Biografi Plato


Plato sebagai bapak filsafat pertama, hal tersebut disebabkan dari Plato lah ajaran mengenai filsafat itu muncul ditengah-tengah masyarakat saat ini. Bahkan, filsafat juga telah menyentuh ranah ilmu pengetahuan, yang berkaitan dengan konsep, nalar, dan ide.

Tempat lahir: Athena
Tahun lahir: 429/428 SM
Nama ayah: Ariston
Nama Ibu: Perictione
Wafat di usia: 80 tahun, di Athena, tahun 347 SM

Plato sebagai seorang filsuf yang terkenal, juga merupakan penemu dari adanya benua atlantis yang hilang. Nama Plato bukanlah, nama pemberian orang tuanya, melainkan seorang guru. Awalnya Plato bernama Aristokles, namun karena perawakannya yang tinggi, paras yang rupawan dengan bahu yang lebar, akhirnya gurunya memberikan nama Plato.

Pada masa kecil Plato memperoleh banyak ilmu pengetahuan, salah satunya berkaitan dengan pelajaran menggambar dan melukis, musik dan puisi. Pada masa remaja, Plato terkenal pandai membuat sajak. Sebelum menjadi seorang filsuf yang terkenal, Plato juga memperoleh pendidikan dari filsuf-filsuf sebelumnya yang sudah lebih dahulu mempelajari tentang dunia filosofi.

Dia memperoleh pelajaran filsuf untuk pertama kali dari seseorang bernama Kratylos, murid dari Herakleitos. Ajaran yang ditanamkan oleh Herakleitos pada Kratylos berkaitan tentang semuanya berlalu, yang diibaratkan seperti air. Namun sayangnya, ajaran tersebut tidak mendarah daging dalam diri Plato, justru Plato lebih senang mempelajari tentang sokrates dan berusaha untuk terus memahami ajaran tersebut, hingga mendalam.

Kepandaian Plato dalam menyatukan seni dan filosofi, puisi dan ilmu, menjadikannya sebagai seorang yang istimewa. Dikatakan istimewa sebab tidak ada yang mampu mengikuti jejak Plato yang mampu menggabungkan semua unsur tersebut menjadi satu. Plato sangat menolak tentang adanya hukuman, baginya hal tersebut merupakan suatu kezaliman dan perilaku yang tidak bertanggungjawab yang ditunjukkan oleh orang lain.

Karena pengaruh sokrates yang sangat kuat dalam dirinya dan pandangannya, maka Plato terpaku pada pemikiran lebih baik menderita kezaliman dari berbuat zalim. Setelah meninggalnya Sokrates, Plato berkelama menuju Atena selama 12 tahun. Selama berkelana, Plato tidak hanya tinggal diam, dia menulis dialog, buku-buku, dan memperdalam ilmu matematika.

Pemikiran yang Plato ajarkan berhubungan dengan idea, yang selalu berkembang. Ide bermula dari logika, logika yang rasional atau dapat diterima secara akal sehat, kemudian berkembang menjadi pandangan hidup. Bahkan bukan hanya menjadi pandangan hidup saja, melainkan juga mencakup dasar dari ilmu yang lain, yaitu politik sosial dan agama.

Bagi Plato, ide dapat timbul dalam setiap diri manusia, dan tidak harus bergantung pada pendapat dan pandangan yang disampaikan oleh orang banyak. Setiap individu memiliki ide, namun perlu dicari atau digali. Filosofi Plato dilatarbelakangi oleh ajaran gurunya, yaitu Sokrates. Sokrates mengatakan bahwa budi adalah tahu.

Artinya ajaran tentang pengetahuan menjadi hal yang penting untuk budi yang berdasarkan pengetahuan. Plato dan Sokrates secara bersama-sama mencari pengertian yang mengandung pengetahuan dan budi. Mereka menyatakan pengetahuan dan budi tidak diperoleh dari pengalaman, bahkan juga bukan merupakan suatu pemandangan.

Plato beranggapan bahwa ide merupakan suatu kenyataan yang sebenarnya, bukan merupakan hasil dari suatu pemikiran. Karena ide merupakan suatu kenyataan, maka ide bukan hanya berkaitan dengan jenis, melainkan bentuk ide tersebut secara nyata atau dalam keadaan yang sebenarnya. Plato berpendapat tentang dunia yang tidak bertubuh.

Dunia yang tidak bertubuh bagi Plato adalah dunia yang dapat diketahui, tanpa harus menuntut adanya pandangan dan pengalaman. Semuanya tidak harus berubah atau senantiasa bergerak, dapat kekal dan tetap. Berdasarkan kondisi tersebut maka ide mampu menghasilkan suatu pengetahuan yang sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Solikhin, M. 2008. Filsafat dan Metafisika dalam Islam: Sebuah Penjelajahan Nalar, Pengalaman Mistik, dan Perjalanan Aliran Manunggaling Kawula Gusti. Yogyakarta: Narasi.
  2. www.biografiku.com/2009/01/biografi-plato.html
*Penulis: Indriyana Rachmawati

Ilustrasi

www.thefamouspeople.com