatar belakang putih merupakan tanah, lingkaran merupakan orang, dan empat trigram merupakan pemerintah. Ketiganya membentuk elemen penting bagi bangsa Korea Selatan.

Lambang Negara Korea Selatan

via: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/96/Emblem_of_South_Korea.svg/1200px-Emblem_of_South_Korea.svg.png

Lambang ini dinamakan dengan Gukga Munjang atau sering disebut dengan Gukjang. Gukjang dihiasi dengan lingkaran yang berbentuk Yin dan Yang yang berwarna merah dan biru, melambangkan tentang kedamaian dan keharmonisan Korea Selatan.

Disekelilingnya terdapat lima kelopak bunga Mugunghwa. Mugunghwa merupakan bunga nasional negara Korea Selatan. Di sekeliling lambang terdapat pita yang berwarna biru dengan tulisan Hangeul (dibaca daehanminguk) artinya yaitu Republic of Korea atau Republik Korea. Penggunaan Hangeul menunjukkan tentang bahasa resmi yang digunakan oleh penduduk Korea Selatan yaitu bahasa Korea.

Nama Asli Korea SelatanTaehan Min’guk
Nama internasional Korea SelatanRepublic of Korea
Bentuk negara Korea SelatanRepublik

Nama presiden yaitu Park Geun-hye. Adapun daftar nama presiden yang pernah menjabat di negara Korea Selatan dapat dijelaskan sebagai berikut.


Presiden pemerintahan Sementara, dijabat oleh:



  1. Rhee Syng-man

  2. Park Eun-sik

  3. Yi Sang-ryong

  4. Hong Jin

  5. Yi Dong-nyung

  6. Kim Gu

  7. Yi Dong-nyung

  8. Yang Gi-tak

  9. Yo Dong-nyung

  10. Kim Gu

  11. Rhe Syng-man


Ketua Umum Majelis Legislatif Sementara



  1. Kim Kyu-Sik

  2. Rhee Syng-man


Presiden Republik Korea, dijabat oleh:



  1. Rhee Syng-man

  2. Ho Chong

  3. Yun Bo-seon

  4. Park Chung-hee

  5. Choi Kyu-ha

  6. Choi Kyu-ha

  7. Chun Doo-hwan

  8. Roh Tae-woo

  9. Kim Young-sam

  10. Kim Dae-Jung

  11. Roh Moo-hyun

  12. Goh Kun

  13. Roh Moo-hyun

  14. Lee Myung-bak

  15. Park Geun-hye


Ibu kota negaraSeoul
Kota terbesarSeoul
Kepala pemerintahanPerdana menteri
Nama perdana menteri Jung Hong-won
Pemerintahan lokal9 provinsi dan 2 daerah khusus
Luas wilayah99.274 km2
Jumlah penduduk48.289.037 jiwa
Bahasa yang digunakanKorea
Suku bangsaKorea
Agama yang dianutBudha, Katholik, Protestan, dan Konghucu

Sebagian besar penduduk di negara Korea Selatan memilih untuk tidak menganut agama atau ateisme.


Budha merupakan agama yang memiliki jumlah penganut lebih banyak di negara Korea Selatan.
Jumlah penganut agama Budha yaitu 10,7 juta. Agama lainnya yang terbesar di negara ini yaitu Kristen Protestan dan Katolik Roma.
Gereja Kristen yang terbesar di negara Korea Selatan, yaitu Yoido Full Gospel Church. Gereja ini berlokasi di Seoul.
Sedangkan, yang menganut agama Muslim, diperkirakan berjumlah 45.000 warga.
Selain itu, terdapat 100.000 pekerja yang berasal dari negara Muslim yang bekerja di Korea Selatan.
Lagu kebangsaanAegukga
SemboyanBawalah keuntungan pada seluruh rakyat
Tanggal bersejarah15 Agustus 1945. Sekaligus merupakan hari kemerdekaan
Deklarasi republik1 Maret 1919
Pemerintahan provinsial13 April 1919
Konstitusi17 Juli 1948
Proklamasi15 Agustus 1948
Mata uangWon Korea Selatan
Zona WaktuUTC+ 9
Kode telepon82
Hasil taniPadi- padian, tembakau, beras, dan sayur- sayuran
Sumber alamBiji besi, tembaga, tungsten, grafit, emas, batu bara, dan perak

Informasi tentang Korea Selatan

Berakhirnya perang dunia II yang ditandai dengan kalahnya pasukan Jepang di Pasifik, tidak menjadikan suasana di negara- negara dunia langsung menjadi kondusif. Salah satunya yang dialami oleh negara Korea.

Dahulu kala, Korea Selatan dan Korea Utara merupakan satu wilayah yang dikenal dengan Korea. Namun, karena adanya kekuatan besar yang masih bersarang di Korea Utara dan Korea Selatan, lantas menjadikan negara Korea menjadi terpisah ke dalam dua bagian, yaitu utara dan selatan.

Kekuatan besar ini berada di semenanjung Korea. Kekuatan tersebut berasal dari negara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Mereka memiliki ideologi yang bertolak belakang satu sama lain. Kedua negara ini berada di Korea karena untuk mengawasi transisi pengalihan kekuasaan pada bangsa Korea dan mengawasi Jepang yang berada dekat dengan Korea.

Meskipun demikian, ada alasan lain yang menyebabkan mereka tetap berada di Korea, yaitu Amerika Serikat khawatir kalau Uni Soviet menduduki Korea pasca perang. Akibatnya, Korea terbagi menjadi dua sampai terbentuk pemerintahan Korea yang mandiri.

Korea bagian utara disokong oleh Uni Soviet. Sedangkan, Korea Selatan disokong oleh Amerika Serikat. Pembagian ini ditunjukkan dengan garis batas yang berada sejajar 38 derajat lintang utara. Garis batas ini membagi Korea utara dan selatan hampir sama luasnya.

Garis batas tersebut dikenal pula dengan nama 38th parallel. Pasca perang dunia II, kekuatan politik dari Korea Utara dan Korea Selatan dapat dikatakan sama kuat. Korea Selatan yang disokong oleh Amerika Serikat termasuk ke dalam golongan politik liberal.

Sedangkan, Korea utara yang didukung oleh Uni Soviet, termasuk ke dalam golongan komunis. Kedua kelompok, baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet saling memperebutkan pengaruh di seluruh Korea, bahkan konflik fisik yang terjadi di antara para pengikutnya tidak dapat terelakkan.

Konflik di Korea Utara dan Korea Selatan terus berlangsung sampai saat ini. Hingga kesepakatan damai di antara kedua belah pihak belum terlaksana. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas dua negara yaitu Korea Selatan (yang dibahas dalam artikel ini) dan Korea Utara (yang akan dibahas dalam artikel selanjutnya).

Namun sebelum memasuki lebih jauh tentang Korea Selatan, tidak ada salahnya kita ketahui terlebih dahulu tentang kondisi geografi Korea secara umum, lebih tepatnya di semenanjung Korea.

Secara umum, kondisi geografi Korea dapat dijelaskan sebagai berikut. Semenanjung Korea berada di sebelah timur laut Asia, yang dibatasi oleh sungai Amnok. Sungai ini biasanya dikenal juga dengan sebutan sungai Yalu yang berada di sebelah barat laut yang memisahkan negara Korea dan negara Cina.

Pada bagian timur laut dapat dijumpai sungai Duman atau disebut juga dengan nama sungai Tumen. Sungai ini memisahkan Korea dari negara Cina dan juga negara Rusia. Semenanjung Korea ini diapit oleh Laut Kuning atau disebut juga dengan the Yellow Sea, di sebelah barat.

Sedangkan di sebelah timur, diapit oleh laut timur atau the East Sea. Di sekitar semenanjung Korea dapat dijumpai beberapa pulau yang penting antara lain pulau Jeju, pulau Ulleung, dan pulau Dokdo. Semenanjung Korea ini sebenarnya memiliki diameter sepanjang 1030 kilometer dengan lebih kurang lebih 175 kilometer.

Sedangkan luas secara keseluruhan, wilayah Korea yaitu 100.033 sq kilometer. Jumlah penduduk yang mendiami wilayah Korea ini yaitu 49,8 juta jiwa. Jumlah ini didasarkan pada sensus penduduk tahun 2011.

Secara geografi, letak negara Korea dapat dikatakan termasuk unik. Ini menjadikan negara Korea menjadi negara yang damai dan tentram dan bahkan menjadi pusat penghubung Asia dengan dunia internasional.

Di mana sebanyak 70% wilayah di negara Korea ini merupakan pegunungan. Hal ini dapat dikatakan bahwa Korea merupakan wilayah yang memiliki pegunungan yang terbanyak di dunia. Daerah perbukitan dan batu kapur yang dapat dijumpai di Korea mampu menciptakan pemandangan bukit dan lembah yang sangat menakjubkan.

Pegunungan di Korea ini membentang di sepanjang pantai timur sampai Laut Timur. Selain itu, pegunungan di Korea juga membentang di sepanjang pantai selatan dan barat.

Pegunungannya pun turun temurun sampai menujur ke daratan pantai, di mana semuanya  menghasilkan tanaman pertanian Korea, khususnya padi. Letak geografi Korea ini yaitu 330 sampai 440 Lintang Utara (LU) dan 1240 sampai 1320 bujur timur.

Kemudian, bagaimana dengan kondisi geografi di Korea selatan? Perhatikan penjelasan di halaman selanjutnya.

Sejarah Korea Selatan

Negara Korea bermula dengan pembentukan Joseon atau lebih dikenal dengan sebutan Gojoseon. Hal ini untuk menghindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14. Joseon dibentuk pada 2333 sebelum masehi oleh Dangun.

Gojoseon kemudian berkembang sampai bagian utara Korea dan Manchuria. Setelah peperangan yang terjadi berulang- ulang kali, dengan dinasti Han, Gojoseon mulai berdisintegrasi.  Semenjung Korea dan Manchuria selatan diduduki oleh Dinasti Buyeo, Okjeo, Dongye, dan konfederasi Samhan.

Silla, Goguryeo, dan Baekje kemudian berkembang mengatur Tanjung Korea. Mereka dikenal dengan sebutan Tiga Kerajaan Korea. Semenanjung Korea berhasil untuk disatukan untuk pertama kalinya oleh Silla, tahun 676. Kemudian diberi nama Silla Bersatu.

Goguryeo kemudian lari dan mendirikan sebuah kerajaan lain di bagian timur laut semenanjung Korea, yang dinamai dengan Balhae. Pada masa dinasti Silla, hubungan antara Korea dan Cina dapat dikatakan berjalan dengan baik.

Namun, kerajaan tersebut runtuh, sebagai akibat dari adanya kerusuhan dan konflik yang terjadi di dalam negeri pada abad ke sepuluh. Di mana kerajaan Silla jatuh, lalu menyerah pada dinasti Goryeo tahun 935.

Sillah bersatu, pada akhirnya runtuh pada akhir abad ke sembilan. Kondisi ini juga mengakhiri masa kekuasaan tiga kerajaan. Kemudian, kerajaan yang baru, yaitu Goryeo mulai mendominasi Semenanjung Korea.

Kerajaan Balhae runtuh pada tahun 926. Runtuhnya kerajaan ini disebabkan oleh serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk dan pemimpinnya. Dae Gwang Hyun lalu mengungsi ke Dinasti Goryeo.

Lalu pada tahun 993 sampai 1019, suku Khitan dari dinasti Liao menyerbu Goryeo. Meskipun demikian, mereka berhasil dipukul mundur. Kemudian, tahun 1238, Goryeo kembali diserbu oleh pasukan dari Mongol. Setelah perang yang terjadi selama 30 tahun, dua pihak pada akhirnya melakukan perjanjian perdamaian.

Tahun 1392, Taejo dari Joseon mulai mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong yang menjabat tahun 1418-1450 mengumumkan tentang menciptakan abjad Hangeul. Kemudian, antara tahun 1592-1598 dalam perang imjin, Jepang melakukan invasi pada Semenanjung Korea, namun dipatahkan oleh prajurit yang dipimpin oleh Admiral Yi Sun-Shin.

Tahun 1620 sampai 1630 Dinasti Joseon kembali mendapatkan serangan dari Dinasti Qing. Di awal tahun 1870 an, Jepang berusaha kembali untuk merebut Korea yang sedang berada di bawah pengaruh Cina.

Di tahun 1895, Maharani Myeongseong dibunuh. Dia dibunuh oleh mata- mata yang berasal dari Jepang.  Di tahun 1905, Jepang selanjutnya memaksa Korea untuk menandatangani perjanjian Korea sebagai protektoral Jepang.

Pada tahun 1910, Jepang mulai melakukan penajajahan terhadap Korea. Perjuangan rakyat Korea dalam melawan penjajahan terhadap Jepang, dituangkan dalam pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.

Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan oleh pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar negara Korea, antara lain Cina, Siberia, dan Manchuria. Jepang yang menyerah pada tahun 1945, membuat PBB membuat rencana administrasi dengan Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Namun, rencana tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik. tahun 1948, pemerintahan baru mulai terbentuk, di mana Korea Selatan disebut sebagai Korea demokratik dan Korea Utara disebut sebagai komunis. Kedua bagian negara ini dibagi oleh garis lintang 38 derajat. Di tahun 1950, Korea Utara melakukan invansi pada Korea Selatan yang dikenal dengan sebutan Perang Korea.

Sistem Pemerintahan Negara Korea Selatan

Korea Selatan meruapakan negara yang berbentuk republik. Sama halnya dengan negara yang menganut paham demokrasi lainnya, negara Korea Selatan membagi pemerintahannya ke dalam tiga bagian. Bagian tersebut yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Lembaga eksekutif dipegang oleh presiden yang dipilih berdasarkan pada hasil pemilu. Presiden dapat menjabat selama lima tahun dan dibantu oleh perdana menteri. Perdana menteri ini ditunjuk oleh presiden dengan persetujuan dewan perwakilan.

Presiden bertindak sebagai seorang kepala negara dan perdana menteri bertindak sebagai seorang kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan. Dewan perwakilan ini menjabat selama empat tahun.

Adapun pelaksaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan pada permintaan presiden. Sidang ini dapat dilaksanakan secara terbuka maupun dapat juga dilakukan secara tertutup.

Pengadilan konstitusional menjadi lembaga yang tertinggi untuk memegang kekuasaan yudikatif. Di lembaga ini terdiri dari sembila hakim. Hakim ini direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim dapat menjabat selama enam tahun dan usianya pun tidak boleh lebih dari enam puluh lima tahun pada saat sudah terpilih.

Pembagian Administratif Negara Korea Selatan

Korea Selatan terdiri dari: kota khusus, kota metropolitan, dan provinsi. Kota khusus di Korea Selatan yaitu Seoul. Kota metropolitan terdiri dari Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon, dan Ulsan. Sedangkan, provinsi di Korea Selatan yaitu Gyeonggi, Gangwon, Chungcheong Utara, Chungcheong Selatan, Jeolla utara, Jeolla Selatan, Gyeongsang Utara, Gyeongsang Selatan, dan Jeju.

Kondisi Geografi dan Iklim Negara Korea Selatan

Luas negara Korea Selatan yaitu 99.274 km2. Luas negara ini lebih kecil dibandingkan dengan Luas Korea Utara. Kondisi topografinya sebagian besar berbukit dan tidak rata. Pegunungan yang berada di wilayah timur, pada umumnya menjadi hulu sungai- sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong.

Sedangkan di wilayah barat merupakan bagian yang rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di bagian barat dan selatan ada banyak teluk dan pelabuhan. Pelabuhan tersebut antara lain Incheon, Yeosu, Busan, dan Gimhae.

Negara Korea Selatan memiliki kurang lebih 3000 pulau. Sebagian besar merupakan pulau kecil dan tidak ada penghuni. Pulau –pulau ini tersebar mulai dari barat sampai selatan negara Korea Selatan. Pulau Jeju yang berada sekitar 100 kilometer di bagian selatan Korea Selatan merupakan pulau yang terbesar. Luas wilayahnya yaitu 1845 km2.

Gunung Halla merupakan gunung berapi yang tertinggi sekaligus merupakan titik tertinggi di Korea Selatan yang berada di Pulau Jeju. Pulau yang berada di bagian paling timur Korea Selatan merupakan Uileungdo dan Batu Liancourt.

Sedangkan, Marado dan Batu Socotra merupakan pulau yang ada di wilayah paling selatan dari negara Korea Selatan. Iklim di negara Korea Selatan dipengeruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki empat musim.

Musim panas di negara Korea Selatan dimulai pada bulan Juni. Pada musim panas, suhu dapat mencapai temperatur hingga 40 derajat celcius, tepatnya di kota Daegu. Musim panas ini ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus diseluruh bagian semenanjung.

Temperatur musim dinginnya rata- rata dapat jatuh pada suhu minus 10 derajat celcius pada beberapa propinsi. Bahkan, negara Korea Selatan juga rentan terhadap serangan angin taifun. Angin ini dapat menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur.

Lebih lanjut, beberapa tahun belakangan ini, negara Korea Selatan sering dilanda oleh badai pasir kuning. Badai ini dibawa dari gurun gobi yang ada di negara Cina. Badai ini juga melanda wilayah Jepang dan sejauh Amerika Serikat.

Kondisi Ekonomi Negara Korea Selatan

Negara Korea Selatan memiliki ekonomi pasar dan menempati urutan ke lima belas. Ini berdasarkan PDB. Sebagai salah satu anggota dari Macan Asia Timur, negara Korea Selatan telah mencapai rekor ekspor impor yang dapat dikatakan memukau.

Di mana nilai ekspor negara Korea Selatan menduduki delapan terbesar yang ada di dunia. Sedangkan, nilai impornya menduduki peringkat ke sebelas di dunia. Kesuksesan ekonomi yang diraih oleh negara Korea Selatan dicapai pada akhir tahun 1980 an.

Pada saat itu PDB nya berkembang dari rata- rata 8% per tahun, tepatnya tahun 1962 dan jika diwujudkan dalam dolar mencapai US$ 2,7 miliyar, menjadi  US$ 230 miliyar. Peningkatan ini terjadi tahun 1989. Jumlah ini dapat dikatakan dua puluh kali lipat dari negara Korea Utara.

Bahkan, peningkatannya tersebut dapat disamakan dengan ekonomi- ekonomi menengah di Uni Eropa. Kemajuan ekonomi dari negara Korea Selatan ini dikenal dengan sebutan Keajaiban di Sungai Han.

Lebih lanjut, krisis Finansial Asia tahun 1997, membuka kelemahan dari model pengembangan negara Korea Selatan. Ini juga termasuk rasio utang atau persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.

Pada tahun 1998, pertumbuhan jatuh sekitar 6,6%. Namun pada tahun 1999, pulih dengan cepat sebanyak 10,8% dan pada tahun 2000 sebanyak 9,2%.

Sayangnya, pada tahun 2001, pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3%. Ini disebabkan oleh perlambatan ekonomi dunia, ekspor yang mulai menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh.

Kondisi ekonomi negara Korea Selatan mulai tumbuh pada tahun 2002 dengan dipimpin oleh industri dan konstruksi. Pertumbuhannya mencapai 5,8%. Pada tahun 2003, penduduk di negara Korea Selatan yang berada di garis kemiskinan sebesar 15%.

Kemudian, tahun 2007, indeks gini mulai menunjukkan perbaikan, dari angka 35,8 menjadi 31,3. Bahkan, nilai investasi mencapai 29,3% dari PDB dan menempati urutan ke dua puluh satu.

Tahun 2005, selain sebagai negara yang memiliki akses internet dengan kecepatan yang tinggi, monitor layar- datar, semikonduktor memori, dan telepon genggam, negara Korea Selatan juga berada dalam peringkat pertama. Peringkat pertama ini diraih untuk pembuatan kapal.

Selain itu, menduduki peringkat ketiga untuk produksi ban. Menduduki peringkat keempat untuk serat sintetis, peringkat kelima dalam bidang otomotif, dan peringkat keenam dalam bidang baja.

Lebih lanjut, negara Korea Selatan menduduki peringkat ke tiga puluh enam, untuk tingkat pengangguran. Menduduki peringkat kesembilan belas dalam Indeks Kemudahan Berbisnia dan peringkat ke tiga puluh satu dari 179 negara dalam Indeks Kebebasan Ekonomi. Ini berdasarkan data di tahun 2010.

Ekspor negara Korea Selatan bergerak dalam bidang semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel, kendaraan bermotor, kapal, baja, dan petrokimia. Ekspor negara ini dengan bermitra utamanya yaitu negara RRC sebanyak 21,5%, Jepang sebanyak 6,6%, Amerika Serikat sebanyak 10,9%, dan Hong Kong sebanyak 4,6%.

Negara Korea Selatan juga melakukan impor plastik elektronik dan peralatannya, baja, minyak, dan bahan kimia organik dari negara RRC sebanyak 17,7%, Amerika Serikat sebanyak 8,9%, Jepang sebanyak 14%, Australia sebanyak 4,1%, Uni Emirat Arab sebanyak 4,4%, dan Arab Saudi sebanyak 7,8%.

Jumlah tenaga kerja di negara Korea Selatan menduduki peringkat ke dua puluh lima di dunia. Kondisi ekonomi negara Korea Selatan dipimpin oleh konglomerat  besar. Konglomerat ini dikenal dengan sebuatn chaebol. Adapun beberapa chaebol yang terbesar, antara lain sebagai berikut :

  1. LG electronics
  2. Hyundai
  3. LG Chem
  4. Samsung electronics
  5. POSCO
  6. Hyundai motor Company
  7. KB Financial Group
  8. Korea Electric Company
  9. Samsung Life Insurance.

Kondisi Transportasi Negara Korea Selatan

Sistem transportasi di negara Korea Selatan terdiri dari kereta api, bus, kapal fery, dan penerbangan udara. Jalur keretra api di negara ini terdiri dari subway yang dapat dijumpai di enam kota. Kota tersebut yaitu Busan, Seoul, Daegu, Gwangju, Daejon, dan Incheon.

Operator untuk kereta api korail menyediakan layanan kereta api hampir di seluruh kota besar di negara Korea Selatan. Negara Korea Selatan juga memiliki bandar udara. Ada 103 bandar udara di negara ini dengan Bandar Udara International Incheon sebagai bandar udara yang terbesar.

Bahkan, bandar udara Incheon pernah dinobatkan sebagai bandar udara yang terbaik yang ada di dunia oleh Airport Council International. Bandar udara internasional yang lainnya yang ada di negara Korea Selatan antara lain berada di Jeju, Gimpo, dan Busan.

Pada tahun 1962, maskapai penerbangan nasional Korean Air dibentuk. Maskapai penerbangan ini melayani 21.640.000 penumpang dengan 12.490.000 penumpang internasional. Pada tahun 1988, Asiana Airlines dibentuk dengan melayani penerbangan domestik dan penerbangan internasional. Sedangkan, penerbangan lainnya, seperti Hansung Airlines dan Jeju Air melayani penerbangan domestik dengan harga yang dapat dikatakan lebih murah dibandingkan yang lain.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Korea Selatan

Semula perkembangan IPTEK di negara Korea Selatan dapat dikatakan tidak berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan oleh masalah pembagian Korea dan Perang Korea yang terjadi setelah masa kemerdekaan.

Namun pada tahun 1960 an, perkembangan IPTEK mulai dirasakan oleh penduduk di negara Korea Selatan. Perkembangan ini terjadi karena adanya pemerintahan yang diktator. Pemerintahan ini dipimpin oleh Park Chung-hee, di mana pada masa kepemimpinannya, Korea Selatan dapat melaju dengan pesat.

Sejak tahun 2003, robotika telah menjadi penelitian dan pengembangan yang utama di negara Korea Selatan. Kemudian, pada tahun 2009, pemerintah mengumumkan rencananya untuk membangun taman tematik robot di Incheon dan Masan dengan menggunakan dana dari pemerintah maupun swasta.

Tahun 2005, institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Korea Selatan mengembangkan robot Humanoid kedua di dunia. Robot ini mampu berjalan. Selain itu, Institut Teknologi Industri Korea juga berhasil mengembangkan android Korea yang pertama, yaitu EveR-1. Pengembangan ini terjadi pada bulan Mei 2006.

Pendidikan di Negara Korea Selatan

Negara Korea Selatan menganut sistem pemerintahan yang sentralistik. Di mana kebijakan- kebijakan pemerintah, termasuk pendidikan harus mendapat persetujuan badan legislatif daerah.

Adapun tujuan pendidikan di negara Korea Selatan yaitu menanamkan pada setiap orang rasa identitas nasional dan penghargaan terhadap kedaulatan nasional dan menanamkan patriotisme pada diri siswa.

Jenjang pendidikan di Korea Selatan di bagi menjadi empat yaitu Sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi. Sekolah dasar menjadi pendidikan wajib selama enam tahun bagi anak usia enam sampai dua belas tahun.

Untuk jenjang SMP ditujukan untuk anak usia 12 sampai 15 tahun selama tiga tahun. Kemudian, jenjang SMA untuk usia 15 sampai 18 tahun. Di mana jenjang SMA ini dibagi menjadi dua yaitu umum dan kejuruan.

Sekolah kejuruan di negara Korea Selatan terdiri dari pertanian, perdagangan, perikanan, dan teknik. Lebih lanjut, di negara ini juga dikenal pula sekolah komprehensif yaitu gabungan antara sekolah umum dan kejuruan. Sekolah ini merupakan bekal untuk melanjutkan ke akademik atau universitas, di mana kemudian dapat melanjutkan ke program pasca sarjana dengan gelar master atau dokter.

Hasil penelitian tahun 2006, tentang Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, negara Korea Selatan dapat menempati urutan pertama untuk pemecahan masalah. Selain itu, menempati urutan ketiga untuk matematika dan urutan ke sebelas untuk bidang sains.

Pendidikan di negara Korea Selatan dapat dikatakan cukup membanggakan di dunia. Bahkan, teknologi pada pendidikan di negara Korea juga dikembangkan sampai keseluruh daratan Korea dengan membuat jaringan akses internet yang berkecepatan tinggi.

Akses jaringan internet ini di mulai dari sekolah dasar sampai pada sekolah lanjutan. Pemerintah Korea melalui Kementerian pendidikan juga memberikan beasiswa bagi siswa- siswa yang berasal dari luar Korea. Hal ini disebabkan siswa tersebut mencapai 100.000 siswa per tahun.

Hubungan Luar Negeri dan Militer

Negara Korea Selatan melakukan hubungan diplomatik dengan negara- negara di dunia. Ada 188 negara di dunia yang telah melakukan hubungan diplomatik dengan negara Korea Selatan. Pada tahun 1991 negara Korea Selatan telah bergabung dengan PBB, bersamaan dengan negara Korea Utara.

Pada tanggal 1 Januari 2007, Menteri Luar Negeri Korea Selatan yang bernama Ban Ki-Moon resmi menjadi Sekretaris Jenderal PBB. Ban Ki-moon menggantikan Kofi Annan. Selain itu, negara Korea Selatan juga menjadi mitra strategis ASEAN sebagai anggota dari ASEAN Plus 3.

Negara Korea Selatan juga aktif dalam forum ekonomi dunia yang lain, antara lain G-20, APEC, dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur. Negara Korea Selatan juga menjalin hubungan erat dengan RRC. Hubungan erat ini terjalin, khususnya ketika Korea Selatan memutuskan hubungan dengan Republik Cina.

Mitra perdagangan penting bagi Korea Selatan  yaitu Uni Eropa. Bahkan, Uni Eropa juga menjadi tujuan utama ekspor negara Korea Selatan. Hubungan diplomatik dengan negara Jepang tidak pernah dituliskan secara formal sejak perang dunia II.

Meskipun demikian, traktat hubungan dasar antara negara Jepang dan Korea Selatan yang ditandatangani pada tahun 1965 menjadi dasar utama untuk hubungan kedua belah negara. Negara Korea Selatan dan Jepang mengalami persengketaan mengenai masalah Batu Liancourt.

Namun, secara administratif, kepulauan Batu Liancourt diimiliki oleh negara Korea Selatan sebab pengawal Pantai Korea Selatan bermarkas di pulau ini. Invasi dan ketegangan dengan negara Korea Utara telah mendorong Korea Selatan untuk mengalokasikan 2,6% dari PDB dan 15% dari pengeluaran pemerintah untuk biaya militer.

Bahkan, negara Korea Selatan mewajibkan semua pria untuk mengikuti kegiatan wajib militer selama dua tahun. Jumlah tentara aktif di negara Korea Selatan menempati urutan keenam yang terbesar di dunia. Selain itu, menempati urutan kedua dalam jumlah tentara cadangan dan sebelas besar untuk urusan anggaran pertahanan.

Pasukan militer Korea Selatan terdiri dari Angkatan Darat atau ROKA, angkatan Laut atau ROKN dan Korps marinis atau ROKMC. Angkatan bersenjata ini sebagian besar dipusatkan di wilayah perbatasan Zona Demiliterisasi Korea.

Kondisi Demografi Negara Korea Selatan

Nagara Korea Selatan dapat dikatakan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk di Korea Selatan sepuluh kali lebih banyak jika dibandingkan dengan rata- rata jumlah penduduk di dunia.

Sebagian besar penduduk di negara Korea Selatan hidup di daerah perkotaan. Hal ini disebabkan migrasi besar- besaran dari pedesaan. Migrasi ini terjadi selama ekspansi ekonomi yang pesat tahun 1970, 1980, dan 1990.

Di tahun 2005, kota Seoul menjadi kota yang berpenduduk terpadat di negara Korea Selatan. Penduduk di kota Seoul lebih dari sembilan juta jiwa. Kemudian, disusul oleh Busan sebanyak 3,4 juta jiwa, incheon sebanyak 2,4 juta jiwa, Daegu sebanyak 2,3 juta, Daejeon sebanyak 1,4 juta, Gwangju sebanyak 1,4 juta, dan Suwon sebanyak 1 juta.

Di tahun 2008, tingkat kelahiran per tahun mencapai 9 kelahiran dari 1000 orang. Angka ini menunjukkan yang terendah di dunia. Sedangkan, angka harapan hidup rata- rata mencapai 79,10 tahun. Angka harapan hidup ini merupakan yang tertinggi keempat puluh di dunia.

Bidang Olahraga Negara Korea Selatan

Olahraga yang populer di negara Korea Selatan antara lain sepak bola, bulu tangkis, dan base ball. Untuk bidang sepak bolah, tim nasional Korea Selatan telah berhasil untuk menembus babak kualifikasi Piala Dunia FIFA. Keberhasilan ini telah dicapai sebanyak delapan kali berturut- turut.

Keberhasilan sepak bola Korea Selatan dalam FIFA merupakan rekor terbanyak di Asia. Lebih lanjut, olahraga baseball merupakan olahraga dengan jumlah spektator yang banyak. Mereka yang memiliki klub baseball merupakan para chaebol Korea Selatan.

Tim baseball Korea Selatan berhasil untuk meraih medali emas dalam Olimpiade 2008. Kemudian, olahraga bulu tangkis tentang menjadi perhatian untuk masyarakat Korea Selatan sejak ada beberapa pemain yang berhasil menembus dan menang untuk tingkat internasional.

Olahraga asli Korea yaitu taekwondo. Olahraga ini berkembang dengan pesat dan menjadi olahraga resmi dalam olimpiade sejak tahun 2000 di negara Sydney. Selain itu, negara Korea Selatan juga memiliki olahraga bela diri yang lainnya, antara lain taekkyeon, hapkido, tang soo do, kuk sool won, subak, dan kumdo.

Korea Selatan juga berhasil menjadi tuan rumah untuk Asian Games tahun 1986 di Seoul, kemudian tahun 2002 di Busan, dan tahun 2014 menjadi tuan rumah di Incheon. Untuk tingkat internasional, Korea Selatan pernah menjadi tuan rumah untuk Olimpiade tahun 1988 di Seoul dan bersama dengan negara Jepang menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia FIFA 2002.

Bentuk Kerja Sama Indonesia dengan Korea Selatan

  1. Dalam bidang pemberdayaan masyarakat sebagai implementasi awal untuk gerakan Saemaul Undong. Kegiatan ini telah dilaksanakan di beberapa desa di kabupaten Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Bantul.
  2. Dukungan dan perhatian dari pemerintah Korea Selatan dalam hal capacity building untuk pengelolaan hutan Indonesia dan pengendalian terhadap perubahan iklim.

Meskipun terjadi hubungan bilateral antara dua negara yaitu Indonesia dan Korea Selatan, terdapat beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh dalam kerja sama tersebut yaitu sebagai berikut.

Peluang dalam kerja sama, yaitu sebagai berikut:

  1. Negara Korea Selatan memiliki teknologi yang maju dan modal yang tinggi.
  2. Perluasan untuk lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
  3. Negara Indonesia memiliki sumber daya yang tinggi, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Tantangan dalam kerja sama, yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan untuk melakukan investasi di negara Indonesia dapat dikatakan masih rendah.
  2. Ekspor negara Indonesia ke Korea Selatan menurun.
  3. Perselisihan yang terjadi antara buruh Indonesia dengan pengusaha dari Korea Selatan.

Tempat Wisata di Korea Selatan

Uleung Island Seaside Road

Disebut juga dengan Pulau Misterius. Di tempat ini dapat ditemukan keindahan alam yang masih alami, terjaga, dipenuhi dengan bebatuan besar, tebing- tebing pantai yang kokoh, dan ada beragam air terjun yang membentuk pemandangan yang indah.

Pulau ini sebenarnya terbentuk dari serangkaian letusan gunung berapi. Puncak tertingginya yaitu Puncak Seonginbong. Bahkan, di tempat ini, pengunjung dapat menikmati desa- desa yang berada di tepi pantai.

Stasiun Kyeong-wha, Jinhae

Merupakan tempat wisata pada saat musim semi. Di tempat ini dapat dijumpai pemandangan  bunga yang bermekaran. Bahkan, di Jinhae sejak lama diselenggarakan festival bunga sakura yang terbesar setiap tahunnya.

Jeungdo Salt Farm

Merupakan tempat wisata berupa lumpur. Untuk melintasi padang lumpur ini dapat menggunakan Gelodok Bridge. Di tempat ini juga dapat menikmati suasana magis peternakan garam yang unik.

Pulau Jeju

Pulau ini jika disandingkan dengan Indonesia, diibaratkan dengan pulau Bali. Di pulau ini ada jalan terbaik untuk mengemudi yaitu route 12. Di tempat ini wisatawan dapat menikmati pemandangan laut zamrud yang berwarna.

Bomun Pavilion, Gyeongju

Gyeongju merupakan ibu kota kuno dari Dinasti Shilla yang mendapatkan julukan sebagai museum tanpa dinding. Bomun Pavilion merupakan gazebo kayu kecil yang berdiri di atas kolam bebek dengan air yang tenang.

Di sini, pengunjung dapat menikmati bunga sakura yang bermekaran di atas kolam. Pemandangannya pun bagus yaitu musim semi Korea.  Selain itu, daun hijau akan tumbuh subur saat musim panas. Pemandangan fall scarlett pada musim gugur. Pada musim salju, pohon akan diselimuti salju yang cantik.

Boseong Green Tea Field

Merupakan kebun teh yang sangat indah dan tertata dengan baik. Sebagai penghasil teh yang terbaik, tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata alam di Korea Selatan.

Seomjin River Train Village

Merupakan taman dengan berbagai bunga yang tumbuh subur. Dulu taman ini merupakan stasiun kereta api, namun disulap menjadi sebuah taman bunga. Di taman ini dapat dijumpai lokomotif uap yang beroperasi lima kali dalam satu hari. Lokomotif ini berjalan untuk menyusuri Sungai Seomjingang.

Pulau Udo

Di pulau ini akan ditemukan tanah yang subur, pemandangan ikan, dan warisan lokal lainnya seperti penyelam wanita, dinding yang terbuat dari batu, dan kuburan batu. Selain itu, juga terdapat wisata kapal selam, kapal pesiar, dan tempat pemancingan.

Seongsan Sunrise Peak

Merupakan kawah yang terbentuk disebabkan oleh letusan Hydrovolcanic pada dasar laut yang dangkal. Bentuknya seperti mangkuk yang dikelilingi oleh tebing yang curam.

Tebingnya menghadap ke laut dan jika dilihat dari ketinggian, tempat ini bentuknya menyerupai mangkuk raksasa yang berwarna ijau. Bagian atas tempat ini ditumbuhi rumput yang hijau dan subur. Tempat ini juga menjadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Yang Dong Traditional Village

Merupakan situs warisan dunia UNESCO. Desa ini merupakan desar tradisional yang mencerminkan budaya dan bangunan yang khas dari konfusianisme aristokrat dari Dinasti Joseon.

Uuntuk penduduk kelas atas, mereka akan menempati tanah yang tinggi. Sedangkan untuk penduduk kelas bawah, akan menempati tanah yang lebih rendah. Rumah di desa ini berwarna coklat muda yang teduh dengan genteng berwarna abu- abu.

Demikian pembahasan tentang profil negara Korea Selatan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sahabat portal-ilmu.com. Selamat belajar.

Daftar Pustaka

1. Dianawati, A. 2006. RPUL DUNia. Jakarta: Wahyu Media.
2. Adisukarjo, S. Horizon IPS. Jakarta: Yudhistira.
3. Muhtadi, A. Studi Komparatif Sistem Pendidikan di Jerman dan Korea Selatan. (Online), http://staffnew.uny.ac.id/upload/132280878/penelitian/12.+Studi+komparatif+sistem+pddkn+di+Jerman+dan+korea+selatan.pdf, diakses tanggal 19 Juli 2017.
4. Mahsyar, S.S. 2015. Peluang dan Tantangan Kerjasama Indonesia-Korea Selatan dalam Bidang Manufaktur. (Online), http://himahiunhas.org/index.php/2016/12/10/review-diskusi-kontemporer-peluang-dan-tantangan-kerjasama-indonesia-korea-selatan-dalam-bidang-manufaktur/, diakses tanggal 19 Juli 2017.
5. Dessthania, R. 2016. Indonesia Perkuat Kerjasama Kehutanan dengan Korea Selatan. (Online), https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160628200609-20-141643/indonesia-perkuat-kerjasama-kehutanan-dengan-korea-selatan/, diakses tanggal 19 Juli 2017.
6. 2017. Begini Bentuk Lambang Nasional Korea Selatan. (Online), https://kumparan.com/korea-chobo/begini-bentuk-lambang-nasional-korea-selatan, diakses tanggal 19 Juli 2017.
7. 2017. Korea Selatan- Indonesia Perkuat Kerja Sama Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. (Online), http://jogja.tribunnews.com/2017/04/30/korea-selatan-indonesia-perkuat-kerja-sama-pemberdayaan-masyarakat-pedesaan, diakses tanggal 19 Juli 2017.
8. 2016. Makna Menakjubkan Dibalik Bendera Korea Selatan. (Online), m.kenterin.net/article/9376i, diakses tanggal 19 Juli 2017.
9. Pod, A. 2013. Korea Terbagi Dua: Siapa Biang Keroknya?. (Online), http://www.kompasiana.com/anthropod/korea-terbagi-dua-siapa-biang-keroknya_5528434d6ea834e71d8b461d, diakses tanggal 19 Juli 2017.
10. http://kecamatan.angklung.web.id/id1/2436-2327/Korea-Selatan_14135_kecamatan-angklung.html
11. http://fungsi-matematika.nusantaramart.web.id/ind/1701-1584/Presiden-Korea-Selatan_30675_stiemb_fungsi-matematika-nusantaramart.html
12. https://tempatwisataseru.com/tempat-wisata-di-korea-selatan/
*Penulis: Indriyana Rachmawati