44 Contoh Majas Tautologi, Beserta Penjelasan, Ciri dan Tujuan
Ada banyak jenis majas yang sering dipelajari di sekolah. Salah satu majas yang menarik adalah majas tautologi. Pada artikel kali ini, kita akan fokus membahas majas tautologi, mulai dari pengertian, ciri dan tujuan penggunaannya. Demi peningkatan pemahaman Anda, kita juga menyajikan contoh majas tautologi yang cukup banyak untuk Anda pelajari.
Pengertian Majas Tautologi
Majas tautologi adalah salah satu jenis majas dalam bahasa Indonesia yang menggunakan pengulangan kata-kata dengan makna sinonim untuk menegaskan suatu keadaan, sifat, atau peristiwa. Penggunaan sinonim ini bertujuan untuk memperkuat pesan, memberikan tekanan, atau memperjelas maksud dari sebuah kalimat.
Dalam kehidupan sehari-hari, majas tautologi sering ditemukan dalam percakapan, pidato, karya sastra, maupun tulisan yang bertujuan persuasif.
Ciri-Ciri Majas Tautologi
- Pengulangan Sinonim: Kata-kata yang digunakan memiliki arti yang sama atau hampir sama (sinonim).
- Menekankan Pesan: Bertujuan untuk memperkuat maksud dari ujaran.
- Bersifat Retoris: Memberikan efek dramatis atau estetika pada kalimat.
- Tidak Menambah Informasi Baru: Fokus pada penegasan, bukan pada penyampaian informasi tambahan.
Tujuan Penggunaan Majas Tautologi
- Memberikan Penegasan: Menegaskan gagasan atau perasaan tertentu.
- Meningkatkan Estetika Bahasa: Menjadikan ujaran lebih menarik dan terdengar indah.
- Menggugah Emosi Pembaca atau Pendengar: Membantu menekankan pesan emosional yang ingin disampaikan.
- Membantu Pemahaman: Mempermudah pendengar atau pembaca untuk menangkap pesan.
44 Contoh Majas Tautologi
- Langit malam ini tampak gelap, kelam, dan suram.
- Dia terkenal sebagai orang yang jujur, tulus, dan apa adanya.
- Pertemuan ini sangat menyenangkan, mengesankan, dan menggembirakan.
- Rumahnya besar, luas, megah, dan indah.
- Perasaan ini begitu bahagia, ceria, dan gembira.
- Anak itu sangat cerdas, pandai, pintar, dan berbakat.
- Kegiatan ini dirancang agar terasa seru, menyenangkan, dan menghibur.
- Hati ini merasa tenang, tenteram, damai, dan sejuk.
- Ia dikenal sebagai orang yang baik, dermawan, dan murah hati.
- Pemandangan di pantai ini sungguh indah, cantik, dan memukau.
- Suaranya terdengar lantang, keras, dan berwibawa.
- Jalan ini sangat licin, basah, dan berbahaya.
- Kita harus bersikap sopan, santun, dan beretika.
- Ruangan ini terlihat bersih, rapi, dan teratur.
- Angin sore terasa lembut, sepoi-sepoi, dan menenangkan.
- Gunung itu tinggi, menjulang, dan besar.
- Harapan mereka sangat besar, tinggi, dan tak tergoyahkan.
- Ia selalu menjaga kebersihan, kerapian, dan ketertiban di rumahnya.
- Anak itu tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat, dan bugar.
- Hidup ini penuh tantangan, cobaan, dan rintangan.
- Air sungai itu begitu jernih, bersih, dan segar.
- Pidato pemimpin itu sangat tegas, lugas, dan jelas.
- Wajahnya tampak pucat, lesu, dan tak bersemangat.
- Dalam bekerja, kita harus teliti, cermat, dan hati-hati.
- Ia memiliki hati yang besar, mulia, dan penuh kasih sayang.
- Senyumnya begitu ramah, hangat, dan menyenangkan.
- Hari ini aku merasa lelah, letih, dan lesu.
- Permasalahan ini cukup rumit, sulit, dan membingungkan.
- Mereka bekerja keras, rajin, dan tak kenal lelah.
- Pesta itu sangat meriah, ramai, dan penuh kegembiraan.
- Pelayanan di restoran itu sangat cepat, tangkas, dan profesional.
- Suasana hutan terasa sunyi, sepi, dan lengang.
- Ibu selalu memberikan perhatian, kasih, dan cinta kepada anak-anaknya.
- Anak itu tampak bahagia, riang, dan penuh sukacita.
- Bunga mawar itu harum, wangi, dan semerbak.
- Perasaan ini begitu mendalam, dalam, dan tak terukur.
- Ia adalah pemimpin yang adil, bijaksana, dan penuh integritas.
- Anak-anak di taman itu berlarian dengan ceria, gembira, dan penuh tawa.
- Langkah hidup ini penuh perjuangan, pengorbanan, dan dedikasi.
- Aku ingin menjadi orang yang tangguh, kuat, dan tegar.
- Udara pagi ini terasa segar, dingin, dan menyejukkan.
- Anak kecil itu terlihat lucu, imut, dan menggemaskan.
- Kerjanya sangat rapi, teratur, dan sistematis.
- Malam ini terasa begitu dingin, sejuk, dan menusuk tulang.
Majas tautologi memperindah bahasa sekaligus memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Dengan pengulangan kata-kata yang bermakna sinonim, majas ini menciptakan suasana yang penuh emosi dan estetis, menjadikannya salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi.
Jika Anda sudah memahami majas tautologi, jangan lupa untuk menjelajahi majas lain di website ini ya. Masih ada banyak macam majas yang tersedia beserta contoh lengkapnya, untuk memahami kamu memahami jenis jenis majas.
Terima kasih sudah mampir.
*Penulis; Hasna Wijayati
Posting Komentar untuk "44 Contoh Majas Tautologi, Beserta Penjelasan, Ciri dan Tujuan"
Jangan lupa tinggalkan komentar, jika konten ini bermanfaat. Terima kasih.