Joanna Alexandra dan Raditya Oloan – Habis Gelap Terbitlah Terang

Joanna Alexandra dan Raditya Oloan – Habis Gelap Terbitlah Terang

Setiap manusia pasti mengalami lika-liku perjalanan akan kehidupan hingga pada titik menjadi seorang manusia yang kita kenal saat ini. Tak perlu menyesali sebuah proses yang tidak dapat dipungkiri semua merupakan bagian dari skenario Tuhan pada umat-Nya. Karena sekalipun kita pernah mengalami masa kelam, kita bisa memilih untuk menjadikannya kisah inspirasi bagi manusia lainnya.

Dalam perjalanan hidup kita, kita akan menghadapi masa yang bisa dibilang seru, yakni masa muda. Masa muda adalah masa paling rawan dan labil karena kita merupakan peralihan menuju titik dewasa. Tak jarang, masa muda dimanfaatkan untuk melewati jalan kebebasan dan keleluasaan.

Masa-masa kebebasan tentu bukan hal yang sepenuhnya buruk. Namun, jika masa muda itu berjalan ke arah yang melenceng, tentu hasilnya tidak akan baik. Siapapun dapat tenggelam dalam kenikmatan dunia sesaat di masa muda ini.

Joanna adalah ibu dari empat anak dan istri dari Raditya Oloan Panggabean. Keduanya memiliki kisah seru yang bisa menghadirkan inspirasi bagi kita semua. Kenapa begitu?

Mereka adalah bukti bahwa setiap manusia dapat bermetamorfosa menjadi lebih baik, bahkan terlepas dari belenggu pekerjaan iblis hingga dapat meraih tangan Tuhan, memeluk serta melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang mereka ambil. Inilah kisah inspirasi dari keduanya.

Perjumpaan dengan Dunia Kegelapan

Joanna bertemu dengan Raditya secara tidak sengaja. Dia dikenalkan oleh temannya dengan Raditya saat duduk  di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Kala itu, Raditya sudah berseragam putih abu-abu atau SMA. Setelah perkenalan itu, hubungan keduanya semakin dekat.

Setelah sekian lama mereka berdua menjalin persahabatan, akhirnya keduanya pun mantap berkomitmen untuk berpacaran. Kala itu, Joanna telah lulus dari bangku SMA. Joanna mulai memasuki karirnya di dunia modeling, yang sebenarnya tidak sengaja ia masuki. Sekalipun begitu, dunia ini agaknya menyambut Joanna dengan baik.

Kiprah Joanna di dunia model terus mengalami peningkatan. Ia bahkan pernah menjadi model majalah playboy, hingga akhinya nama Joanna melambung dan merambah ke dunia perfilman. Ia mendapat kesempatan memerankan tokoh di berbagai film antara lain The Virgin, Tarik Jabrik dan Catatan Akhir Sekolah.

Namun sayang, ia terbuai oleh kesuksesan karirnya. Masa mudanya dihabiskan dalam dunia gemerlapan, narkoba, clubbing, hingga ia bahkan tenggelam di dunia seks bebas bersama kekasihnya Raditya Oloan yang kala itu menjadi seorang Disc Jockey dan personil Band.

Ia mengaku setiap kali mendapatkan honor, ia langsung membeli obat-obatan terlarang dan bermalam di club bersama kekasihnya itu. Semua mereka lakukan tanpa memikirkan akibat dari karir yang telah mereka rintis.

Hingga pada suatu hari, ia bersama kekasihnya serta beberapa rekannya diringkus oleh aparat kepolisian akibat pesta narkoba. Di atas meja itu tergeletak beberapa gram dan beberapa linting obat-obatan terlarang.

Momentum ini membuat hidupnya terpuruk. Ia bisa memastikan bahwa semuanya telah di ambang kehancuran. Dengan berat hati, keduanya menghubungi keluarga masing-masing untuk meminta pertolongan. Amarah dan kekecewaan orang tua mereka tergambar jelas di benak mereka berdua.

Namun, di luar dugaan, kedua orang tua mereka hanya menangis setibanya di kantor polisi. Tidak ada cacian dan hinaan yang melayang dari orang tua mereka. Bahkan, orang tua mereka menjamin untuk melepaskan Joanna dan Raditya dari tahanan polisi sehingga mereka berdua tidak harus merasakan pedihnya berada di balik jeruji besi.

Mereka berdua memang beruntung sehingga dapat terlepas dari jeratan jeruji besi. Seharusnya, hal ini bisa menjadi pelajaran bagi mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Namun, rupanya peristiwa ini tak lantas jadi pembelajaran bagi mereka berdua.

Gaya hidup mereka selanjutnya ternyata masih sama saja, tidak ada yang diperbaiki. Mereka kembali tenggelam di hingar bingar dunia malam. Hal-hal buruk, terus mereka lakoni.

Joanna Hamil

Saat Joanna tengah disibukkan dengan promo film terbarunya, ia dihadapkan dengan permasalahan baru yaitu kehamilannya di luar pernikahan. Baik Joanna maupun Radiya mengaku shock dan sempat kehilangan semangat hidup. Karir, orang tua dan bayangan lainnya seolah menghatui hari-hari mereka berdua. Selama sebulan mereka belum juga dapat mengambil keputusan.

Sempat terpikirkan untuk aborsi saja agar semua masalah selesai. Mereka melihat hal tersebut wajar terjadi di lingkungannya. Namun, hati Raditya terketuk dan menyampaikan pada kekasihnya untuk melanjutkan hubungan mereka di jenjang pernikahan dengan kondisi Joanna yang tengah mengandung.

Pilihan ini memang merupakan pilihan yang berat. Namun setidaknya, Raditya dan Joanna terbukti masih memiliki hati dan welas asih kepada calon jabang bayi buah cinta mereka. Keduanya pun bergegas pulang ke rumah orangtua mereka masing-msaing dan menyampaikan masalah serta keinginan mereka berdua untuk menikah.

Baca juga: Beban Hidup Tak Selalu Membawa Sengsara - Kisah Inspiratif Seorang Komedian Roseanne

Restu Orang Tua

Januari 2007, keduanya melangsungkan pernikahan. Hari-hari setelah pernikahan, kehidupan rumah tangga mereka tak banyak berubah. Mereka masih tetap mengonsumsi narkoba, juga masih dipenuhi dengan ego masing-masing. Emosi mereka yang masih labil membuat keduanya tak jarang terlibat dalam percekcokan rumah tangga.

Hal ini diperparah ketika mereka yang masih sama-sama berusia muda ini tanpa berfikir panjang mencoba untuk investasi dalam jumlah besar. Namun, apa yang mereka lakukan menuai kegagalan. Dan konflikpun mulai terjadi.

Pertengkaran besar hampir memisahkan mereka. Mereka sama-sama saling meninggalkan dalam keadaan emosi. Raditya dan Joanna sama-sama meledak karena konflik panas mereka yang bertubi-tubi.

Raditya yang pergi dari rumah dalam keadaan emosi, teringat momen konseling pernikahan mereka, bahwa keluarga adalah hal terpenting nomor dua setelah Tuhan. Meski ia mengaku benci dengan momen tersebut, tapi Raditya berusaha menahan dirinya.

Kala itu, Raditya sudah menulis BBM panjang lebar untuk Joanna yang isinya umpatan kekesalannya, kata-kata jelek dan hina-hinaan. Tapi, ia lantas memejamkan mata, menghapus tulisannya itu dan menggantinya dengan tulisan hanya “I Love You.”

Ia pun pulang dan berpikir bahwa ia mengalah hanya untuk menang. Ia benar dengan prediksinya. Ia mendapatkan kemenangannya. Setibanya di rumah, Joanna menghampiri dirinya, duduk di sampingnya dan menyatakan permintaan maafnya. Baru semenjak itulah, tidak ada lagi pertengkaran berarti di keluarga mereka.

Menjadi Lebih Baik

Mereka pun kemudian memutuskan untuk berubah menjadi lebih baik. Joanna dan sang suami mengikuti suatu komunitas yang dapat menolong mereka berdua lepas dari belenggu dosa. Mereka berdua bertobat, bersaksi di hadapan Tuhan, berdoa dan didoakan.

Mereka menyesali semua perbuatan yang telah mereka lakukan di masa lalu. Mereka menginginkan kehidupan yang baru, kehidupan yang melibatkan Tuhan dalam setiap keputusannya, kehidupan yang penuh cinta dalam membina hubungan rumah tangga.

Pada 31 oktober 2007, Joanna melahirkan putra pertamanya, Zuriel Paris Jedidiah Panggabean. Kelahiran Zuriel mengubah banyak hal dalam kehidupan rumah tangga mereka. Joanna dinyatakan bebas dari pengaruh narkoba. Joanna perlahan-lahan mulai meninggalkan rokok meskipun Raditya masih sulit untuk lepas dari rokok.

Ada banyak lagi kejadian yang belum pernah mereka alami selama pacaran, yang mereka alami, dalam artian positif. Kehidupan mereka berubah menjadi lebih baik. Mereka berkomitmen untuk saling melengkapi dan mengisi kekurangan satu sama lain.

Di usia pernikahannya yang memasuki 11 tahun ini, Zuriel telah memiliki tiga adik yaitu, Zeraiah Moria Phinehas Panggabean, Zoey Havilah Salajena Panggabean dan Ziona Eden Alexandra Panggabean meskipun Ziona tengah mengidap penyakit Displasia, akan tetapi tak menghalangi langkah-langkahnya untuk memberikan yang terbaik untuk Zionna.

Keadaan keluarga merekapun selalu membaik. Joanna menjadi seorang wanita yang baik  untuk suami beserta keempat anaknya, begitupula Raditya untuk istri dan anak-anaknya. Joanna juga menjadi aktivis pada komunitas penyakit langka, sebagai seorang ibu yang selalu menginspirasi.

Raditya telah menjadi Pastor dan menghabiskan hari-harinya untuk keluarga serta pelayanan kepada Tuhan. Mereka selalu berserah diri pada Tuhan meskipun kelahiran anak keempatnya sempat membuat down. Namun, berkali-kali Tuhan tunjukkan kuasanya dengan memperlihatkan karya-karya-Nya.

Meski  belum sembuh keadaan ziona semakin membaik dan memperlihatkan kemajuan yang signifikan, baik Joanna maupun Raditya bersyukur atas anugerah ini. Perjalanan hidup mereka memang penuh lika liku. Pernah pula mengalami masa-masa paling buruk dan penuh dosa. Tapi, ini bukan untuk disesali, melainkan untuk dijadikan pelajaran.

Kisah inspirasi dari Joanna dan Raditya mengajarkan kita bahwa, bangkit dari kondisi sangat terpuruk sekalipun adalah hal yang memungkinkan. Jadi, jangan pernah menyerah untuk menjadi pribadi yang lebih baik, betapa pun kelamnya masa lalu kita. Ini layaknya kisah-kisah RA Kartini, bahwa “Habis Gelap Terbitlah Terang”, bukanlah mustahil.

*Penulis: Dian Monicha Dwimaharani