Catatan Kaki dan Daftar Pustaka: Pengertian, Penulisan dan Contoh

Pasti ada yang bertanya, mengapa dalam buku cerita, terdapat tulisan seperti berbentuk daftar pustaka. Kita pastinya pernah mengira bahwa tulisan tersebut tidak memberikan makna terhadap teks yang kita baca. Namun, perkiraan tersebut ternyata tidak benar. Tulisan yang ada di bawah teks bacaan, yang menunjukkan nama pengarang, judul buku, dan kawan- kawan, disebut dengan catatan kaki.

Pasti penasaran kan, tentang catatan kaki. Artikel ini akan membahas tentang catatan kaki. Namun, menjelaskan tentang tata cara dalam menulis catatan kaki tidak akan lengkap rasanya, ketika tidak dijelaskan pula tentang menuliskan daftar pustaka.

Daftar pustaka menunjukkan tentang asal usul kutipan yang digunakan oleh pengarang buku. Daftar pustaka ini penulisannya memiliki aturan tertentu yang berbeda dengan catatan kaki. Marilah kita pelajari kedua hal tersebut di artikel ini.

Catatan Kaki

Catatan kaki, bukanlah hal yang asing bagi kita. Catatan kaki dapat ditemukan di bawahan tulisan dalam buku. Lalu apakah yang dimaksud dengan catatan kaki? Bagaimanakah menulis catatan kaki? Agar kita paham pembuatan catatan kaki, mari kita pahami penjelasand dari catatan kaki.

#1 Pengertian Catatan Kaki

Catatan kaki merupakan suatu keterangan yang dicantumkan di margin bawah pada halaman buku. Pada umumnya, catatan kaki dituli dengan huruf yang lebih kecil dibandingkan huruf yang terdapat dalam teks. Tujuannya untuk menambahkan rujukan yang terdapat dalam uraian pada naskah utama.

#2 Tujuan Penggunaan dari Catatan Kaki

Catatan kaki dalam sebuah karya memiliki tujuan tertentu. Tujuan – tujuan tersebut, yaitu sebagai berikut.

  1. Catatan kaki sebagai tempat untuk memperluas pembahasan yang diperlukan. Namun pembahasan yang dituliskan dalam catatan kaki tersebut, tidak relevan apabila dimasukkan dalam teks bacaan.
  2. Catatan kaki untuk mendukung keabsahan dari penemuan maupun pernyataan dari penulis yang dicantumkan di dalam teks bacaan.

#3 Teknis Penulisan Catatan Kaki

Catatan kaki memiliki teknik dalam penulisannya. Adapun teknik dalam penulisan catatan kaki, yaitu sebagai berikut.

  1. Nomor rujukan yang ditulis harus setengah spasi lebih tinggi.
  2. Nama pengarang buku tidak perlu dibalik dan dituliskan secara lengkap.
  3. Judul buku dituliskan dengan cara dicetak miring, apabila ditulis dengan menggunakan program di komputer. Selanjutnya, jika dituliskan secara manual atau tidak menggunakan program komputer, maka cukup digaris bawah. Selain buku, seperti artikel di majalah, jurnal, maupun koran, judul sumber ditempatkan dalam tanda petik dua (“...”). Tidak perlu ditulis miring atau diberikan garis bawah, ketika catatan kaki tersebut, bukan buku.
  4. Kota terbit buku
  5. Nama penerbit buku
  6. Tahun terbit buku
  7. Nomor halaman pada buku
  8. Semua unsur – unsur tersebut dihubungkan dengan menggunakan tanda koma (,). Namun, untuk kota terbit, setelah penulisan kota terbit untuk buku, perlu dihubungkan dengan menggunakan tanda titik dua (: ).

Penulisan judul dalam catatan kaki, disesuaikan dengan kaidah pada karangan, baik karangan fiksi maupun karangan nonfiksi. Kata awal dari judul dituliskan dengan menggunakan huruf kapital. Namun, penulisan kapital tidak diperkenankan pada kata tugas yaitu kata depan dan kata penghubung. Penulisan judul tidak di akhiri dengan menggunakan tanda baca titik.

Baca juga: Teks Iklan: Pengertian, Struktur, Ciri – ciri, Fungsi, dan Contoh

#4 Cara Menulis Catatan Kaki

Terdapat berbagai cara dalam menuliskan catatan kaki. Cara – cara penulisan catatan kaki, yaitu sebagai berikut.

1. Catatan kaki yang menggunakan satu pengarang

1 H Applebaum, The American Work Wthic and The Changing Work Force: An Historical Perspective (Westport: Greenwood Press, 1998), hlm.17.

2. Catatan kaki yang menggunakan dua pengarang

2J Casner – Lotto dan L Barrington, Are They Really Ready to Work? Employers’ Perspective on the Basic Knowledge and Applied Skills of New Entrants to the 21st Century U.S. Workforce (USA: The Conference Board, Inc, 2006), hlm. 49.

3. Catatan kaki yang menggunakan lebih dari dua orang pengarang

3Meredith D. G et al., Education Research: An Introduction, 7th Edition (USA: Pearson Education, Inc, 2003), hlm. 50.

4. Catatan kaki yang edisi berikutnya mengalami suatu perubahan

4Abdullah, Ilmu Sejarah: Soekarno (rev.ed) (Yogyakarta: Meditama, 2009), hlm. 87.

5. Catatan kaki yang menggunakan seorang editor

5Myint Swe Khint ed., Application of Structural Equation Modeling in Educational Research and Practice (Rotterdam, The Netherlands: Sense Publishers, 2000), hlm. 25.

6. Catatan kaki yang merupakan terjemahan

6 Callista Meyra, terj. Karina Nugraheni (Lombok: Media Buku, 1998), hlm. 30.

7. Catatan kaki dari sebuah artikel majalah maupun surat kabar

7Dita Kartika, “Memahami Seluk Beluk Samudra Hindia”. Solopos, 17 Mei 2000, hlm. 6.

Setelah mempelajari tentang pengertian dari catatan kaki, selain itu unsur – unsur yang terkandung dalam catatan kaki. Bahkan, tata cara penulisan catatan kaki pun berbeda, berdasarkan jumlah pengarang, penerjemah, editor.

Oleh karena itu, memahami tentang catatan kaki akan berguna bagi kita, sebelum kita menuliskan catatan kaki di teks bacaan yang kita susun. Pembahasan selanjutnya, yaitu berkaitan dengan daftar pustaka.

Perhatikan baik – baik pembahasan dibawah ini, sehingga memahami perbedaan antara catatan kaki dan daftar pustaka. Namun, penting juga untuk mempelajari Membaca Ekstensif dan Mencatat Sumber Tertulis. Jadi sebaiknya dipelajari juga.

Pengertian dan Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan rujukan penulis pada saat melakukan maupun menyusun suatu penelitian maupun laporan. Daftar pustaka memuat tentang sumber maupun referensi lain yang digunakan sebagai acuan untuk menulis suatu karya tulis.

Daftar pustaka menjadi hal yang penting dalam karya ilmiah. Tanpa kehadiran daftar pustaka, karya ilmiah tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahan dari sumber yang digunakan. Sayangnya, penulisan daftar pustaka, tidak harus dituliskan dalam semua karangan ilmiah. Laporan penelitian di sebuah laboratorium tidak perlu menggunakan daftar pustaka.

Ada tiga unsur utama dalam daftar pustaka untuk menunjukkan bahwa daftar pustaka yang kita susun, tergolong baik. Unsur tersebut yaitu penulis, judul, dan fakta – fakta penerbitan. Teknik – teknik penulisan dalam daftar pustaka, yaitu sebagai berikut.

  1. Nama pengarang dituliskan dengan cara nama belakang pengarang di depan, kemudian dipisahkan dengan menggunakan tanda koma (,).
  2. Tahun terbit buku maupun artikel.
  3. Judul buku ditulis dengan cara dicetak miring, apabila penulisannya dengan menggunakan program komputer. Namun, jika dituliskan secara manual dalam artian tidak menggunakan program komputer, maka judul buku dituliskan dengan cara diberikan garis bawah. Apabila rujukan diperoleh dari artikel, majalah, maupun koran, maka judul tulisan diberikan tanda petik dua (“...”), tanpa perlu dicetak miring maupun diberikan garis bawah.
  4. Kota terbit buku maupun artikel.
  5. Nama penerbit buku maupun artikel.
  6. Semua unsur - unsur tersebut dihubungkan dengan menggunakan tanda titik (.). Sedangkan untuk kota terbit buku, dihubungan dengan menggunakan tanda titik dua (:).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa daftar pustaka penting dalam karya ilmiah. Kehadirannya untuk memberikan kejelasan tentang sumber buku yang dijadikan kutipan oleh penyusun karya ilmiah. Penulisan daftar pustaka, juga memiliki berbagai unsur – unsur tertentu yang harus dipahami dan diterapkan, ketika menuliskan karya sastra. Selengkapnya pembahasan daftar pustaka diartikel Cara Penulisan Daftar Pustaka.

Referensi:

  1. Sulistyo, K. 2009. Sukses Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA. Depok: Media Pusindo.
  2. Tukan, P. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia 2 Sekolah Menengah Atas Kelas XI Program IPA dan IPS. Jakarta: Yudhistira.
  3. Winarsih, S dan Wahyuni, S. 2008. Siap Menghadapi Ujian Nasional 2009 Program Bahasa Indonesia SMA/MA Program IPA/IPS. Jakarta: PT Grasindo.
  4. Tim Guru Indonesia. 2015. Top no.1 UN SMA/ MA IPS 2016. Jakarta: PT Bintang Wahyu.
  5. G., Haryanto A., Ruslijanto, H., dan Datu M. 1999. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk Mahasiswa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain: