Biografi Jack Ma Pendiri Alibaba

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah membawa dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat seluruh dunia, termasuk juga dalam aspek ekonomi. Media online menjadi pemicu yang besar bagi dunia ekonomi, mulai dari kegiatan produksi hingga distribusi.

Yang menarik, media online yang terus berkembang ini juga membawa perubahan besar bagi kehidupan banyak orang. Lihat saja berapa banyak orang yang kehidupan dan ekonominya melompat jauh lebih baik karena dunia online ini. Kondisi ini tak terkecuali dialami oleh seorang legenda dari Tiongkok yang sukses melompati karir kehidupan dari seorang yang tak dikenal, menjadi salah satu orang paling berpengaruh dalam ekonomi Cina, bahkan dunia.

Yap, betul sekali. Dia adalah Jack Ma. Hmm, belum tahu? Jack Ma adalah tokoh pendiri Alibaba(dot)com. Alibaba.com merupakan situs jual beli terbesar dunia yang mempertemukan para eksportir dan importir dari seluruh dunia.

Siapa ya Jack Ma itu? Baiklah, mari kita lihat biografi Jack Ma serta Perjalanan bisnis Jack Ma berikut ini.

Profil Jack Ma

Jack Ma dilahirkan pada tahun 1964 di Hangzhou Tiongkok. Ia terlahir dengan nama kecil Ma Yun. Saat dilahirkan, di Tiongkok sedang terjadi Revolusi Budaya China yang dipimpin oleh Partai Komunis Mao. Karena kakek neneknya adalah anggota Partai Nasional China yang merupakan oposisi Partai Komunis Mao, maka keluarga Ma Yun pun mengalami banyak penyiksaan dan diskriminasi.

Hal ini membuat masa kecil Ma Yun menjadi penuh dengan hal -hal negatif. Ma Yun harus terbiasa dengan kegagalan, penolakan, perkelahian, masalah dan kekerasan. Dengan latar kehidupan yang keras, Ma Yun tumbuh menjadi menjadi anak yang cerdas, kreatif, dan pekerja keras.

Namun, ide -ide dalam pikiran Ma Yun tampaknya terlalu liar dan inovasi. Ia punya visi dan mimpi -mimpi besar yang seringkali dianggap nyeleneh. Karenanya, ia berulang kali mengalami kegagalan, ditolak dan bahkan disebut sebagai orang gila oleh ayahnya sendiri lantaran ide -ide anehnya yang dianggap “berbahaya”.

Jack Ma dan Kegagalannya

Hal paling sering dialami oleh Jack Ma kecil adalah soal kegagalan. Dalam wawancaranya dengan Charlie Rose di Davos, ia menyebut tentang kegagalan -kegagalannya yang ia alami sejak kecil. Ia gagal masuk tes sekolah dasar dua kali, ia gagal di tes sekolah menengah 3 kali, ia gagal ujian masuk perguruan tinggi tiga kali, dan ketika ia sudah lulus pun, ia ditolak oleh hampir semua perusahaan yang ia lamar.

Dalam hal pendidikan, Jack Ma memang sering mengalami kegagalan dan penolakan. Tapi, bukan berarti ia tidak suka belajar. Ia punya minat yang besar terhadap akademik. Karenanya, ia pun tak pernah menyerah untuk melanjutkan studi meski ia sering gagal dalam ujian masuk.

Jack Ma mendapatkan gelar MBA di Cheung Kong University ketika ia sudah mulai membangun Alibaba di awal tahun 2000. Jack Ma juga giat sekali dalam belajar bahasa Inggris. Ia memang selalu berusaha keras untuk mewujudkan target -target yang disenanginya. Karenanya, ketika ia memutuskan untuk dapat menguasai bahasa Inggris, ia pun belajar bahasa Inggris dengan telaten.

Ia sebetulnya ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris. Sayangnya, ia sukses untuk gagal menjadi guru di Hangzhou Teacher's college. Untuk belajar menguasai bahasa Inggris, Jack Ma bahkan berusaha untuk menjadi tour guide untuk turis -turis asing.

Dari interaksinya dengan turis asing inilah, Jack Ma banyak belajar tentang dunia internasional, terutama dunia barat. Yang terpenting, ia belajar untuk selalu bertanya tentang segala hal yang ia pikirkan atau yang ia katakan, suatu pelajaran berharga yang kemudian mendorongnya untuk sukses.

Selalu bertanya ala Jack Ma

Menanyakan sesuatu dan memeriksa kembali setiap hal sangat membantunya untuk melihat situasi dari berbagai sisi. Hal ini pula yang membuatnya mampu melihat berbagai kesempatan dalam setiap masalah.

Contohnya saja, ketika banyak orang merasa ketakutan untuk melakukan ecommerce di China karena sistem pembayaran yang tidak terpercaya, maka Jack Ma melihat suatu kesempatan emas dari sana.

Ia justru membentuk Alibaba dan membangun Alipay tanpa harus mengandalkan otoritas perbankan Tiongkok, dan memilih menanggung sendiri risikonya. Sekarang, Alipay mampu memfasilitasi lebih banyak bisnis secara global ketimbang PayPal.

Jack Ma memang seorang pebisnis yang ulung. Ia mempunyai karakter yang selalu energic, kharismatik dan juga seorang pria flamboyant. Terlepas dari semua itu, ia adalah sosok pemimpin yang senang bekerja keras.

Momentum untuk Alibaba.com

Kesempatan kerja bagi Jack Ma sepertinya memang minim. Karena frustarsi lantaran selalu ditolak kerja setelah kelulusannya di awal tahun 1990, Jack kemudian mengandalkan kemampuan bahasa Inggrisnya untuk mengajar bahasa Inggris di universitas lokal. Ia juga mulai untuk memberikan layanan jasa terjemahan.

Di tahun 1995, ia mendapat kesempatan untuk pergi ke Amerika Serikat sebagai seorang penerjemah. Di sana, ia mulai diperkenalkan denagn internet. Ia pun mulai menjelejah internet dan mencari -cari beer dari berbagai negara dunia via internet.

Dalam pencarian inilah, Jack Ma merasa terkejut karena di internet, tidak ada satu pun yang merujuk ke China. Padahal, China adalah negara dengan penduduk terbanyak dunia yang ditinggali lebih dari 1 milliar orang.

Segera, Jack Ma melihat kesempatan bisnis besar dari internet. Ia ingin memfasilitasi para pengusaha kecil dan menengah dari China agar dapat mengembangkan bisnisnya ke seluruh dunia, di mana pun yang ia ingin.

Kemudian, dia dan temannya pun memutuskan untuk menyajikan situs tentang China dan produk China secara online, yang disebut sebagai Chinapage. Chinapage berisi daftar tentang pelaku bisnis di China beserta produknya.

Di hari yang sama, ia segera mendapatkan email dari beberapa orang dari berbagai belahan dunia yang menawarkannya untuk bekerja sama. Hal ini segera menyadarkan Jack Ma betapa hebatnya kekuatan dari konektivitas, terutama melalui internet yang dapat memberikan efek besar terhadap perdagangan global bagi para pengusaha kecil dan menengah.

Jack Ma benar-benar telah mengumpulkan keyakinannya terhadap Chinapage. Ia begitu yakin dengan masa depan Chinapage yang cerah dan bisa memperoleh pendanaan yang lebih baik. Karenanya, ia memutuskan untuk bekerjasama dengan pemerintah sebagai pihak yang memiliki kontrol besar.

Sayangnya, pemerintah justru memaksanya untuk melewati birokrasi yang sangat panjang dan kaku. Kegagalannya bekerja sama dengan pemerintah membuatnya sadar bahwa pemerintahan Tionkok sungguh tidak efisien dan hal ini pula yang mengajarkannya untuk tidak bekerjasama dengan pemerintah. Walau demikian, bukan berarti ia membenci pemerintah.

Beruntung, Jack Ma sempat bekerja di kementrian perdagangan luar negeri dan kerjasama ekonomi di pertengahan tahun 1990. Meski masa kerjanya di pemerintahan ini singkat, tapi hal inilah yang kemudian memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesannya.

Di kementerian inilah, Jack Ma mengenal sosok Jerry Yang. Jerry Yang adalah tokoh penting dalam kehidupan Jack Ma dan perkembangan Alibaba.com. Jerry Yang yang merupakan salah satu anggota pendiri Yahoo berperan penting dalam keputusan investasi senilai 1 Milyar Dollar Amerika untuk Alibaba di tahun 2005.

Memulai Alibaba.com

Alibaba mulai dibangun tahun 1999. Ia mulai membangun perusahaan bisnis berbasis internet dengan merekrut 18 orang, termasuk dirinya dan istrinya sendiri. Perusahaan itu bertempat di rumahnya sendiri.

Sedari awal berdiri, Alibaba sudah memiliki visi untuk memfasilitasi perdagangan internasional bagi usaha kecil dan menengah yang berada di China. Alibaba.com lahir karena kegagalan dari harapan Jack Ma dalam memfasilitasi aktivitas bisnis di China melalui Chinapage sekaligus karena rasa frustasinya terhadap birokrasi pemerintahan China yang menolak idenya.

Pada awal berdirinya Alibaba.com, ia berusaha untuk menggalang dana dari Silicon Valley, sebuah basis perusaahaan teknologi di Amerika Serikat. Namun, seperti biasa, ia harus kembali ditolak.

Model bisnis yang dirancang oleh Jack Ma dianggap tidak menguntungkan serta tidak stabil untuk jangka waktu yang panjang. Walau begitu, ia sukses mendapatkan investasi dari Goldman Sachs dan Softbank untuk berinvestasi bagi Alibaba.com senilai 5 juta dollar dan 20 juta dollar.

Di tahun 2003, ternyata Alibaba.com masih belum menghasilkan profit yang cukup. Kemudian, Jack Ma dan timnya melakukan kegiatan lelang melalui situs “taobao.com”. Taobao.com adalah situs lelang dengan zero komisi dengan tujuan untuk menyaingi situs lelang raksasa dunia, eBay yang telah menguasai pasar lelang China.

Keinginannya untuk menyaingi eBay membuat taobao.com dibuat sebagai pasar online yang bebas komisi bagi jutaan pedagang. Momentum ini pun turut membawa Alibaba naik dengan signifikan.

Setelah sukses mendapatkan para pelanggan di situsnya, Jack Ma beserta timnya pun mulai menawarkan jasa pendukung lain untuk mendukung pemasaran bisnis via online dengan biaya yang rendah. Dalam waktu kurang dari lima tahun, kehadiran Alibaba dengan Taobao berhasil membuat eBay mundur dari pasar China.

Jack Ma, melalui Alibaba dan Taobao pun terus mengembangkan bisnis onlinenya dan membangun jasa lain, seperti Tmall, AliExpress, Alipay dan juga dengan cara mengakuisisi.

Di tahun 2000, momentum besar dari dunia digital mulai merambah ke seluruh dunia. Dunia online yang semakin besar membuat para pelaku bisnis dunia online juga bertambah. Hal ini pun menjadi tantangan besar bagi Alibaba untuk bertahan sekaligus melakukan ekspansi ke pasar internasional yang lebih luas lagi.

Dengan usaha keras, Jack Ma berhasil memperkenalkan operasi perusahaannya, Alibaba.com, termasuk berbagai cabang usahanya untuk memperkuat posisi Alibaba di pasar China dan juga pasar internasional.

Kemudian, dengan bantuan Jerry Yang dari Yahoo, yang merupakan kenalan lamanya, Jack Ma sukses mendapatkan investasi sebesar 1 Milyar Dollar Amerika untuk Alibaba di tahun 2005. Dengan bantuan dana yang begitu besar, Alibaba pun semakin mudah untuk melancarkan strategi pengembangan.

Artikel terkait: 50+ Kata Kata Bijak Jack Ma yang Super Inspiratif

Kesuksesan Jack Ma

Perusahaan yang saat itu baru berusia 6 tahun pun telah bernilai 2,5 Milyar Dollar Amerika. Di tahun 2014, Alibaba telah sukses berkembang dan sukses masuk ke dalam bursa saham di Amerika Serikat untuk mendapatkan tambahan dana senilai 20 Milyar Dollar Amerika.

Langkah ini menjadikan Alibaba yang merupakan perusahaan berusia 15 tahun ini menjadi satu -satunya perusahaan ecommerce dari luar Amerika Serikat yang sukses menjadi salah satu perusahaan ecommerce terbesar di dunia. Nilai Alibaba saat itu bahkan telah mencapai 200 Milyar Dollar Amerika.

Kesuksesan Jack Ma dalam membangun Alibaba beserta Alipay ini bahkan mampu mengantarkannya untuk memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari gelar MBAnya di Cheung Kong University.

Kesuksesan Jack Ma ini disebutnya juga berkat pengaruh dari pembelajaran seni bela diri, terutama Thai-Chi. Jack Ma mengaku bahwa dari Thai Chi inilah, ia belajar untuk menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan bisnisnya.

Alibaba dibangun oleh Jack dengan mengandalkan jaringan internet. Dari internet inilah, ia berusaha untuk memfasilitasi lebih banyak perdagangan secara global. Ya, fokus utamanya justru kegiatan ekspor impor atau perdagangan internasional.

Ia juga berkeinginan untuk dapat membantu perusahaan -perusahaan kecil dan menengah di seluruh negara agar bisa mengirimkan produknya ke mana pun yang diinginkan. Menariknya, Jack Ma bahkan bersumpah kalau niatannya membantu UKM untuk sukses ini lebih merupakan panggilan religiusnya.

Keinginannya ini pun telah sukss dicapainya. Jack Ma tak hanya dikenal di negaranya saja, melainkan hingga ke seluruh dunia. Pada tahun 2001, Jack Ma bahkan telah masuk ke dalam young global leader dalam the World Economic Forum.

Ia juga menjadi businessperson of the year dalam Business Week di tahun 2007. Di tahun 2008, Jack Ma termasuk satu diantara 30 besar CEO terbaik dunia oleh Barron’s. Bahkan, namanya telah tercatat ke dalam daftar orang paling berpengaruh di Majalah TIME tahun 2009. Tahun 2010, ia mendapat anugerah Asia’s Heroes of Philanthropy dari Forbes Asia.

Pesan - pesan dari Jack Ma - Alibaba.com

“Today, people write about the successful stories of Alibaba, and I really don’t think we were so smart. We made so many mistakes and we were so stupid at times. So, Someday the book I personally really will want to write about is Alibaba’s 1001 mistakes. These are the things people should remember and people should learn.”

Hari ini, orang - orang menulis tentang kisah sukses Alibaba, dan saya sungguh tidak berpikir kalau kita sangat pintar. Kita membuat banyak sekali kesalahan dan kita sungguh sangat bodoh saat itu. Jadi, suatu hari nanti, buku yang sungguh saya ingin tulis secara pribadi adalah tentang 1001 kesalahan Alibaba. Ini adalah hal -hal yang harus orang - orang ingat dan harus dipelajari.

“Going anywhere, doing business, takes time. No market welcomes gamblers – You go there, create value for local people, have time – it will have chance.”


“A stupid thing – if you improve it every day, it is going to be very smart.”


“Never give up! Today is hard, tomorrow will be worse, but the day after tomorrow will be sunshine. If you give up tomorrow, you will never see the sunshine."

Referensi:

  • http://www.investopedia.com/university/jack-ma-biography/jack-ma-most-influential-quotes.asp

Ilustrasi:

  1. www.bloombergview.com
  2. portal-ilmu.com
*Penulis: Hasna Wijayati