Biografi Abraham Lincoln - Penguasa Fenomenal Amerika Serikat
Anda tentu setuju kalau Amerika Serikat adalah negara paling populer di dunia? Negara satu ini identik dengan kedigdayaannya. Karenanya, tak heran kalau banyak tokoh dari Amerika Serikat yang begitu populer di kalangan masyarakat dunia. Ya, seperti Abraham Lincoln. Jika diminta untuk menyebut salah satu presiden Amerika jaman dulu yang paling populer, Abraham Lincoln adalah orangnya.
Dia dikenal sebagai sosok pahlawan yang inspiratif dari negeri Adi Daya Amerika Serikat. Lincoln adalah orang pertama yang mengucapkan sumpah yang dikenal sebagai tonggak demokrasi dunia. Anda tentu pernah mendengar sumpah itu, ‘pemerintah berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tidak akan binasa dari muka bumi.’
Karir Abraham Lincoln di dunia politik memang begitu cemerlang sehingga membuat sosoknya jadi pahlawan bagi masyarakat Amerika Serikat. Tak heran, meski ia telah meninggal lebih dari seabad silam, namanya masih selalu dikenang oleh bangsa Amerika hingga kini. Hmm, memangnya seperti apa sih biografi Abraham Lincoln ini? Apa pula yang membuatnya jadi sosok inspiratif dan dikagumi oleh dunia?
Untuk mengobati rasa penasaran Anda, coba baca biografi Abraham Lincoln berikut ini ya. Baca dengan seksama dan sampai tuntas agar Anda bisa benar -benar mengenalnya dan menyimpulkan kepantasannya sebagai sosok mengagumkan.
Profil Abraham Lincoln
Pria yang dikenal mempelopori nilai -nilai persatuan dan emansipasi ini terlahir di sebuah ruangan kecil dengan lantai kotor, di Kabupaten Hardin, Kentucky, Amerika Serikat. Ia lahir pada 12 Februari 1809 dari pasangan orang tua yang sungguh miskin, bahkan juga seorang buta huruf. Ia mempunyai seorang kakak perempuan bernama Sarah.
Ayahnya adalah Thomas Lincoln. Thomas Lincoln adalah sosok yang berperingai buruk, sehingga membuat Abe kecil (sapaan terhadap Abraham Lincoln) tidak menyukainya. Ia adalah seorang petani dan tukang kayu.
Ketika usia Abe 7 tahun, keluarganya pindah dari desa kecil di Kentucky, menuju ke perbatasan Indiana. Ketika usia Abe masih 9 tahun, ibunya, Nancy Hanks, meninggal dunia. Tak banyak hal yang diketahui tentang ibunda Abe. Meskipun Abe pernah menyebut bahwa ia berhutang banyak pada pelajaran yang diberikan oleh ibunya, tapi ia sangat jarang menyebut dan menceritakan lebih lanjut mengenai ibunya ini.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dengan Sarah Bush Johnston. Ibu tirinya ini adalah seorang yang cerdas. Karenanya, ia pun mendorong Abe untuk mendapatkan pendidikan yang baik. Meski pun kehidupan mereka masih miskin dan penuh dengan kerja keras, tapi Abe belajar membaca dengan baik.
Ia bahkan sangat senang dengan berbagai bacaan. Buku -buku yang paling disukainya adalah buku -buku tulisan Shakespeare, Byron, the Bible, Aesop's Fables, dan Oliver Wendell Holmes. Ya, kebanyakan tema tulisan yang ia suka bertema melankolis dan tragis. Kecintaannya dalam membaca ini pula yang membuat dirinya jadi cerdas dan kaya akan berbagai pengetahuan.
Selain senang membaca, Abe juga senang menulis dan berorasi. Ia pun adalah seorang orator yang hebat. Ketika Abe berusia 20 tahun, keluarganya pindah ke Illinois. Lalu, di tahun 1831, Abe memutuskan untuk hidup sendiri. Ia pindah ke kota New Salem, Illinois. Dari kota kecil inilah, ia mulai memupuk karakternya yang kuat di bidang politik. Kemampuannya dalam berorasi pun turut mendukung karir politiknya di New Salem.
Ambisi politik Abraham lincoln
Abe telah tumbuh menjadi seorang yang lebih dewasa. Sebagai seorang anak muda, Lincoln terbilang cukup tampan dan tinggi. Pria setinggi enam kaki empat inchi ini mulai bekerja sebagai pegawai toko di New Salem. Tak lama setelah tinggal di New Salem ini, Lincoln mulai dikenal oleh semakin banyak orang di sana.
Ia dikenal sebagai sosok yang tampan, cerdas dan berintegritas. Ia memang gemar untuk bergaul dengan komunitas- komunitas di New Salem. Dari berbagai pertemanan yang dibangunnya inilah, ia mulai mendapatkan namanya. Ia dianggap orang yang cerdas karena kemampuannya membaca dan menulis.
Di sana, orang -orang memang sangat jarang yang mampu membaca dan menulis. Karenanya, kemampuan Lincoln muda dalam membaca dan menulis ini jadi sangat berharga. Baru enam bulan di New Salem, ia mulai tertarik pada bidang politik. Mungkin ketenarannya bisa jadi bekal untuk maju ke kursi legislatif.
Ia pun mencalonkan dirinya sendiri sebagai kandidat independen untuk kursi legislative di Illinois. Sayang, beberapa minggu kemudian, perang Black Hawk pecah. Lincoln pun ikut menjadi sukarelawan untuk melawan orang -orang dari suku Indian. Ketika peperangan ini, Lincoln diplih sebagai seorang kapten sementara. Baginya, ini adalah suatu kehormatan.
Menjadi seorang tentara dan terlibat dalam perang memberikan pengalaman menarik bagi Lincoln. Ketika perang selesai, ia pun kembali ke New Salem dan mulai kembali memikirkan pencalonannya untuk kursi legislative. Namun, ia hanya punya sedikit waktu untuk melakukan kampanye dan membuat dirinya dikenal dan dipilih.
Meskipun berhasil mendapatkan 277 suara dari 300 pemilih di New Salem, tapi ia tetap gagal untuk masuk ke dewan di Illinois. Setelah kegagalannya ini, Lincoln tak patah arang. Ia memilih untuk mempelajari ilmu hukum. Ia banyak membaca dan mulai beragumen soal hukum. Di tahun 1836, ia mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi hukumnya, yang baru didapatkannya di tahun 1837.
Lincoln masih setia dengan karir politiknya. Sembari memperdalam pengetahuannya tentang hukum dan politi, ia juga menjadi sekretaris pada pertemuan partai. Ternyata, kharisma Lincoln cukup menarik perhatian. Democratic President Andrew Jackson tertarik pada Lincoln dan menunjukkan sebagai postmaster di New Salem. Bahkan, Lincoln juga mendapat dukungan dari kandidat National Republican, Henry Clay.
Sosok Lincoln pun banyak dikenal oleh masyarakat New Salem karena sikapnya yang jujur dan pekerja keras. Ia bahkan menolak dana dukungan dari siapa pun dan memilih bekerja keras untuk membiayai pengeluarannya sendiri. Ia memotong kayu, memasang kereta api, menjadi surveyor, dan menangani kasus hukum dengan upah yang minim.
Strategi politik dan langkah sukses
Ketika kesempatan untuk mengajukan diri di legislatif kembali terbuka, Lincoln pun masuk kembali menjadi kandidat. Pemilihan yang dilakukan di tahun 1834 ini ternyata membawa hasil yang cukup baik bagi Lincoln. Ia berhasil menang dengan berbagai dukungan dari banyak pihak.
Strategi kampanyenya cukup sederhana. Ia tidak memberikan program partai, tidak ada janji, dan hanya dengan sedikit pidato. Namun, yang ia lakukan hanyalah menjabat tangan orang -orang, bercanda, dan mengunjungi hampir setiap keluarga di daerahnya.
Strategi kampanyenya ini memang menarik. Bahkan, dengan strategi yang sama, ia kembali sukses memenangkan pemilihan di tahun 1836, 1838, dan 1840. Abraham Lincoln menjadi sosok legislator muda yang cukup populer dan fenomenal. Ia mendapat dukungan dari hampir seluruh partai.
Satu hal yang cukup fenomenal yang dilakukan Lincoln adalah ketika tahun 1837, ia bergabung dengan lima orang legislator lain untuk mengutuk perbudakan. Ia menyampaikan pidatonya dengan sangat meyakinkan, dan menegaskan betapa bahayanya suatu negara dengan rakyat yang lebih suka menggunakan kekerasan dibanding pemilihan.
Lincoln dikenal sebagai sosok yang populis. Di tahun 1840, ia muncul sebagai seorang pahlawan bagi para rakyat jelata, bahkan juga ras -ras minoritas di sana. Ia pun sukses memenangkan suara mayoritas di Illinois.
Kesuksesan Lincoln di dunia politik terus menanjak. Di tahun 1846, ia mendapatkan nominasi kursi dari Illinois untuk kongres distrik di U.S. House of Representatives. Sepuluh hari setelah nominasi ini, Amerika berperang dengan Meksiko. Namun, Lincoln tidak menyampaikan apapun tentang perang Amerika - Meksiko ini pada setiap kampanyenya. Justru karena hal inilah, Lincoln mendapat kemenangannya.
Ketika ia sudah menduduki kantornya, ia baru menyatakan opininya mengenai perang ini. Namun, opini yang disampaikannya ini sungguh mengejutkan. Seorang anggota kongres muda menyatakan tantangannya terhadap Presiden James Polks. Ia menyatakan dengan tegas bahwa perang mengerikan ini terjadi karena ulah Amerika yang ada di bawah pimpinan Presiden Polk sendiri.
Ia menyatakan bahwa kepemimpinan Presiden Polks-lah yang membawa negaranya menuju perang, yang sebetulnya bisa dihindari. Apa yang diucapkannya adalah sebuah serangan yang mengagetkan. Seorang anggota kongres muda melawan seorang presiden ternama. Tentu saja banyak orang tercengang karena kata -kata Lincoln ini.
Tapi, Lincoln yang menyadari akan tindakannya yang terlalu terbuka ini pun menjanjikan bahwa ia tidak akan maju sebagai kandidat pada pemilihan anggota kongres berikutnya. Selanjutnya, Lincoln berfokus untuk mempelajari hukum. Bakatnya dalam berbicara membuat Lincoln semakin populer sebagai pengacara paling sukses di daerahnya.
Kemudian, di tahun 1856, ia mulai kembali berfokus ke dunia politik. Lincoln bergabung dengan
New Republican Party. Partai baru ini terdiri dari orang -orang yang melawan perbudakan. Bersama -sama, mereka mengkampanyekan gerakan anti perbudakan. Dedikasi pun mereka berikan demi diwujudkannya Kansas-Nebraska Act yang memuat gerakan anti perbudakan.
Dalam partai baru ini, Abraham Lincoln termasuk tokoh populer. Ia pun dipilih sebagai nominasi wakil presiden dari Illinois. Sayang, langkahnya gagal karena konvensi di Philadelphia. Meski begitu, langkahnya bersama partai Republik ini terus menunjukkan kemajuan positif. Partai Republik Lincoln sukses memenangkan banyak kursi pada negara -negara bagian di utara dan mendapatkan 30 % dari suara.
Baca juga: Biografi Napoleon Bonaparte - Pemimpin Militer Terbesar Dunia
Pidato Lincoln yang fenomenal
Nama Lincoln dalam dunia politik Amerika semakin dikenal saja. Apalagi, ketika ia menyampaikan sebuah pidato fenomenal yang cukup populer. Pidatonya yang dikenal sebagai "House Divided Speech" ini dilakukannya di Springfield, Illinois, pada 16 Juni 1858.
Pidato ini dikenal sebagai pidato paling penting dalam sejarah Amerika. Di dalam pidato inilah, terdapat pesan kuat yang memperingatkan tentang moral bangsa dan perbudakan. Ya, sejak awal Lincoln memang sangat peduli dengan perbudakan.
Ia menyatakan bahwa perbudakan adalah sebuah krisis yang tidak akan bisa terselesaikan sampai negara dapat berdiri melawan perbudakan ini dengan sungguh -sungguh dan menghapuskannya secara total. Sebuah negara yang berdiri melawan dirinya sendiri tidak akan bisa berdiri.
Ia juga menentang konflik yang mengatasnamakan perbedaan ras. Menurutnya, negara dan masyarakatnya tidak harus mengelompokkan dan membeda-bedakan perlakuannya terhadap ras -ras minoritas, terutama para kaum kulit hitam.
Menurut Lincoln, tidak ada alasan apa pun di dunia ini yang dapat menjadikan para kulit hitam ini tidak pantas untuk mendapatkan hak -hak asasi seperti yang tertera dalam deklarasi kemerdekaan, yakni hak untuk hidup, bebas dan mengejar kebahagiaan.
Sayangnya, seperti para anggota partai Republik lain ia tidak mendukung adanya persamaan hak antara kulit hitam dan kulit putih. Menurutnya, para kulit hitam ini setara dan berhak atas imbalan yang layak dari pekerjaan yang dilakukannya. Akan tetapi, ia menolak untuk memberikan para kulit hitam kemerdekaan untuk memilih, menjadi juri, menduduki jabatan publik, dan juga menikah dengan orang kulit putih.
Pandangan -pandangannya yang diungkapkannya dalam debat untuk memenangkan senator AS. Perdebatan kontroversial ini ia lontarkan ketika melawan Senator Stephen Douglas pada tahun 1858. Namun, karena popularitas Douglas lebih tinggi, akhirnya Lincoln kalah dalam pemilihan senat. Meski begitu, perdebatan yang menarik perhatikan banyak orang ini sukses membuat nama Lincoln semakin populer di AS.
Kiprah Abraham Lincoln sebagai Presiden AS ke-16
Langkah politik Lincoln pun terus berlanjut. Popularitasnya yang semakin meningkat akhirnya mengantarkan Lincoln terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke -16. Ia mulai menjabat pada 4 Maret 1861. Sayang, pada masa itu, Amerika harus menghadapi perang Saudara yang berdarah. Bahkan, ada tujuh negara bagian yang melepaskan diri.
Karenanya, Lincoln pun harus berjuang keras untuk menghentikan perang ini. Dengan segala daya upaya, Lincoln berusaha untuk mempersatukan dan mendamaikan perang Saudara yang terjadi. Perang ini akhirnya berakhir setelah empat tahun. Korban jiwa yang harus melayang selama perang ini diperkirakan mencapai 600.000 orang.
Berakhirnya perang ini juga dibarengi dengan Proklamasi Emansipasi, yang membebaskan seluruh budak. Lincoln juga berhasil mengubah peperangan ini ke dalam sebuah persatuan dan kebebasan bagi setiap orang di Amerika Serikat.
Abraham Lincoln adalah presiden Republik pertama yang menghentikan perang dan memenangkan hati rakyatnya dengan persatuan. Setiap langkah Lincoln ketika menjadi presiden adalah langkah besar yang mengantarkan seluruh rakyat Amerika Serikat menuju pada kebebasan, persatuan dan kedamaian. Tak heran, banyak yang menyebut Lincoln sebagai presiden terbesar yang pernah dimiliki oleh Amerika Serikat.
Satu hal paling diingat tentang kepemimpinan Presiden Abraham Lincoln adalah peranannya dalam memperjuangkan persatuan dan kebebasan. Ia adalah orang yang paling menentang perbudakan. Karenanya, ia pun berusaha mengkampanyekan paham anti perbudakan ini ke seluruh wilayahnya, bahkan termasuk di Meksiko.
Untuk mencapai persatuan yang ia idam -idamkan, Lincoln pun memperkuat tentara angkatan darat dan angkatan laut. Baginya, persatuan adalah hal yang wajib untuk dicapai, meski harus melalui peperangan. Lincoln bergerak dengan cukup agresif. Ia mengerahkan kekuatannya untuk mengontrol pasukan dan militer.
Kekuasaannya terhadap negara Amerika sungguh besar. Bahkan, belum pernah ada presiden sebelumnya yang begitu berpengaruh terhadap seluruh bagian pemerintahan dan otoritasnya. Walau begitu, kekuasaannya ini ditegaskannya secara nyata bukan untuk ambisi pribadinya, melainkan untuk persatuan Amerika yang kala itu rentan dengan perang saudara.
Hal ini dibuktikannya penolakannya terhadap penghentian pemilihan umum nasional. Menurutnya, demokrasi dari rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat harus senantiasa dijalankan dalam sebuah pemerintahan. Meski ia harus kalah dalam pemilihan, tapi pemilihan ini harus tetap dijalankan daripada harus menghancurkan sistem demokrasi yang ia perjuangkan.
Kematian Abraham Lincoln
Setiap orang yang mengenal Lincoln menganggapnya sebagai presiden terbesar dan paling layak dikagumi. Ia mengajarkan tentang kerja keras, kedisiplinan, kejujuran, dan juga gaya kepemimpinan yang hebat. Dia adalah seorang pemimpin hebat yang mampu mempengaruhi moral dan karakter politik bangsanya.
Ia adalah seorang yang paling hebat dalam mengejawantahkan nilai -nilai demokrasi menjadi perwujudan nyata di bawah kepemimpinannya. Ia sukses mengakhiri perbudakan yang ada di negaranya dan membuat setiap orang mempunyai hak yang setara.
Meski ia banyak dikagumi dan banyak berjasa di negaranya, tapi tetap saja akan selalu ada musuh yang tidak menyukainya. Orang -orang selatan yang fanatik banyak yang tidak menyukai Lincoln. Salah seorang dari orang selatan, yakni John Wilkes Booth pun menjadi orang yang mengakhiri hidup Abraham Lincoln.
Ketika presiden Lincoln berada di Gedung Teater Ford, Washington, ia ditembak mati oleh John Wilkes Booth. Tepat pada tanggal 15 April 1865, ia meninggal dunia.
Jasa Besar Abraham Lincoln
Abraham Lincoln dikenal sebagai sosok yang sangat menjunjung tinggi kejujuran. Bahkan, ketika ia menjadi seorang pengacara pun, ia juga dikenal sebagai pengacara jujur yang memiliki otak yang tajam. Sebagai seorang pengacara, ia banyak berperan dalam melakukan pembelaan terhadap kepentingan massal.
Salah satu pembelaannya menjadi momentum yang membuatnya populer. Pembelaannya ini cukup berharga karena ia mewakili Jembatan Pulau Rock di sungai Mississipi untuk melawan kepentingan pengapalan. Pembelaan hebat ini pula yang membuat sosok Lincoln menjadi terkenal dan kemudian membuat karir politiknya semakin sukses.
Setelah memasuki dunia politik, Lincoln banyak mengambil peran penting demi persatuan negaranya. Salah satu pemikiran serta jasa Lincoln yang cukup berharga adalah dalam hal menantang perbudakan. Melalui perjanjian Kansas – Nebraska pada tahun 1850, ia selalu memperjuangkan kesetaraan hak dan pembebasan para budak.
Setelah Abraham Lincoln terpilih sebagai presiden, perang Saudara di Amerika berlangsung dengan sengit. Ia pun berusaha keras untuk menyelesaikan konflik bersenjara ini. Lincoln kemudian mengeluarkan kebijakan yang cukup besar dengan mengumumkan Proklamasi Emansipasinya pada 1 Januari 1863. Melalui proklamasi inilah, Lincoln membebaskan semua budak yang ada di negaranya.
Pada tahun 1863 pula, perang saudara yang mengerikan ini berakhir. Setelah perang ini berarkhir, Lincoln melakukan pidato yang fenomenal di Gettysburg. Pidato yang dikenal sebagai Gettysburg Address ini menjadi fenomenal karena terdengar luar biasa dan sukses membangkitkan semangat demokrasi.
Dalam pidato Gettysburg Adress ini, ia bersumpah bahwa ‘pemerintah yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tidak akan binasa dari muka bumi.’ Sumpah Lincoln inilah yang dikenal sebagai tonggak demokrasi Amerika Serikat, dan menjadi rujukan bagi sistem demokrasi yang dijalankan oleh seluruh negara di dunia, hingga saat ini. Kemudian, di tahun 1865, Abraham Lincoln juga melakukan rekonsiliasi damai. Simak juga kumpulan kata kata bijak Lincoln dalam 50+ Kata - Kata Bijak Abraham Lincoln, Pemimpin Paling Berpengaruh dalam Sejarah Amerika.
Referensi:
1. http://millercenter.org/president/Lincoln*Penulis: Hasna Wijayati
2. http://www.biography.com/people/abraham-lincoln-9382540
3. http://www.whitehouse.gov/1600/presidents/abrahamlincoln