Tips Memilih Jurnal untuk Luaran Skripsi
Apa sih yang paling diinginkan seorang mahasiswa sarjana tingkat akhir? Selesai skripsi dan dinyatakan lulus dengan hasil memuaskan, lanjut memakai toga? Yaa, tentu saja harapan ini jadi harapan setiap mahasiswa.
Bahkan, ketika baru menyandang gelar mahasiswa pun, banyak yang sudah tak sabar ingin menikmati momen wisuda ini. Momen sakral yang menandakan kesuksesan kita melewati satu lagi gerbang pendidikan.
Next, gerbang itu akan mengantarkan kita ke kehidupan yang lebih menantang lagi, dunia kerja atau battle island yang sesungguhnya. Eits, tunggu dulu, untuk bisa sampai ke sana, setiap mahasiswa harus bisa menyelesaikan ujian/ tugas akhir/ sidang skripsi terlebih dahulu, sekaligus menyelesaikan berbagai syarat yang menyertainya.
Kini, banyak kampus yang menetapkan jurnal sebagai salah satu syarat kelulusan. Jadi, mahasiswa perlu untuk menyajikan hasil penelitian yang sudah disusunnya dalam bentuk skripsi ke dalam wujud jurnal ilmiah, lalu dipublikasikan sehingga bisa mendapat respon atau diakses oleh khalayak umum.
Syarat jurnal ini bertujuan agar hasil temuan penelitian para mahasiswa tidak mandeg di etalase perpustakaan kampus saja, melainkan bisa terdistribusi secara luas. Jadi, manfaat yang bisa diperoleh pun bisa lebih luas.
Selain itu, ada juga salah satu program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang juga memberikan privilege bagi mahasiswa untuk bisa mengkonversi sejumlah SKS dengan proses penelitian disertai luaran jurnal ilmiah. Dari sini, posisi jurnal ilmiah bagi mahasiswa pun jadi semakin penting.
Sayangnya, banyak mahasiswa yang masih kebingungan untuk mencari jurnal yang tepat untuk luaran skripsi atau penelitian mereka. Jadi, kali ini portal-ilmu.com ingin memberi gambaran bagi para mahasiswa, tips sederhana memilih jurnal untuk luaran skripsi.
Jurnal yang dimaksud disini adalah jurnal ilmiah ya. Ow ya, Kamu juga perlu mengetahui jenis-jenis jurnal terlebih dahulu agar bisa memilih dengan lebih tepat. Jenis-jenis jurnal ilmiah sudah disajikan di artikel portal-ilmu.com sebelumnya ya.
Tips Memilih Jurnal untuk Luaran Skripsi
Perhatikan langkah-langkah berikut ya.
1) Tentukan TOPIK Jurnal, Pilih yang relevan
Setiap jurnal umumnya memiliki fokus topik tersendiri untuk disajikan. Untuk itu, langkah paling awal, Kamu harus mengenali penelitian kamu masuk dalam topik apa. Pastikan Kamu bisa mengetahui secara spesifik topik dari jurnal Kamu, sehingga kamu bisa memilih jurnal yang tepat.
Sebab, jurnal hanya akan menerima publikasi artikel yang relevan dengan topik yang ditentukannya. Batasan topik yang diterima jurnal ini bisa kamu lihat di bagian “Focus and Scope” yang biasanya ada di keterangan jurnal.
Ada jurnal dengan fokus topik yang sangat spesifik, misal khusus e-government, manajemen bisnis global, perdamaian kawasan Asia Tenggara, Pemuliaan Tanaman Obat, dan lainnya. Ada juga jurnal yang mengambil tema lebih luas, semisal ilmu-ilmu sosial, ilmu politik, ilmu humaniora, ilmu filsafat, ekonomi, dan sejenisnya.
Pilih Jurnal dengan Focus and Scope yang paling relevan, satu bidang ilmu atau satu topik dengan penelitian yang Kamu susun. Jangan sampai Kamu ditolak jurnal hanya karena topik yang tidak relevan dengan jurnal.
2) Tentukan JENIS jurnal, Pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan
Jurnal ada bermacam-macam ya, mulai dari jurnal nasional, jurnal internasional, jurnal terakreditasi, jurnal terindex bereputasi dan lainnya. Detail jenis jurnal bisa kamu simak di jenis-jenis jurnal. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Kamu. Lihat tingkat kesulitannya dan bandingkan dengan seberapa baik hasil penelitian dan sajian data Kamu. Untuk penilaian awal, Kamu bisa konsultasikan dengan dosen pembimbing terkait kelayakan jurnal Kamu.
3) Cek Validitas Jurnal, Pastikan Memiliki ISSN
Suatu karya tulis bisa disebut sebagai jurnal, ketika tulisan tersebut diterbitkan oleh penerbit jurnal yang memiliki ISSN (International Standard Serial Number). Itu sebabnya, ketika masih disusun dan masih akan disubmit, karya tulis kamu sebetulnya belum bisa disebut sebagai jurnal, melainkan draf jurnal atau artikel. Nah, untuk itu, cek jurnal yang kamu tuju, apakah sudah menampilkan ISSN atau belum ya. Jika tidak ada, berarti laman tersebut bukan jurnal. Bisa jadi hanya sekadar buletin atau majalah.
4) Cek Penerbit Jurnal, Cek Reputasinya
Jurnal yang baik diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ Organisasi Kelompok Akademik/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya. Jadi, Kamu bisa mengecek penerbit jurnalnya, apakah relevan atau tidak, seperti apa reputasinya.
5) Cek Dewan Redaksi Jurnal, pastikan memiliki dewan redaksi yang terdiri dari para ahli di bidangnya.
Dewan redaksi jurnal juga perlu menjadi pertimbangan ketika menerbitkan jurnal. Pastikan jurnal menampilkan dewan redaksinya, dan memiliki struktur lengkap, seperti adanya editor dan reviewer yang memadai jumlahnya dengan latar belakang akademis sesuai dengan bidang ilmu jurnal. Komposisi dewan redaksi jurnal ini sekaligus juga bisa menunjukkan jenis jurnal tersebut masuk ke jurnal nasional atau internasional.
6) Pertimbangkan DOI, jurnal dengan DOI memiliki kredibilitas lebih tinggi.
DOI atau Digital Object Identifier ini sebetulnya optional ya. Tidak semua jurnal menyediakan DOI karena untuk mendapatkannya dibutuhkan biaya. Namun, keberadan DOI biasanya penting bagi para peneliti atau akademisi untuk menunjukkan eksistensinya dalam dunia penelitian. Sebab, DOI akan mempermudah jurnal kita ditemukan dan disitasi. Meski demikian, jurnal tanpa DOI masih tetap layak disebut jurnal selama memiliki ISSN serta dewan redaksi. Jadi, pertimbangan penggunaan DOI ini bisa dikonsultasikan dan disesuaikan dengan aturan kampus atau dosen pembimbing.
7) Cek Indexing Jurnal, Jurnal terindex dapat ditelusuri keabsahannnya.
Indexing jurnal menandakan sejauh mana jurnal tersebut dapat diindex atau didistribusikan dalam dunia maya. Jurnal yang terindex berarti dapat didistribusikan semakin luas karena masuk dalam mesin pencarian online. Selain itu, indexing jurnal juga dapat menunjukkan reputasi jurnal. Sebab, ada beberapa pengindex jurnal yang hanya menampilkan jurnal-jurnal dengan reputasi yang baik sesuai penilaian mereka.
Misalnya saja, untuk skala jurnal nasional jurnal terindex Sinta, berarti memiliki reputasi lebih baik dibanding jurnal yang tidak terindex Sinta. Dalam skala jurnal internasional, jurnal terindex Scopus dianggap lebih tinggi tingkatannya dibanding jurnal terindex ISI.
Peringkat indexing jurnal ini cukup rumit ya, sehingga bisa dipelajari secara terpisah. Jurnal untuk luaran skripsi biasanya lebih fleksibel sehingga tidak harus menargetkan jurnal dengan reputasi tinggi.
8) Cek AUTHOR FEE
Bagi yang sudah terbiasa dengan dunia jurnal dan para akademisi profesional, author fee mungkin bukan lagi hal baru. Tapi, bagi mahasiswa yang sebelumnya tidak terbiasa submit dan mempublikasikan artikelnya di jurnal, hal ini bisa jadi sesuatu yang mengagetkan. Jadi, salah satu tips memilih jurnal untuk luaran skripsi yang penting tentu tak boleh melewatkan bagian ini.
Ketika kita hendak mengirim dan mempublikasikan jurnal, beberapa jurnal akan meminta sejumlah biaya, yang disebut Author Fee/ Author Submission Charge/ Author Processing Charge/ Author Publishing Charge atau apa pun istilahnya, yang intinya adalah “pembayaran”. Nilainya pun bermacam-macam, mulai ratusan ribu hingga jutaan. Untuk jurnal internasional bahkan nominalnya bisa puluhan juta.
Jadi, Kamu harus bersiap dengan nominal tertentu ketika artikel kamu diterima. Author Fee ini adalah hal lumrah karena digunakan untuk operasional kegiatan publikasi jurnal, terutama jika jurnal kita disebut “open accessed” atau bisa diakses siapapun secara gratis.
Namun, tidak sedikit jurnal yang menggratiskan atau tidak menarik biaya sama sekali untuk proses penerbitan jurnal ini. Nah, tinggal pilih yang sesuai saja dengan kemampuan Kamu ya. Author Fee terkadang sudah ditampilkan di laman keterangan jurnal, jadi, silakan cek di laman jurnalnya ya.
9) Cek Author Guideline
Setiap jurnal memiliki “gaya selingkung” tersendiri. Gaya selingkung adalah gaya format jurnal, mulai dari struktur jurnal hingga jenis font secara detail, juga syarat dan ketentuan artikel yang bisa diterima.
Aturan-aturan ini ditampilkan dalam Author Guideline atau cek laman “For Author”. Pastikan Kamu mencermati aturan yang ada, seperti jumlah kata, aturan referensi, font dan lainnya. Sebab, artikel masuk yang tidak sesuai author guideline biasanya akan segera ditolak.
10) Download Template Jurnal
Selain author guideline, biasanya format khusus jurnal sudah disediakan dalam bentuk template jurnal. Template jurnal ini akan memudahkan Kamu untuk menulis sesuai dengan format jurnal yang ditentukan.
Pastikan jurnal yang Kamu susun dan kirimkan ke jurnal tersebut, sudah sesuai dengan template jurnal yang dituju. Sebab, masing-masing jurnal memiliki template tersendiri yang khas.
Meski secara umum, template jurnal memiliki substansi yang sama, tetapi tampilannya biasanya berbeda untuk menunjukkan ciri khas jurnal tersebut. Jadi, jangan gunakan template jurnal A untuk submit ke jurnal B ya.
Namun, jika masih proses penyusunan jurnal dan masih belum menentukan mau submit ke jurnal mana, Kamu boleh menggunakan template jurnal umum terlebih dahulu, seperti yang disajikan di portal-ilmu.com.
11) Cek Cara SUBMISSION jurnal
Setiap jurnal punya menu Submission- nya sendiri. Namun, caranya bisa berbeda-beda. Ada jurnal yang menerima proses submit artikel melalui pengiriman email ke redaksi jurnal, ada juga yang melalui OJS (Online Journal System). Kebanyakan jurnal saat ini sudah memakai sistem online atau OJS, meski dengan tampilan yang berbeda-beda.
Jika melalui email, pastikan Kamu juga menyiapkan cover letter atau tuliskan secara jelas di body email mengenai jurnal yang Kamu lampirkan.
Jika melalui OJS, pastikan terlebih dahulu naskah sudah siap dan sudah disesuaikan dengan author guideline serta template artikel jurnal. Lalu, Kamu bisa menuju laman web jurnal dan cari menu Submission atau Submit artikel.
Sebelum submit, biasanya Kamu akan diminta untuk registrasi terlebih dahulu. Menu Submission akan terbuka ketika Kamu sudah registrasi dan login ke jurnal. Untuk registrasi dan login sebagai author umumnya gratis atau tidak berbayar.
Hal yang perlu diperhatikan ketika registrasi adalah Kamu perlu memasukan data secara lengkap dan benar. Ingat dan catat username dan password agar tidak lupa saat kamu perlu login kembali untuk melihat hasil catatan editor dan reviewer.
Selain itu, perhatikan jika ada pilihan menu sebagai author/ penulis, pastikan kamu memilihnya. Sebab, beberapa jurnal menyediakan pilihan registrasi untuk auhor/ reader/ reviewer. Jika hanya memilih reader, Kamu tidak bisa submit jurnal. Jika memilih reviewer, berarti Kamu harus siap menjadi reviewer jurnal jika diminta sewaktu-waktu.
Setelah registrasi dan login berhasil, Kamu bisa lanjut submit artikel. Sesuaikan dengan instruksi yang ada di OJS jurnal dan isikan kolom-kolom yang tersedia dengan benar. Beberapa jurnal juga meminta melampirkan cover letter yang berisi keunggulan jurnal Kamu.
12) Cek Frekuensi Terbit
Frekuensi terbit ini sebetulnya lebih pada meningkatkan peluang terbitnya artikel. Setiap jurnal punya jadwal terbitnya sendiri. Ada yang terbit setiap bulan, ada yang setiap tahun atau pun setahun beberapa kali. Jika sebuah jurnal memiliki jadwal terbit bulan Juni dan Desember, Kamu bisa submit artikel sebelum bulan tersebut untuk meningkatkan peluang terbit di bulan-bulan terdekat.
Nah, demikian tips memilih jurnal untuk luaran skripsi. Semoga cukup jelas dan bermanfaat ya.
Semoga skripsinya lancar dan mendapat hasil memuaskan.
Posting Komentar untuk "Tips Memilih Jurnal untuk Luaran Skripsi"
Jangan lupa tinggalkan komentar, jika konten ini bermanfaat. Terima kasih.