Marketing Mix untuk Memaksimalkan Potensi Produksi
Suatu perusahaan tentu ingin agar hasil produksinya maksimal. Tidak hanya itu, mereka tentunya ingin agar setiap hasil produksi dapat diterima para konsumen dengan baik. Semakin baik konsumen dalam menyambut produk perusahaa, maka semakin besar pula potensi pendapatan yang diterima.
Untuk memaksimalkan pemasaran hasil produksi, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satu yang paling populer dan penting adalah melakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan laba.
Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar yang sifatnya heterogen sehingga menjadi satuan pembeli yang lebih homogen, lalu setiap pembeli homogen tersebut menjadi sasaran pasar perusahaan untuk dicapai melalui marketing mix tersendiri.
Perlu digarisbawahi bahwa segmentasi pasar tidak hanya dilakukan dengan membedakan produk atau menciptakan produk baru. Segmentasi pasar dilakukan dengan berorientasi pada minat dan kebutuhan konsumen. Jadi, patokan utama dari proses produksi di sini adalah konsumen. Konsumen lah yang menentukan bagaimana produksi yang harus dilakukan oleh perusahaan.
Segmentasi pasar membantu perusahaan untuk memaksimalkan pemasaran hasil produksi mereka agar lebih terarh dan pada akhirnya, sumber daya yang dimiliki perusahaan atau faktor produksi yang dimiliki bisa lebih efektif dan efisien. Jadi, dapat pula dikatakan bahwa strategi marketing mix ini juga membantu memaksimalkan faktor produksi suatu perusahaan, secara tidak langsung.
Segmentasi pasar berfokus pada pasar yang homogen. Jadi, perusahaan bisa lebih fokus dalam memaksimalkan faktor produksi yang dimiliki untuk melayani segmen pasar yang telah ditentukan tersebut. Mengenai homogenitas pasar ini, pihak pemasar atau perusahaan sendiri yang menentukan kriterianya.
Pada intinya, maksud dan tujuan segmentasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan ini di antarnaya agar, : 1) pasar lebih mudah dibedakan, 2) pelayanan kepada pembeli lebih baik, dan 3) strategi pemasaran lebih terarah dengan baik.
Jika suatu perusahaan harus melayani sasaran konsumen yang luas dan sifatnya heterogen, maka perusahaan akan kesulitan. Perusahaan akan sulit menentukan produk seperti apa yang tepat untuk para konsumennya. Selain itu, faktor produksi yang dimiliki juga menjadi tidak bisa dimaksimalkan dengan baik pemanfaatannya.
Dengan segmentasi pasar, perusahaan bisa lebih fokus melayani konsumen yang homogen. Cara ini juga berarti bahwa perusahaan bisa menyusun strategi marketing mix dengan lebih baik. Strategi pemasaran berupa marketing mix atau bauran pemasaran ini bisa membantu perusahaan menentukan perencanaan produk, harga, distribusi dan promosi dengan lebih baik.
Marketing mix atau Bauran Pemasaran
Yang perlu digarisbawahi dalam menentukan sasaran pemasaran adalah sasaran pemasaran tersebut dapat diukur. Dapat diukur ini dapat menggunakan beragam patokan, semisal dengan ukuran penjualan, pangsa pasar, laba, volume, jumlah outlet, tingkat kepercayaan dan lainnya.
Adapun strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai sasaran pemasaran ini bisa dinyatakan dalam marketing mix atau bauran pemasaran. Pengertian bauran pemasaran adalah set variabel yang ada pada rencana pemasaran terkontrol yang umumnya dinyatakan dalam 4 P yakni Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi).
Perencanaan pemasaran ini harus dilakukan dengan mengoptimalkan bauran yang dilakukan dengan menyesuaikan setiap variable yang ada beserta anggran pada masing -masing variable agar nilai bagi konsumen dan kontiribusi bagi perusahaan dapat lebih maksimal. Hal ini diukur melalui penjualan dan laba maupun sasaran organisasi lain.
Ketika suatu marketing mix dilakukan secara tepat sasaran, maka kesuksesan dalam bisnis sudah tidak perlu diragukan lagi. Bagaimana pun juga, marketing mix memiliki tujuan untuk dapat mencapai rasa puas bagi para komsumen atau pembeli terhadap produk, promosi, harga dan distribusi produk yang dilakukan.
Melalui marketing mix, perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk memuaskan para konsumen dan menyesuaikan produk dengan permintaan komsumen. Dalam pemasaran modern, marketing mix ini juga telah menjadi konsep utama yang dijalani.
Di dalam marketing mix, terdapat 4 (empat) variable atau komponen utama. Keempat variabel itu biasa disebut dengan nama 4 P tradisional. Lalu, ada juga penambahan 3 P sebagai pelengkap elemen utama.
4 P tradisional secara khusus digunakan untuk pemaksimalan pemasaran barang, sedangkan 3 P tambahan lebih terfokus pada pemasaran jasa. 4 P tradisional meliputi Produk, Price, Place dan Promotion, sedangkan untuk 3 P tambahan meliputi People, Physical Evidence, dan Process.
P1 = Produk
Dalam suatu proses produksi hingga pemasaran, produk merupakan titik sentral. Sebab, seluruh kegiatan marketing pada intinya fokus pada upaya untuk bisa memasarkan produk tersebut dengan semaksimal mungkin. Produk yang dimaksud dapat mencakup segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk pada konsumen agar dapat diperhatikan, dicari, diminta, dibeli, digunakan, atau pun dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pasar.
Setiap produk pada dasarnya saling berkaitan secara herarkhis terhadap produk-produk lain tertentu. Yang dimaksud dengan hierarki produk adalah tingkatan produk yang dimulai dari kebutuhan dasar hingga pada item tertentu yang dibeli hanya utuk memuaskan kebutuhan.
Hierarki produk dapat dibagi dalam tujuh tingkatan, yang meliputi : (1) Need family; (2) Produk family; (3) Kelas produk (product class); (4) Lini produk (product line); (5) Tipe produk (product type); (6) Merek (brand); (7) Item atau unit khusus.
Selain itu, ada hal lain yang harus diperhatikan dalam menciptakan produk, yakni berupa komponen atribut produk. Komponen atribut produk ini adalah unsur -unsur produk sebagai dasar konsumen dalam mengambil keputusan apakah akan melakukan pembelian atau tidak. Jadi, produsen perlu memenuhi atribut produk tersebut agar sesuai sasaran pasar yang dituju.
Adapun atribut produk tersebut meliputi : merek, kemasan, label, jaminan (garansi), dan layanan pelengkap lainnya.
P2 = Price
P yang kedua dalam marketing mix adalah Price. Jadi, perusahaan sangat perlu memperhatikan masalah harga atau Price ketika hendak melakukan pemasaran. Harga yang diberikan kepada konsumen atau harga yang dikeluarkan oleh perusahaan harus tepat. Perlu digarisbawahi bahwa harga yang tepat bukan berarti murah atau mahal. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan ketika menentukan harga barang.
Beberapa faktor penentu harga dapat berupa : harga pokok barang, kondisi persaingan, kualitas barang, daya beli masyarakat, konsumen yang dituju, kondisi perekonomian dan sebagainya.
Secara umum, ada dua bentuk metode penetapan harga yang bisa dilakukan produsen. Pertama adalah dengan harga setinggi mungkin (skimming price), dan kedua dengan penetapan harga serendah mungkin (penetration price).
Harga setinggi mungkin (skiming price) dapat dilakukan ketika belum ada saingan dari perusahaan lain. Metode harga ini biasanya digunakan pada produk yang target pasarnya adalah orang kaya. Jadi, produsen dapat mengharapkan laba yang besar demi menutupi biaya-biaya perusahaan yang tinggi, seperti biaya laboratorium dan faktor lain guna menciptakan barang baru tersebut.
Sedangkan harga serendah mungkin (penetration price) ini dilakukan dengan tujuan agar produk dapat menerobos masuk ke dalam pasar dan bersaing dengan produk lain sejenis yang memang sudah banyak ditemukan di pasar.
P3 = Place = Saluran Distribusi
Pengertian saluran distribusi (distribution channel) dalam marketing mix ini merupakann suatu rute atau rangkaian perantara, yang meliputi tempat di bawah pengelolaan pemasar maupun independen, dan digunakan dalam menyampaikan barang dari produsen kepada konsumen.
Distribusi juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemasaran yang dilakukan guna memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa yang berasal dari produsen ke konsumen. Jadi, penggunaan distribusi ini harus disesuaikan dengan berbagai faktor lain yang diperlukan seperti jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan.
Dalam aktivitas pemasaran sebagai strategi marketing mix, proses distribusi memiliki beberapa manfaat manfaat. Seperti untuk menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaraan serta untuk memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik.
Jadi, guna mencapai manfaat tersebut, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor ketika hendak memilih saluran distribusi yang akan digunakan. Pertimbangan tersebut dapat meliputi : pertimbangan pasar, pertimbangan produk, dan pertimbangan perusahaan.
P4 = Promotion
Komponen marketing mix lainnya adalah promosi. Kegiatan promosi dan produk ini terdiri dari advertising, publicity, promosi penjualan, personil selling, yang dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti di rumah-rumah atau di tempat-tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen penjual. Berikut penjelasan singkatnya.
1) Personal selling
Personal selling adalah suatu kegiatan presentasi melalui percakapan satu atau dua orang penjual dengan tujuan melakukan penjualan. Kegiatan personal selling dapat dilakukan di toko, rumah-rumah atau tempat-tempat perusahaan yang dikunjungi agen-agen penjualan.
2) Sales promotion
Sales promotion adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberikan dorongan kepada para pembeli yang umumnya hanya mau membeli produk ketika ada imbalan atau iming-iming tertentu seperti akan mendapat hadiah atau bonus.
Sales promotion ini biasanya dilakukan ketika periode -periode tertentu, seperti hari hari yang istimewa, seperti hari kemerdekaan, peringatan hari lahir peruashaan, hari lahir konsumen dan lainnya.
Hadiah-hadiah yang diberikan dapat berupa undian, korting, atau jual obral. Pada intinya, sales promotioan dilakukan dengan beberapa tujuan, seperti :
- menarik para pembeli baru
- memberi penghargaan kepada pemakai yang lama
- meningkatkan daya beli
- menghindarkan konsumen berpindah ke merek lain
- meningkatkan jumlah penjualan jangka pendek
3) Advertising
Advertising merupakan suatu bentuk presentasi atau penyajian serta promosi yang dilakukan tentang ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu. Kegiatan promosi ini bisa dilakukan dengan banyak cara dan bentuk, baik melalui media massa cetak atau elektronik, papan reklame, spanduk, poster dan sebagainya.
4) Public relations atau publicity
Publicity dilakukan dengan tujuan untuk memberikan citra yang baik mengenai perusahaan yang ditujukan pada masyarakat terhadap. Publicity dapat dilakukan dengan berbagai caranya, misalnya dengan mengundang para wartawan untuk berkunjung ke perusahaan, lalu memberikan wawancara mengenai berita-berita perusahaan di surat kabar.
Tambahan 3 P untuk pemasaran jasa
Adapun 3 P tambahan dalam pemasaran jasa, dapat dipahami melalui penjelasan berikut ini
P 5 = People
People merupakan unsur orang atau manusia, di mana orang ini adalah pihak yang melayani dalam penjualan jasa perusahaan kepada para konsumen. P 5 meliputi beberapa unsur seperti : pimpinan, yang mengambil keputusan, dan unsur karyawan yang melayani konsumen.
Setiap pihak yang berhubungan dengan menghasilkan jasa untuk para konsumen ini harus dimaksimalkan dengan baik pengelolaannya. Semisal, para karyawan harus mendapatkan pengarahan serta pelatihan agar mampu melayani konsumen dengan sebaik-baiknya sehingga konsumen dapat merasa puas.
P 6 = Physical Evidence
Physical Evidence adalah suatu bukti fisik yang dimiliki perusahaan jasa untuk menarik minat konsumen. Contohnya seperti pada penjualan jasa transportasi, maka para konsumen memerlukan bukti fisik berupa kondisi mobil yang digunakan, lalu untuk rumah makan, konsumen mempertimbangkan bagaimana kebersihan yang ditampilkan dan juga menu yang disajikan.
P 7 = Process
P7 dalam marketing mix ini adalah process yang menunjukkan bagaimana bagaimana suatu proses pemasaran dilakukan agar jasa yang diminta konsumen dapat diterima dengan memuaskan.
Dalam suatu perusahaan jasa, maka produk jasa yang diberikan pada konsumen ini terjadi ketika ‘proses’ tersebut berlangsung. Jadi, ketika proses pemberian jasa terhadap konsumen inilah yang harus sangat diperhatikan.
Kepuasan konsumen dalam menerima produk jasa dari perusahaan dapat diindikasikan dari beberapa faktor, seperti apakah konsumen cukup puas menerima jasa, cepat layanan yang diberikan, kerapian, penyampaian yang tepat waktu, akurat, bersih, dan sebagainya.
Nah, demikianlah informasi mengenai marketing mix sebagai strategi pemasaran demi memaksimalkan potensi penjualan dan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan faktor produksi yang dimiliki perusahaan. Dengan mempertimbangkan marketing mix ini, perusahaan bisa lebih bijak dalam mengelola faktor produksi yang dimiliki.
Referensi:
- Buchari Alma, Prof. Dr. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : CV. Alfabeta
- Devi Puspitasari. 2008. Penjualan. Jilid 3. Untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinana Sekolah Menengah Kejuruan
- Ngadiamn. 2008. Marketing. Jilid 1, 2. SMK. Jakarta : Jakarta : Direktorat Pembinana Sekolah Menengah Kejuruan