Arti Waqaf, Tanda -Tanda Waqaf, Macam-Macam Waqaf serta Hukum Waqaf dalam Kitab Suci al-Qur’an

Bagi yang belum tahu apa itu tanda waqaf, tentunya akan bertanya-tanya. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan waqaf dalam al-Qur’an itu?. Lalu apa saja tanda-tanda waqaf yang terdapat dalam al-Qur’an.

Arti Waqaf, Tanda -Tanda Waqaf, Macam-Macam Waqaf serta Hukum Waqaf dalam Kitab Suci al-Qur’an

Sebelum dilanjutkan kita harus tahu dulu. Meski penulisan waqaf itu sama tetapi kata waqaf ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai dua pengertian. Pertama, waqaf yang dilihat dari segi pemakaian harta atau benda berharga, yang mana harta atau benda tersebut bisa digunakan untuk kepentingan bersama.

Kedua, waqaf yang merupakan bagian dari ilmu tajwid, yang mempunyai arti berhenti sebentar. Meskipun nafas kita masih kuat untuk melanjutkan bacaan dalam suatu ayat al-Qur’an.

Dalam kesempatan ini, kita akan belajar mengenai tanda-tanda waqaf yang merupakan bagian dari ilmu tajwid, guna mengetahui macam-macamnya dan fungsinya.

Arti dan Fungsi Waqaf (وَقَفْ   menurut Ilmu Tajwid)

Ditinjau dari segi bahasa waqaf mempunyai arti berhenti atau menahan. Adapun dalam ilmu tajwid, pengertian waqaf adalah berhenti sejenak ketika membaca suatu lafadz atau berhenti sebentar pada kalimat yang terdapat tanda waqaf guna mengambil nafas untuk melanjutkan kembali bacaan ayat selanjutnya.

Berbeda dengan washal yang punya arti sambung atau terus. Artinya ketika membaca ayat al-Qur’an boleh diteruskan dan tidak perlu menghentikan bacaan.

Jenis - Jenis Waqaf

Dalam belajar mengenai waqaf ini terdapat pula jenis-jenis waqaf. Jenis waqaf ini ada empat:

1. Waqaf Taamm (وَقَفْ تام). Waqaf yang sempurna. Disebut demikian karena memberhentikan suatu bacaan secara sempurna, tidak terputus di tengah - tengah ayat atau bacaan. Sehingga tidak mempengaruhi makna dari suatu ayat yang tengah dibaca. Karena tempat berhentinya tidak berkaitan dengan ayat atau makna sebelum atau sesudahnya.

2. Waqaf Kaaf (وَقَفْ ﻛﺎﻒ). Waqaf yang wajar alias pas. Disebut demikian karena memberhentikan suatu bacaan dengan sempurna. Tidak terputus di tengah-tengah ayat atau bacaan. Tetapi sebenarnya ayat tersebut masih mempunyai kaitan dengan arti dan ayat sesudahnya .

3. Waqaf Hasan (وَقَفْ ﺣﺴﻦ). Waqaf yang baik. Disebut demikian karena memberhentikan bacaan tanpa mempengaruhi dari arti dan ayat sesudahnya. Namun, secara bacaan ayat tersebut masih berkaitan dengan ayat sesudahnya.

4. Waqaf Qabiih (وَقَفْ ﻗَﺒﻴْﺢ). Waqaf yang buruk. Memberhentikan bacaan secara tidak sempurna. Atau berhenti di tengah-tengah ayat. Usahakan untuk menghindari waqaf ini, karena ketika berhenti di sini, lafadz dan arti yang kita jadikan waqaf tersebut masih berkaitan dengan lafadz dan arti sesudahnya. Sehingga bisa membuat arti yang berbeda pula pada suatu bacaan.

Pelajari juga: Belajar tentang Zakat Fitrah dan Zakat Maal (Arti, Rukun, Syarat, Hukum dan Fungsinya)

Hukum Bacaan Waqaf dalam Kitab Suci al-Qur’an

Hukum bacaan waqaf dalam al-Qur’an ini ada dari enam macam:

1. Ketika berhenti di akhir kalimat yang berharakat sukun (mati), maka ketika berhenti atau waqaf, dalam membacanya tida ada perubahan sama sekali. Contohnya:

فَارْغَبْ  --   فَحَدِّ ثْ  --  اَعْمَالَهُمْ  (tetap dibaca amaalahum, fahaddits – dan farghab )

2. Ketika kita berhenti atau waqaf pada suatu kalimat, yang akhir kalimat tersebut tidak berharakat sukun (mati) alias hidup. Baik berharakat fathah (َ ), kasrah (ِ), dan dhammah (ُ ). Maka huruf terakhir yang ada pada kalimat tersebut dibaca sukun (mati). Contohnya:

Lafadz  اْلبَلَدِ (al-baladi) dibaca menjadi الْبَلَدْ (al-balad),  lafadz  خَلَقَ (Khalaqa) dibaca menjadi خَلَقْ  (khalaq).

3. Ketika berhenti atau waqaf yang kalimatnya punya akhiran ta’ marbuthah (ة  ), baik letaknya di tengah ataupun di akhir kalimat. Maka, membacanya adalah dengan mengganti huruf ta’ marbuthah (ة ) tersebut dengan huruf ha’ (هْ) yang dibaca sukun (mati). Contohnya:

Kata أخِرَةٌ –  القَارِعَةُ  -- جنّةٌ  dibaca menjadi  أخِرَهْ  -- القَارِعَه  -- جَنَّهْ

4. Ketika berhenti atau waqaf pada akhir kalimat, tetapi huruf sebelum waqaf tersebut berharakat (hidup), baik fathah, kasrah maupun dhammah. Untuk membacanya, maka dua huruf yang terletak pada akhir kalimat tersebut dibaca sukun semuanya.

Atau dengan membunyikan semua huruf tersebut, tapi huruf yang terakhir dibaca suara yang pelan. Contohnya:

Lafadz  بِالْهَزْلِ  dibaca menjadi  باِلْهَزْلْ atau  بِالْهَزْلِ  (tapi harakat huruf lam dibaca pelan),  Lafadz اَلصَّدْعِ dibaca menjadi اَلصَّدْعْ atau  اَلصَّدْعِ (tapi harakat huruf ‘ain dibaca pelan)

5. Ketika berhenti pada akhir kalimat, tapi sebelumnya ada bacaan mad ashli atau mad layyin (bacaan mad yang huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membaca kalimat tersebut adalah dengan mematikan huruf yang terletak di akhir kalimat tersebut, dengan dipanjangkan sedikit antara dua sampai empat harakat.

Contohnya: مِنْ خَوْفٍ --  وَٱلصَّيۡفِ --  الحَكِيْمُ --  يَشْعُرُوْنَ

6. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf akhirnya berharakat fathah tanwin ( ً  ), maka cara memberhentikan bacaan tersebut adalah membaca harakat fathahnya saja sebanyak dua harakat. Sehingga ketika berhenti bacaannya menjadi bacaan mad ‘iwadh.

Contohnya:  Lafadz   اَفْوَاجًا  dibaca menjadi  افْوَاجَا   , kemudian lafadz  سَلاَ مًا   dibaca menjadi  سَلَا مَا

Tanda -Tanda Waqaf dalam Kitab Suci al-Qur’an

Jika kita lihat lebih detail tentu tanda-tanda waqaf yang ada dalam kitab suci al-Qur’an sangatlah beragam. Berikut tanda-tanda waqaf yang ada dalam kitab suci al-Qur’an serta penjelasannya.

No.Tanda Waqaf

Nama Waqaf

Keterangan Singkat
1

م

وقْف لازِم (waqaf laazim)Sangat diutamakan untuk berhenti
2

ج

وقف جائز (waqaf jaaiz)Dibolehkan untuk berhenti, juga  dibolehkan untuk terus melanjutkan bacaan
3

قف

وقف مستحبّ  (waqaf mustahabb)Di sini boleh berhenti
4

لا

عدم الوقف ( ‘adamul waqfi)Tidak dibolehkan untuk berhenti
5

ط

وقف مطلق  (waqaf muthlaq)Diharuskan  berhenti
6

س

سكتة ( saktah)Berhenti sebentar tanpa  mengambil nafas dan melanjutkan bacaan
7.’.   .....    .’.وقف معانقة ( waqaf mu’aanaqah)Berhentilah pada salah satu tanda waqaf ini, jangan pada kedua-duanya
8

ق

قيل عليه الوقف  (qiila ‘alaihil waqfu)Boleh berhenti, tetapi lebih baik meneruskan bacaan (washal), karena telah berhenti pada waqaf sebelumnya
9

ز

وقف مجوّز ( waqaf mujawwaz)Boleh untuk berhenti, tapi lebih baik untuk diteruskan (washal)
10

صلى

وصل الاولى ( washal aulaa)Lebih baik untuk meneruskan bacaan (washal), daripada berhenti
11

قلى

وقف الاولى ( waqaf aulaa)Lebih baik untuk berhenti, daripada diteruskan
12

ع / ء

وقف اخير سورة (waqaf akhir surah)Tanda berhenti yang terletak pada  akhir ayat (satu ruku’) atau akhir surat

Demikianlah penjelasan mengenai pengertian waqaf juga tanda-tanda waqaf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur’an beserta penjelasan tentang hukum-hukumnya, plus jenis-jenis, dan macam-macamnya.

Jika ada yang ingin mengetahui lebih detail serta ingin mempraktikannya. Coba dibuka saja al-Qur’an masing-masing, dan buka surat al-Bayyinah dan surat al-Ghasyiyah, atau buka bagian depan al-Qur’an yaitu surat al-Baqarah ayat satu sampai lima.

Minimal kita sudah bisa tahu dan mencoba untuk mempraktekkan tentang beberapa  tanda waqaf yang telah disebutkan di atas tadi.

Sumber :

  1. Software al-Qur’an in Word v.2.2
  2. Software al-Maktabah al-Syamilah v. 34
  3. Software Kamus Besar Bahasa Indonesia v. 1.1
  4. Tim Agama Islam, Pendidikan Agama Islam penyejuk Qalbu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudhistira, 2008)
  5. Robingan, Munawar Khalil, Teladan Utama Pendidikan Agama Islam 2: Untuk Sekolah Menengah
  6. Pertama Kelas VIII, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2010)
  7. Muhammaad Rohmadi, Pendidikan Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII, (ttp: Grahadi, 2007)id.wikipedia.org
*Penulis: Abdul Wahid

Materi lain: