7 Tips Memilih Tempat Belajar Untuk si Anak

Bagi orang tua yang sudah mempunyai anak, dan sudah mencapai umur untuk memasuki jenjang pendidikan tentunya memikirkan kelak anaknya nanti akan dimasukkan di sekolah mana, serta bagaimana kualitas dari sekolahan tersebut. Hal seperti ini dilakukan oleh orang tua tentunya supaya kelak anaknya bisa mendapatkan tempat belajar yang baik, berkualitas, juga sesuai dengan kemampuan orang tua itu sendiri.

Perlu kita ketahui bersama bahwa sebagai bangsa yang terdiri dari beragam suku agama dan ras. Masyarakat Indonesia sebelum tempat belajar yang bernama sekolah, juga mempunyai beragam tempat belajar, diantaranya adalah pesantren.

Dalam kesempatan ini penulis akan membagikan beberapa tips untuk memilihkan tempat belajar untuk si anak, supaya orang tua bisa memberikan yang terbaik untuk si anak.

Tips - Tips Memilih Tempat Belajar yang Baik Bagi si Anak

Pertama, pastikan orang tua mempunyai tujuan yang tepat terlebih dahulu

Tujuan ini sangatlah penting karena dengan orang tua membimbing anaknya ke tempat belajar yang dipilihnya. Bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi orang tuanya. Misalnya, bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orangtua si anak tersebut

Kedua, carilah informasi yang tepat

Mengetahui informasi tempat belajar yang akan di tempati oleh si anak juga salah satu hal terpenting bagi orangtua. Informasi ini bisa mulai dari melihat-lihat tempat belajar tersebut.

Dilanjutkan dengan mengetahui visi dan misi apa yang terdapat pada tempat belajar tersebut. Kemudian program-program apa saja yang ada pada tempat belajar tersebut. apakah reguler (hanya sampai siang) atau fullday (sampai sore hari)

Ketiga, perhatikan staf pengajar yang ada

Hal ini perlu diperhatikan, karena sebagai orangtua, minimal juga harus mengetahui karakter staf pengajar yang ada pada tempat belajar tersebut. Apakah mereka sudah mempunyai karakter yang baik atau memang masih dalam tahap awal, sehingga mudah terpancing dengan kelakuan anak-anak yang mempunyai emosi yang masih labil.

Kalau perlu, coba amati, perhatikan cara mengajar dan cara berinteraksi mereka dengan si anak ataupun wali dari anak-anak yang lain. Hal ini sangatlah penting karena staf pengajar tersebut berfungsi menggantikan orangtua yang sedang di rumah ataupun sedang sibuk bekerja di kantor.

Keempat, perhatikan kemampuan finansial yang ada

Kemampuan finansial (ekonomi) ini tentu juga sangat penting untuk diperhatikan. Karena jika dalam sebuah keluarga tidak memperhatikan kemampuan finansial ini, tentu kondisi suatu keluarga bisa mengalami kekurangan anggaran.

Untuk itu perhatikan matang-matang sebelum memasukkan anak ke tempat belajar yang dipilih. Ini sangatlah penting supaya si anak bisa tetap berkelanjutan dalam belajar di tempat belajar tersebut, dan tidak terkesan memaksakan diri.

Kelima, perhatikan jarak rumah dengan tempat belajar tersebut

Sering kita dengar kasus-kasus kecelakaan yang menimpa para pelajar. Hal ini bisa terjadi bisa karena lalu lintas yang kini semakin ramai dan penuh sesak atau para pelajar tersebut terburu-buru untuk berangkat, dikarenakan tempat belajarnya yang bisa dibilang jauh.

Jarak rumah yang jauh ini tentunya bisa mengurangi kekuatan dan energi pada anak tersebut ketika sudah sampai di tempat belajar, sehingga menjadikan anak tersebut kelelahan  dan berkurangnya konsentrasi pada anak tersebut.

Keenam, dapatkan rujukan dari anak-anak yang pernah belajar di tempat tersebut

Rujukan atau sumber ini bisa berasal dari anak-anak yang pernah belajar di tempat tersebut, atau bisa juga dari wali si anak yang telah menjalani prosesi belajar di tempat tersebut. Bisa juga dari masyarakat yang tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat belajar yang akan dipilih.

Ketujuh, ajak si anak untuk ngobrol bareng tentang tempat belajar yang akan dipilih

Ketika orangtua sudah berusaha mencari, dan memperhatikan segala hal dan kondisi untuk membimbing anak belajar bersama-sama dengan teman yang lainnya. Usahakan untuk mengajak si anak berdiskusi mengenai tempat belajar yang sudah dipilihkan oleh orangtuanya. Apakah memilih belajar di sebuah pondok pesantren atau di sekolahan.

Karena, si anaklah yang akan melanjutkan prosesi pembelajarannya, bukan kedua orangtuanya, dengan demikian si anak masih bisa diarahkan atau masih tetap dalam pengarahan orangtuanya yang memberikan pilihan untuk dimana si anak tersebut belajar.

 Sumber:
  1. Majalah Hadila, edisi 56, (Surakarta: SoloPeduliUmmat, 2012)
  2. Software Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.1
  3. “Pilih Sekolah yang Tepat, Apa Saja Pertimbangannya”, dalam http://edukasi.kompas.com, diakses tanggal 12 November 2016
*Penulis: Abdul Wahid