3 Masalah Kependudukan di Indonesia
Masalah kependudukan adalah hal yang sudah umum dihadapi oleh setiap negara. Meski setiap negara memiliki masalah kependudukan, tapi masalah kependudukan di masing -masing negara bisa berbeda. Masalah kependudukan di Indonesia pun juga khas.
Indonesia sebagai suatu negara memiliki masalah kependudukan yang cukup berat serta perlu segera ditangani. Jika masalah kependudukan dapat diatasi dengan baik, maka masalah pembangunan dan kemakmuran penduduk berikutnya juga akan bisa ditangani dengan lebih baik.
Masalah kependudukan ini secara umum dapat dibedakan dalam dua hal umum, yakni berdasarkan kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk mengetahui data kualitas serta kuantitas penduduk, suatu negara dapat melakukan berbagai cara, seperti dengan menggunakan metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.
Ketika data penduduk sudah diketahui, maka berikutnya suatu negara dapat melakukan pemetaan dan menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia tersebut secara singkat akan diuraikan berikut.
A# Masalah Jumlah Penduduk yang Besar
Penduduk adalah faktor terpenting bagi suatu negara dalam program pelaksanaan pembangunan. Sebab, peran penduduk adalah untuk menggerakan pembangunan itu sendiri sekaligus hasil pembangunan juga ditujukan untuk kepentingan penduduk.
Indonesia sendiri adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yakni mencapai angka 203.456.000 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, serta sekitar 260 juta jiwa di tahun 2016. Dengan jumlah penduduk yang demikian besar, Indonesia bisa mendapatkan manfaat yang besar, tapi sekaligus angka penduduk yang besar ini juga bisa menjadi masalah.
Manfaat jumlah penduduk yang besar sendiri, dapat berupa :
- Ketersediaan tenaga kerja dalam mengolah sumber daya alam lebih banyak
- Sumber tenaga untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan pembangunan lebih banyak.
- Penduduk dapat ikut mempertahankan keutuhan negara dari ancaman negara atau bangsa lain.
Dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk besar ini adalah modal dasar dari pembangunan. Hanya saja, hal ini berlaku ketika sumber daya manusia yang ada memiliki kualitas yang memadai. Apabila sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas, maka jumlah penduduk yang banyak ini justru bisa menjadi kendala dalam proses pembangunan.
Masalah yang dapat ditimbulkan dari jumlah penduduk yang besar ini terutama dalam hal sosial ekonomi, yang dapat meliputi :
- Upaya penyediaan kebutuhan hidup penduduk secara layak, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas sosial lain yang harus lebih besar.
- Persaingan dunia kerja yang ketat, sehingga lapangan kerja jadi lebih sempit. Artinya, penyediaan lapangan kerja harus lebih luas.
- Penyediaan jaminan keamanan, ketentraman serta kesejahteraan yang harus tinggi.
- Kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial meningkat.
- Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing dalam dunia kerja.
- Angka kriminalitas yang meningkat.
Lalu, jika kita menemui masalah kependudukan di Indonesia yang seperti ini, ada beberapa upaya penanggulangan yang bisa dilakukan, seperti berikut :
- Melalui program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional
- Menetapkan Undang-Undang Perkawinan untuk mengatur dan menetapkan batas usia nikah.
- Membatasi tunjangan anak bagi PNS atau ABRI hanya sampai anak kedua.
B# Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Pertumbuhan penduduk di Indonesia secara nasional terbilang tinggi. sekali pun ada kecenderungan menurun, tetapi nilainya masih cenderung tinggi tiap tahunnya. Sebagai contoh, di tahun 1961 - 1971, pertumbuhan penduduk per tahun rata -rata adalah 2,1 %, lalu di tahun 1971 hingga 1980, pertumbuhan penduduk rata -rata per tahun adalah 2,32 %, dan di tahun 1980 hingga 1990 sebesar 1,98 %, sedangkan periode 1990 hingga 2000 sebesar 1,6 % per tahun.
Persentase pertumbuhan penduduk yang menurun adalah prestasi luar biasa bagi Indonesia. Sebab, kebanyakan negara berkembang cenderung terus mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk. Di Indonesia, penurunan pertumbuhan penduduk ini banyak dipengaruhi oleh keberhasilan program KB di seluruh tanah air.
Dampak masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi ini dari tahun ke tahun dapat menimbulkan masalah sosial ekonomi, seperti :
- Kebutuhan berbagai fasilitas sosial meningkat
- Persaingan dunia kerja yang semakin meningkat sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja
- Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing
- Angka kriminalitas meningkat.
Dampak atau masalah ini dapat ditanggulangi dengan berbagai upaya, seperti :
- Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional.
- Menetapkan Undang-Undang Perkawinan untuk mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
- Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ ABRI hanya sampai anak kedua.
Simak juga: Pengertian dan Jenis Sumber Daya Alam
C# Masalah Persebaran atau Kepadatan Penduduk yang Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia ini erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk. Di Indonesia, kondisi persebaran penduduknya tidak merata, baik persebaran yang terjadi antar pulau, antar provinsi, kabupaten maupun antara pedesaan dan perkotaan.
Kebanyakan masyarakat Indonesia, menempati pulau Jawa. Untuk pulau Jawa dan Pulau Madura saja, dengan luas yang hanya sekitar 7% dari total wilayah daratan Indonesia, terdapat hingga sekitar 60% penduduk yang tinggal di sini. Ini berarti, sekitar 40% nya menyebar secara tidak merata di pulau lain atau dengan kata lain, hanya sedikit yang tinggal di luar pulau Jawa dan Madura, yang luas wilayahnya saja, mencapai lebih dari 90% wilayah daratan Indonesia.
Akibat ketidakmerataan persebaran penduduk ini, dapat terjadi banyak masalah kependudukan dan juga sosial ekonomi. Misalnya saja berakibat pada luas lahan pertanian yang semakin sempit di Pulau Jawa, karena lahan pertanian banyak dijadikan sebagai pemukiman dan lahan industri.
Sebaliknya, kondisi di wilayah luar Pulau Jawa, seperti di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua, terdapat lahan kosong yang belum bisa banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau lahan perkebunan secara optimal karena sumber daya manusia di sana yang minim.
Jenis kepadatan penduduk sendiri juga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :.
1# Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian
Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.
Kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.
Sedangkan kepadatan penduduk fisiologis adalah kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan pada perbandingan antara jumlah penduduk total, baik penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani ataupun tidak, terhadap luas lahan pertanian.
2# Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)
Kepadatan aritmatik adalah jenis kepadatan penduduk yang dinilai dari perbandingan antara jumlah penduduk total, tanpa memandang mata pencaharian, terhadap luas wilayah total, baik lahan pertanian ataupun tidak. Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, rumus kepadatan penduduk umum (aritmatik) inilah yang biasa digunakan.
3# Kepadatan Penduduk Ekonomi
Kepadatan penduduk ekonomi merupakan perhitungan kepadatan penduduk berdasarkan pada besarnya jumlah penduduk yang ada pada suatu wilayah, dan didasarkan atas kemampuan ekonomi wilayah yang bersangkutan.
Dampak ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan, yang dirangkum sebagai berikut :
- Munculnya kawasan-kawasan kumuh di wilayah perkotaan serta berbagai rumah yang tidak layak huni.
- Sulitnya persaingan yang terjadi di dunia kerja terutama di daerah padat penduduk. Hal ini menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya, yang terkadang keberadaannya berpotensi mengganggu ketertiban.
- Turunnya kualitas lingkungan di daerah padat penduduk
- Tidak termanfaatkannya daerah dengan jumlah sumber daya minim.
- Terganggunya stabilitas keamanan.
Untuk menanggulangi hal ini, dapat dilakukan usaha-usaha, meliputi hal-hal berikut ini.
- Melaksanakan program transmigrasi.
- Melaksanakan program pemerataan pembangunan yang dilakukan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota atau dekat kawasan pedesaan yang ada di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
- Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, dan daerah minim penduduk, sehingga pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi dan dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.
Demikianlah penjelasan mengenai masalah kependudukan di Indonesia. Semoga berbagai masalah ini dapat segera ditanggulangi dengan baik. Semoga artikel ini juga dapat bermanfaat.
Referensi :
- Modal Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24. Universitas Negeri Makassar
- Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo : Global Tiga Serangkai.
- Foto: wikimedia.org
Materi lain:
Posting Komentar untuk "3 Masalah Kependudukan di Indonesia"
Jangan lupa tinggalkan komentar, jika konten ini bermanfaat. Terima kasih.