Pengertian Integrasi Nasional, Faktor Pendorong dan Penghambat serta Ancaman Integrasi Nasional
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki angka demografis yang tinggi sehingga banyak terdapat perbedaan di dalam masyarakatnya. Keberagaman tersebut merupakan suatu aset kebudayaan yang sangat berharga.
Akan tetapi, keberagaman tersebut juga dapat menjadi potensi gangguan persatuan untuk itu diperlukan gagasan integrasi nasional. Gagasan ini penting untuk dilakukan sebagai keselarasan antar unsur dalam berbangsa dan bernegara. Selain itu, integrasi nasional juga menjadi kunci penting dalam proses suatu negara.
Artikel ini membahas lebih mendalam mengenai integrasi nasional mulai dari pengertian, faktor pendorong, faktor penghambat, nilai penting, dan bentuk ancaman terhadap integrasi nasional.
A. Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan gagasan kebangsaan yang bertujuan untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada dalam suatu bangsa. Integrasi nasional dapat dapat diartikan secara politis dan antropologis.
1. Secara politis
Integrasi nasional sebagai pembentukan atau penguatan identitas nasional yang dimiliki bersama sehingga dapat mengurangi gesekan akibat perbedaan yang telah dulu ada.
2. Secara antropologis
Integrasi nasional berupa penyesuaian nilai-nilai kebudayaan yang berbeda untuk mencapai kesatuan fungsi sebagai sebuah bangsa atau negara.
B. Syarat Terjadinya Integrasi Nasional
Proses penyatuan berbagai kelompok yang ada di masyarakat diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
- Setiap anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan satu sama lain
- Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
- Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan dalam proses integrasi sosial
C. Faktor Pendorong Integrasi Nasional
Faktor pendorong sebagai suatu unsur yang mempengaruhi kemajuan proses integrasi nasional secara positif. Adapun faktor pendorongnya yaitu:
1. Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang dilatarbelakangi oleh faktor sejarah
Rasa senasib dan seperjuangan yang didasari oleh faktor sejarah dari kemerdekaan serta lepas dari penjajah yang mendorong integrasi nasional. Melalui perasaan senasib dan seperjuangan maka dapat memperkuat stabilitas nasional sehingga tercipta persatuan Indonesia dalam integrasi nasional.
Di era modern saat ini, kesamaan jati diri dan sejarah bangsa dapat menjadi pondasi dalam terwujudnya integrasi nasional. Sehingga dapat dikatakan apabila rasa persatuan hilang maka dapat menyebabkan suatu bangsa menjadi porak poranda.
2. Adanya ideologi nasional
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa diharapkan dapat merangkul berbagai perbedaan yang ada dalam bahasa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara berdiri diatas semua perbedaan untuk bersatu dalam bentuk yang sama. Dengan begitu, warga negara harus mampu memahami pentingnya pentingnya integrasi nasional.
3. Adanya sikap dan keinginan untuk mewujudkan persatuan
Suatu bangsa atau negara yang memiliki banyak perbedaan tentu akan menimbulkan adanya konflik sosial. Munculnya konflik sosial menimbulkan permasalahan yang tak mudah untuk dihadapi, salah satunya seperti terkikisnya persatuan akibat menguatnya identitas-identitas yang lebih kecil.
Untuk itu, diperlukan itikad untuk kembali menyatukan rasa persatuan. Hal ini diperlukan untuk suatu negara dapat berproses dengan lancar tanpa adanya hambatan-hambatan.
4. Sadar akan adanya ancaman dari luar Indonesia
Integrasi nasional sebagai gagasan dan tameng untuk bertahannya Indonesia di era globalisasai saat ini. Suatu negara tentunya rentan akan adanya ancaman dari pihak-pihak lain yang ingin mengambil keuntungan dari pecahnya negara tersebut. Indonesia juga begitu, rentan akan adaya ancaman yang menginginkan inodnesia untuk terpecah belah.
Contohnya saja dalam penetrasi ekonomi dan kebudayaan yang kerap kali memgalami perdebatan yang disebabkan karena in donesia tidak dapat mendefinisikan identitasnya sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan sikap-sikap persatuan melalui integrasi nasional untuk menghadapi ancaman-ancaman tersebut.
5. Adanya bahasa Indonesia sebagai identitas nasional
Masyarakat Indonesia secara nasional menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari. Kendati memiliki bahasa daerahnya masing-masing akan tetapi mereka tetap bersatu dengan menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional memiliki tujuan untuk menguatkan persatuan akibat adanya banyak perbedaan yang ada di Indonesia.
D. Faktor penghambat Integrasi Nasional
1. Minimnya penghargaan atas kemajemukan
Indonesia sebagai bangsa yang memiliki banyak keberagaman membuat Indonesia menjadi negara yang majemuk, mau tidak mau Indonesia harus menerima dan menghargai kondisi tersebut.
Pemerintahan Indonesia juga cenderung membuat program-program yang bersifat nasional akan tetapi banyak dari program-program tersebut yang mengabaikan identitas-identitas lokal sebagai ciri khasnya.
Sementara itu, dari pihak masyarakat banyak yang lebih memghargai dan menghormati kebudayaan lain dibandingkan kebudayaannya sendiri. Hal seperti inilah yang dapat menghambat proses terjadinya integrasi nasional.
2. Kurangnya toleransi antar golongan
Sepanjang sejarah Indonesia banyak ditemukan konflik yang disebabkan kurangnya rasa toleransi antar golongan di Indonesia. Sikap kurang toleransi dapat dilihat dari pihak mayoritas yang kurang memberikan ruang bagi kaum minoritas untuk dapat hidup.
Selain itu, banyak dari pihak mayoritas yang memaksakan kehendaknya terhapa pihak minoritas sehingga mau menang sendiri karena merasa pihaknya lebih banyak. Tentunya hal ini dapat menghambat munculnya consensus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Ketidakpuasan akibat tidak meratanya pendapatan dan pembangunan
Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara dengan pembangunan dan pendapatan belum merata. Hal ini terjadi karena pembangunan yang bersifat pro-Jawa sejak zaman Eropa ada di Indonesia dan masih berlanjut hingga sata ini.
Dengan adanya hal tersebut membuat kawasan Jawa lebih maju dalam bidang pembangunan dibandingkan kawasan lainnya di Indonesia. Harusnya sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama membuat pemerintah tahu bahwa harus adanya kesetaraan dalam bebrbagai bidang seperti hukum, ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan bidang-bidang lainnya.
Kesetaraan dapat mewujudkan keinginan secara nasional untuk maju bersama sebagai satu identitas sehingga gerakan ketidakpuasaan yang dilakukan oleh masyarakat dapat berkurang.
4. Kurangnya kesadaran dalam diri masing-masing rakyat Indonesia
Adanya globalisasi menimbulkan siakp individualis dan sikap tidak memperdulikan kondisi dan situasi sekitar (acuh tak acuh) yang dapat memicu minimnya kesadaran dalam diri masyarakat dalam menjaga rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu diperlukan adanya penumbuhan karakter bangsa ditengah era globalisasi saat ini. Tujuan dari adanya penumbuhan karakter untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan usehingga dapat terwujudnya integrasi nasional.
E. Nilai Penting Integrasi Nasional
Integrasi nasional sebagai gagasan yang perlu diwujudkan dalam proses kenegaraan Indonesia. Proses tersebut dapat berjalan dengan tidak mengabaikan usnur ataupun piha-pihak yanga ada.
Mewujudkan persatuan tidak dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang telah ada sebelumnya melainkan mempromosikan kondisi tersebut sebagai faktor penting dalam integrasi nasional. Sehingga dengan terus mengembangkan identitas bersama dapat sebagai pijakan dalam integrasi nasional.
Berikut merupakan nilai-nilai penting dalam integrasi nasional yang meliputi:
- Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
- Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam diri bangsa
- Adanya kepribadian dan pandangan hidup yang sama yaitu Pancasila
- Adanya semangat gotong royong
F. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional
1. Ancaman militer
Banyak negara di dunia yang menggunakan militer sebagai alat untuk mengambil keuntungan dari suatu negara atau mengambil kepentingan di negara tersebut untuk kekuasaan bangsa dan negaranya. Dampak dari ancaman militer yaitu menimbulkan kekacauan umum dan ketidakpercayaan publik terhadap bangsa dan negara.
2. Ancaman ideologis
Ancaman ideologis dapat berbentuk apapun, jika di masa dulu ancaman ideologis seperti munculnya ideologi komunisme dan liberalisme yang saling bertanding dan memperebutkan bangsa dan negara di dunia.
Hal ini juga bisa saja terjadi baik saat ini ataupun di masa mendatang. Oleh sebab itu diperlukan akan pentingnya warga negara Indonesia untuk mengetahui dan memahami ideologi yang dianut sehingga nantinya tidak terpengaruh dengan ideologi-ideologi lain yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
3. Ancaman politik
Dimensi politik juga dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional dimana tren politik yang dpaat berubaha dalam waktu yang relatif singkat dapat mempengaruhi proses penyatuan bangsa.
Seperti saat ini yang banyak berkembang politik identitas yang mempromosikan identitas masing-masing golongan sehingga menafikan kesamaan yang ada diantara mereka sehingga dapat menjauhkan dari proses integrasi nasional.
4. Ancaman ekonomi
Ancaman ekonomi terjadi karena kondisi masyarakat yang belum menerima pembangunan dan pendapatan yang mereka sehingga menimbulkan kekacauan ekonomi. Bentuk kekacauan ekonomi yang terjadi seperti sikap ketergantungan dan sistem yang belum jelas sehingga mendorong proses disintegrasi nasional. Untuk itu perlu bagi negara meminimalisir potensi kekacauan ekonomi.
5. Ancaman sosial-budaya
Bentuk ancaman sosial-budaya seperti minimnya pendidikan, banyaknya kemiskinan, serta keterbelakangan dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal ini menyebabkan munculnya konflik sosial baik vertikal dan horizontal. Selain itu kondisi masyarakat Indonesia yang berbeda-beda memiliki potensi akan munculnya ancaman dalam bidang sosial-budaya.
G. Contoh Masalah Integrasi Nasional
1. Konflik kepentingan
Kepentingan sebagai dasar dalam tingkah laku individu untuk memenuhi kepentingannya, sama halnya dengan konlik. Banyak pemimpin negara yang memprioritaskan kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya. Sehingga kepentingan banyak orang terabaikan yang dapat memicu munculnya konflik.
2. Pembalasan dendam
Individu yang merasa kecewa atas apa yang dialami membuat adanya dorongan untuk melakukan banyak tindakan yang tidak jarang merugikan dirinya sendiri. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk balas dendam atas apa yang menimpanya.
Contohnya dendam pelajar dari sekolah A dengan pelajar dari sekolah B sehingga terlibat tawuran antar keduanya yang meluas dengan melibatkan banyak pelajar dari kedua sekolah tersebut. Biasanya pembalasan dendam kerap berlanjut dan terjadi secara terus menerus hingga individu tersebut merasa puas akan hasil dari balas dendamnya.
3. Diskriminasi
Diskriminasi sebagai bentuk perlakuan tidak adil terhadap individu tertentu dengan alasan yang tidak masuk akal. Diskriminasi biasanya dilakukan oleh kaum mayoritas terhadap kaum minoritas.
Bentuk diskriminasi yang kerap terjadi yaitu diskriminasi terhadap status sosial, latar belakang keluarga, agama, dan kondisi fisik yang dianggap tidak umum dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Kesenjangan sosial
Seringkali kesenjangan sosial menimbulkan rasa cemburu atas nasib yang diterima orang lain yang membawa individu atau kelompok untuk melakukan perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang tersebut seperti mencuri atau merampok.
5. Korupsi
Korupsi merupakan tindakan kejahatan yang sangat luar biasa. Akan tetapi, di Indonesia sendiri masih banyak oknum-oknum yang melakukan korupsi. Maraknya kasus korupsi di Indonesia menimbulkan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemangku kebijakan.
Referensi
- https://www.studiobelajar.com/integrasi-nasional/
- https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/14/090000569/pengertian-integrasi-nasional-beserta-contohnya?page=all
- https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5975890/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-nasional-apa-saja
- https://tirto.id/faktor-pendorong-dan-penghambat-integrasi-nasional-f96a
- https://tirto.id/apa-saja-contoh-masalah-integrasi-nasional-di-sebuah-negara-gp4n
*Penulis: Nabila Salsa Bila
Bacaan lain:
Posting Komentar untuk "Pengertian Integrasi Nasional, Faktor Pendorong dan Penghambat serta Ancaman Integrasi Nasional"
Jangan lupa tinggalkan komentar, jika konten ini bermanfaat. Terima kasih.