Macam Macam Industri di Indonesia dengan Fungsi Strategis

Macam Macam Industri di Indonesia

Industri menjadi salah satu tonggak utama dalam perekonomian suatu negara. Dalam suatu negara, tentu terdapat berbagai macam industri. Dari aneka industri yang ada, biasanya terdapat beberapa industri tertentu yang dianggap sebagai industri strategis atau industri vital.

Indonesia pun memiliki macam-macam industri strategis yang dianggap memiliki peran besar dalam perkembangan ekonomi masyarakatnya. Macam - macam industri di Indonesia ini diharap mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi masyarakat secara umum, sehingga seluruh segmen masyarakat dapat menikmati kesejahteraan secara merata.

Jadi, peran dari industri strategis ini adalah mendorong tumbuh kembang industri kecil dan industri menengah. Aneka industri yang ada di Indonesia pada akhirnya diharapkan mampu menghasilkan produk lewat teknologi tinggi dan dapat mencapai empat tahap industrialisasi.

Adapun empat tahap industrialisasi, meliputi :

  1. Tahap penguasaan teknologi hingga mampu untuk melakukan perakitan sendiri
  2. Tahap sistem lisensi, melalui kerja sama dengan industri luar negeri.
  3. Tahap pengembangan teknologi sendiri.
  4. Tahap pengembangan kemampuan teknologi untuk mendukung ketiga tahap sebelumnya.

Keempat tahap industrialisasi ini dapat diwujudkan dengan dukungan industri strategis. Industri strategis sendiri adalah industri yang memenuhi hajat hidup orang banyak serta memegang peran penting bagi negara. Macam - macam industri di Indonesia yang tergolong memiliki fungsi strategis dapat menciptakan aglomerasi industri.

Berikut adalah macam - macam industri di Indonesia yang memiliki peran besar bagi perolehan dan penghematan devisa negara atau memiliki fungsi strategis:

1# Industri Tekstil

Industri tekstil yang ada di Indonesia meliputi rangkaian industri dari struktur hulu ke hilir. Rangkaian tersebut diawali dari industri serat dan benang (fiber), industri pemintalan, pertenunan, perajutan, percetakan atau pengecapan hingga industri pakaian jadi (garmen).

Produk-produk dalam subsektor industri tektil biasa disebut sebagai industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Industri TPT ini sudah lama digeluti oleh masyarakat Indonesia, yang dulunya diawali dengan cara tradisional menggunakan alat-alat sederhana.

Industri TPT di Indonesia mengalami momentum perubahan menuju ke arah industri modern sekitar tahun 1922. Pemicunya adalah didirikannya Balai Penyelidikan Tekstil di Bandung. Melalui Balai tersebut, dihasilkan beragam alat tenun dengan kemampuan hasil tenun lebih cepat hingga delapan kali lipat dari hasil tenun rakyat.

Berikutnya, alat tenun ini terus mengalami perkembangan hingga industri tekstil semakin tumbuh dan berkembang pesat. Hingga saat ini, terdapat banyak industri tekstil ukuran besar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan mampu menghasilkan aneka tekstil dan produk tekstil dengan kualitas unggul serta jumlah besar.

2# Industri Semen

Di Indonesia, industri semen menjadi salah satu komoditas unggulan yang menunjang tumbuh kembang industri dan ekonomi Indonesia. Semen memiliki peran yang aman vital dan strategis karena menyangkut kekokohan dalam pembangunan fisik Indonesia. Karenanya, pembangunan industri semen mendapat prioritas tersendiri dari pemerintah.

Pemerintah mengupayakan adanya perluasan pabrik semen seperti Pabrik Semen Padang di Padang dan Tonas di Makassar hingga mencapai kapasitas satu juta ton. Pemerintah juga mendorong berdirinya pabrik semen di Cibinong dengan target produksi hingga enam juta ton setahun.

Adanya beberapa industri semen besar di Indonesia ini membuat kebutuhan industri semen dalam negeri dapat tercukupi dengan produksi dalam negeri, tanpa harus mengimpor. Dengan tercukupinya kebutuhan semen, pembangunan di Indonesia seperti perumahan dan infrrastruktur lain dapat berkembang dengan pesat.

3# Industri Kertas

Kertas merupakan bahan yang memiliki banyak fungsi positif dan penting. Misalnya, kertas dapat digunakan sebagai bahan untuk buku bacaan, buku tulis, surat kabar, pembungkus, bahkan bahan bangunan. Karena fungsinya yang banyak, Indonesia membutuhkan jumlah produksi kertas yang tidak sedikit.

Konsumsi kertas di Indonesia sebelum tahun 1965 saja sudah mencapai 129.800 ton atau 1,2 kg per kapita. Di tahun 1965, jumlah ini sudah meningkat hingga 1,5 kg per kapita aatu 150.000 ton dikarenakan budaya membaca Indonesia yang mulai berkembang.

Kebutuhan kertas dalam negeri yang besar membuat pemerintah juga menaruh prioritas tersendiri terhadap pertumbuhan industri kertas ini. Industri kertas di Indonesia juga pernah mengalami surplus dan diimpor ke berbagai negara lain.

Ada cukup banyak industri kertas dengan berbagai macam jenis kertas yang dihasilkan di Indonesia. Indonesia bahkan mampu menghasilkan hanpir seluruh jenis kertas yang dibutuhkan manusia. Meski begitu, rupanya saat ini diketahui bahwa hasil kertas dari produksi dalam negeri masih belum mencukup kebutuhan kertas dalam negeri, mengingat jumlah konsumsi kertas juga ikut meningkat.

4# Industri Besi dan Baja

Industri besi dan baja termasuk dalam industri berat. Indonesia memiliki sejumlah tambang besi yang cukup potensial sehingga dapat menghasilkan besi dan baja dalam jumlah cukup banyak.

Industri besi dan baja paling awal di Indonesia dikelola oleh PT Krakatau Steel di Cilegon Banten. Awalnya, pabrik ini mulai menghasilkan besi lempengan. Sekarang, pabrik ini telah menghasilkan berbagai jenis besi beton serta pelat besi. Pabrik ini kemudian mampu melebbur bijih besi dari Ujung Kulon dan Lampung.

Kebutuhan besi Indonesia yang semakin meningkat sempat membuat Indonesia harus mengimpor batangan besi. Namun, kini Indonesia kemudian terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi besinya hingga tak lagi harus mengimpor.

PT Krakatau Steel pun berkembang dengan cukup pesat hingga mampu memproduksi besi beton serta aneka jenis bahan baku untuk pembuatan baja yang dibutuhkan pabrik besi dan baja lain.

Sejak tahun 1985, industri besi dan baja di Indonesia telah mengalami surplus. Indonesia mampu melakukan ekspor produk baja yang dihasilkannya, seperti batang kawat, baja tulang, billet baja, paku, pipa baja serta baja lembaran tebal.

5# Industri Kendaraan Bermotor (Industri Otomotif)

Secara keseluruhan, industri otomotif d Indonesia meliputi tiga jenis kendaraan bermotor, yakni kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor), kendaraan bermotor roda tiga (bemo, bajaj) serta kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bus, truk).

Dari ketiga jenis kendaraan tersebut, industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih menjadi yang paling berperan di Indonesia. Indonesia mengayahi masalah perbengkelan yang bertujuan untuk memperbaiki serta perakitan yang bertujuan untuk membuat barang dengan jalan memasang-masangkan bagian-bagian yang sudah ada.

Dalam industri otomotif, Indonesia memang masih bisa dibilang minim penguasaan. Sejauh ini, industri otomotif di Indonesia masih banyak bergerak di bidang perakitan, yakni dengan mengimpor bagian-bagian mobil, lalu tinggal dipasangkan saja di dalam negeri.

Selain itu, masalah perbengkelan banyak menjalankan fungsi perbaikan terhadap mesin-mesin perkebunan dan pertanian serta sepeda motor dan mobil, bahkan juga kereta api.

6# Industri Pesawat Terbang

Indonesia memiliki industri perakitan pesawat terbang yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Perusahaan ini adalah satu-satunya yang bergerak di industri perakitan pesawat terbang di Indonesia.

Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio, yang pernah berhasil memproduksi pesawat NC-212 Aviocar dengan dasar lisensi CASA, Spanyol, dan NBO-105 dengan lisensi MBB, Jerman. Tahun 1986, nama Nurtanio berubah menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Lalu diubah lagi di tahun 1999 menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Sejarah produksi PT DI cukup lumayan. Di tahun 1978, PT DI membuka kerjasama dengan Aerospatiale, Perancis dan mampu memproduksi helikopter PUMA. Lalu di tahun 1979, PT DI dipercaya CASA memproduksi CN-235 yang dikenal dengan nama Tetuko.

Tahun 1994, PT DI telah berhasil meluncurkan prototipe N 250 yang pertama dengan jumlah 50 penumpang dengan nama Gatutkaca. Meski telah banyak melakukan produksi dan perakitan, akan tetapi industri pesawat terbang di Indonesia masih belum maksimal dan butuh banyak upaya untuk mampu memproduksi pesawat terbang sendiri dengan kualitas mumpuni.

7# Industri Perkapalan

Sama halnya pada industri pesawat terbang, industri perkapalan di Indonesia masih belum mampu berkembang dengan baik. Industri kapal di Indonesia masih pada tingkat permulaan saja. Perusahaan kapal di Indonesia baru mampu memproduksi kapal sesuai pesanan dan belum mampu melakukan produksi massal.

Industri perkapalan memiliki kaitan erat dengan perkembangan industri peleburan besi dan baja. Sebab, besi dan baja menjadi bahan baku yang cukup dominan dalam industri perkapalan ini. Ketika industri besi dan baja semakin maju, industri perkapalan akan mengikutinya.

Industri perkapalan di Indonesia masih banyak bergerak dalam produksi dan perbaikan galangan bagi kapal-kapal untuk kapal besar dan kapal kecil. Meski begitu, kapal-kapal di Indonesia terkadang masih harus diperbaiki di luar negeri, terutama di Singapura.

8# Industri Elektronika

Industri elektronika di Indonesia dapat dikatakan berkembang dengan cukup pesat. Telah banyak didirikan aneka produk elektronika di berbagai wilayah, baik dalam skala menengah hingga besar.

Industri elektronika yang paling menojol perkembangannya adalah pada produksi televisi berwarna, radio, aplifier, mesi jahir, komputer, lemari es, alat pendingin ruangan, dan sejenisnya.

Dengan tumbuh kembang industri elektronika yang cukup pesat dan luas, kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat ikut meningkat. Selain dapat menikmati produk elektronika dalam negeri, masyarakat Indonesia dapat memiliki peluang kerja yang lebih luas serta mendapatkan imbas dari tetesan ekonominya.

9# Industri Pupuk

Industri pupuk (fertilizer industry) termasuk salah satu industri strategis di Indonseia. Pupuk menjadi salah satu pendorong utama dalam perkembangan produktivitas sektor pertanian. Karenanya, jika pemerintah ingin memaksimalkan produksi hasil pertanian seperti swasembada beras, pemerintah perlu meningkatkan pula kapasitas produksi pupuk dalam negeri.

Beberapa pabrik pupuk yang berperan cukup besar dalam sektor pertanian karena menghasilkan jumlah produksi pupuk yang besar di antaranya adalah Pabrik Pupuk Sriwijaya (Pusri), Pabrik Petrokimia Gresik, Pabrik Kujang Cikampek, Pabrik Pupuk Iskandar Mudah Aceh, pabrik Pupuk Kalimantan Timur Bontang.

Berbagai pabrik pupuk ini mampu menghasilkan berbagai jenis pupuk dengan jumlah kapasitas produksi yang besar. Pusri sendiri sudah mampu menghasilkan 1,6 juta ton pupuk di tahun 1977. Kapasitas produksi ini terus ditingkatkan hingga sekarang.

10# Industri Obat - obatan (Industri Farmasi)

Pabrik farmasi Indonesia telah mengalami perjalanan cukup panjang. Tahun 1957, Indonesia telah memiliki pabrik-pabrik obat sejumlah 24 pabrik yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang.

Pabrik farmasi ini berperan penting dalam menghasilkan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit juga vitamin untuk mempertinggi daya tahan tubuh. Pabrik farmasi bekerja dengan mengolah bahan-bahan obat yang ada di dalam negeri, termausuk jamu dan pabrik obat antibiotik.

Industri farmasi di Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 1980, sudah didirikan hingga 268 pabrik farmasi. Kendala pabrik farmasi Indonesia umumnya terletak pada daya beli masyarakat yang rendah karena harga bahan baku obat-batan yang memang tinggi.

Untuk mengatasi hal tersebut, oemerintah meningkatkan jumlah obat generik. Obat generik sendiri adalah obat yang sudah tidak memiliki biaya paten atau telah habis masa patennya, sehingga harga produksinya menjadi relatif lebih murah.

Daftar Industri Strategis dalam Konteks Ekonomi Politik

Bahana Pakarya Industri Strategis (BPIS), membuat daftar macam macam industri strategis di Indonesia yang menyangkut konteks ekonomi dan politik. Dalam konteks ini, industri strategis dalam pembangunan secara menyeluruh ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bersaing secara ekonomis dan politik dalam rangka pemanfaatan teknologi.

Adapaun daftar macam macam industri strategsi di Indonesia tersebut, meliputi :

  1. PT Dirgantara Indonesia (PT DI), berlokasi di Bandung, Jawa Barat
  2. Pabrik Kapal Indonesia (PT PAL), berlokasi di Surabaya, Jawa Timur
  3. Pabrik Senjata Api (PT Pindad, berlokasi di malang, Jawa Timur
  4. Pabrik bahan peledak (PT Dahana), berlokasi di Tasimalaya, Jawa Barat.
  5. Industri Kereta Api (PT INKA), berlokasi di Madiun, Jawa Timur.
  6. Industri telekomunikasi (PT INTI), berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
  7. Lembaga Nasional Elektronika, berlokasi di Jakarta.
  8. PT Wajatama Indonesia (Krakatau Steel), berlokasi di Cilegon, Jawa Barat.

Referensi:

  • Mulyo, Bambang Niantodan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi : untuk Kelas XII SMA dan MA. Solo : Penerbit Global.
  • Sugiyanto. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi untuk Kelas XII SMA dan MA (KTSP) (Jilid 3). Solo : Platinum.
  • Waluya, Bagja. 2016. Memahami Geografi SMA/MA 3 Program IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: