Ingin Lanjut S2? Ini Dia Hal yang Wajib Kamu Tahu dan Siapkan
Pendidikan adalah hal penting bagi siapa pun? Setuju bukan? Sebab, dengan pendidikan maka kita bisa melihat dengan lebih jelas ‘masa depan yang lebih cerah’. Apalagi, jika pendidikan yang kamu tempuh semakin tinggi. Nah, bagi kamu yang sudah sukses mendapat gelar sarjana, kamu sudah bisa memanfaatkannya sebagai jembatan menuju kesuksesan.
Tapi, jika kamu masih cinta belajar, tak ada salahnya buat kamu untuk kembali menempuh pendidikan tinggi dengan lanjut studi S2. Jadi, kamu bisa mendapat gelar Magister atau Master atau yang setara, setelah kamu lulus nanti.
Tapi, meski sudah punya keinginan untuk lanjut studi S2, kamu mungkin masih merasa ragu atau bimbang. Apakah akan menempuh pasca sarjana atau tidak. Apakah bisa benar-benar memberikan manfaat bagi kehidupan kelak. Apakah kamu bisa menjalaninya dengan baik. Dan apa saja yang harus dipersiapkan?
Berbagai pertanyaan ini mungkin terlintas di benak kamu. Nah, untuk itu, bagi kamu yang masih bingung tentang hal –hal seputar S2 ini, kamu bisa menyimak baik –baik artikel ini. Sebab, kita akan sedikit mengulas tentang berbagai hal penting yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan memilih melanjutkan studi S2.
Tentukan Tujuan : Kenapa Harus Lanjut S2?
Tentunya, kamu harus tahu apa alasan lanjut studi S2. Apakah kamu cuma ingin gelar? Apakah masih cinta belajar? Ingin menjadi dosen? Ingin lebih mudah diterima bekerja? Atau sebagai modal untuk mengajukan lamaran (pada calon mertua)? Wah wah...
Pelajari apakah betul tujuanmu bisa tercapai dengan menempuh studi S2. Jika memang ingin jadi dosen, maka sudah pasti kamu harus lanjut S2. Tapi jika kamu S2 hanya agar lebih mudah mencari kerja, maka kamu perlu pertimbangan lebih.
Ingat, semakin tinggi gelar, semakin sedikit peluang kerjanya. Namun, tentu tenaga kerja yang tersedia atau pesaingmu juga lebih terbatas. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah target lokasi kerja yang diinginkan.
Jika kamu berada di daerah yang jauh dari pusat industri dan perkantoran, dan tidak ingin beralih tempat tinggal dari sana, maka gelar S2 mu akan sulit digunakan untuk mencari kerja. Sebab, hanya sedikit orang yang membutuhkan dan mau membayar mahal.
Tapi jika kamu sudah bekerja, bisa ditanyakan dengan tempat kamu bekerja, apakah ijazah kamu nantinya bisa berpengaruh untuk kenaikan jabatan.
Harus Siap Belajar
Melanjutkan studi S2 berarti kamu harus siap untuk kembali menjadi mahasiswa. Itu artinya, kamu juga harus siap belajar. Kamu harus rajin belajar, membaca, dan membuat tugas. Jangan sampai kamu mengeluh sulit mengikuti pelajaran karena berbagai alasan, seperti kerja atau mengurus keluarga.
Tentukan Jurusan yang Tepat
Menentukan jurusan S2 penting agar nantinya, gelar dan ilmumu bisa lebih tepat dan bermanfaat. Sebab, tak sedikit orang yang keliru menentukan jurusan S2, dan kemudian menyesal atau harus mengambil kuliah lagi untuk jurusan lain yang berbeda.
Untuk menentukan jurusan, ini kembali pada tujuan kuliah kamu. Jika kamu ingin menjadi dosen, wajib hukumnya untuk mengambil jurusan yang linear (sejalur) dengan studi S1 dan studi yang hendak kamu ajarkan nantinya. Pelajari tentang linearitas agar kamu bisa lebih memahaminya.
Jika kamu ingin memperkaya ilmu pengetahuan sesuai minat, maka kenali minatmu secara mendalam. Jangan lupa pula pertimbangkan soal kemampuanmu. Jika kamu mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusan semasa S1, maka kamu perlu mengambil matrikulasi.
Matrikulasi adalah pembelajaran mata kuliah dasar sebagai pengantar untuk memahami studi di jurusan tertentu. Biasanya, matrikulasi ini wajib diambil untuk mahasiswa yang mengambil studi S2 lintas jurusan. Ada yang mengenakan biaya tambahan untuk matrikulasi, tapi ada yang tidak.
Tentukan Kampus yang Tepat
Sama halnya dengan menentukan jurusan, menentukan kampus juga adalah hal penting. Pilih kampus setelah kamu tahu ingin masuk di jurusan apa. Untuk menentukan kampus yang tepat, kamu harus melihat profil kampus secara mendalam.
Hal paling utama yang perlu kamu tahu adalah mengenai akreditas kampus dan akreditas jurusan yang hendak kamu ambil. Hindari kampus dengan akreditas jurusan C atau kurang. Jika bisa memilih akreditas A, itu lebih baik. Tapi jika hanya B, itu pun cukup. Akreditas bisa sangat berpengaruh untuk mengajukan lamaran kerja nantinya, baik di BUMN, swasta mapun sebagai tenaga pengajar.
Berikutnya, kenali fasilitas yang disedikan kampus dan juga tenaga pengajarnya. Sistem pengajaran, mata pelajaran, biaya kuliah, dan akses menuju ke kampus tersebut juga perlu dipelajari sebagai landasan memilih kampus yang tepat. Kampus dalam negeri atau luar negeri, juga harus ditentukan. Ingat! Tidak semua kampus menyelenggarakan studi S2.
Siapkan Diri untuk Tes Akademik dan Tes Bahasa Inggris
Hampir semua kampus mensyaratkan tes potensi akademik dan tes bahasa Inggris untuk memasuki jurusan S2-nya. Hanya saja, istilah yang digunakan untuk menyebut tes tersebut bisa berbeda. Ketentuan nilai dan cara tes masing –masing kampus juga bisa berbeda.
Ada kampus yang mengizinkan tes di luar, lalu hasilnya dikumpulkan. Ada pula yang hanya menerima tes yang diselenggarakan di intern kampus tertuju saja. Yang terpenting, kamu harus bersiap untuk kedua tes tersebut.
Tes potensi akademik sangat mirip dengan tes psikologi, atau tes calon pegawai negeri sipil, atau tes masuk STAN dan sejenisnya. Jadi, kamu bisa belajar dari soal –soal serupa. Intinya adalah mengasah logika dan pengetahuan umum.
Sedangkan tes bahasa Inggris, umumnya serupa dengan tes TOEFL atau TOEIC atau IELTS. Untuk syarat skor bisa beragam. Biasanya nilai minimalnya setara dengan TOEFL 450. Ada juga yang menyaratkan lebih dari itu. Tapi, sangat jarang yang mensyaratkan nilai kurang dari itu.
Siapkan Tema Penelitian untuk TESIS
Tidak semua kampus meminta tema penelitian tesis di awal. Tapi, kebanyakan akan memintanya. Apalagi, jika kamu mengambil studi S2 dengan skema by research. Hanya saja, kebanyakan kampus di Indonesia tidak mengadakan studi S2 by research.
Biasanya, tema penelitian untuk tesis yang diminta di awal hanya berupa gambaran umum. Selain itu, tema ini tidak diwajibkan untuk digunakan sebagai tesis kamu nantinya. Umumnya, tema tesis masih bisa dirubah. Gambaran penelitian biasanya hanya digunakan untuk menguji ketertarikanmu terhadap tema terkait sesuai jurusan yang hendak kamu ambil.
Asah Keterampilan Menulis
Studi S2 akan banyak menuntutmu untuk menghasilkan tulisan. Baik sebagai tugas biasa, essay, makalah, jurnal dan yang terpenting adalah tesis. Jadi, penting bagi kamu untuk mengasah keterampilan menulis. Banyak kejadian, mahasiswa S2 tidak pandai dan bahkan malas untuk menulis.
Alhasil, selain kesulitan mengerjakan tugas, ia harus menempuh studi S2 ini dalam waktu yang lama hanya gara-gara kesulitan membuat tesis. Meski hanya menulis, tapi bila tidak suka dengan kegiatan ini, kamu bisa sangat kesulitan loh.
Siapkan Biaya : Pilih Dana Pribadi atau Beasiswa?
Biaya juga merupakan hal penting dalam studi S2. Biaya studi S2 tentunya relatif lebih mahal ketimbang studi S1. Untuk kampus swasta kecil, biaya per semester umumnya lebih dari 5 juta per semester.
Sedangkan untuk kampus negeri favorit dan swasta yang cukup besar, biayanya bisa mencapai lebih dari sepuluh juga tiap semesternya. Biaya ini biasanya berkurang ketika kamu sudah menempuh pendidikan dua tahun, dan sudah menyelesaikan semua mata kuliah teori.
Jadi, jika kamu ingin lanjut studi S2 dengan dana pribadi, pastikan danamu mencukupi. Tapi, jika kamu ingin biaya lebih ringan, kamu bisa mencoba mencari beasiswa. Ada banyak beasiswa S2 yang tersedia yang bisa kamu coba. Sayangnya, kebanyakan beasiswa S2 ditujukan di luar negeri.
Sedangkan beasiswa dalam negeri S2, biasanya ketersediaannya lebih terbatas. Beasiswa dalam negeri umum yang hampir ada setiap tahun adalah Beasiswa Unggulan dan Beasiswa LPDP. Jika untuk dosen, kamu bisa memanfaatkan BUDI atau Beasiswa unggulan Dosen Indonesia.
Ada juga beasiswa lain dari perusahaan –perusahaan yang bisa kamu manfaatkan. Untuk bisa mendapatkannya, kamu harus rajin –rajin mengecek informasi beasiswa yang ada.
Jika kamu tertarik dengan beasiswa luar negeri, maka lebih baik kamu mempertimbangkan beasiswa yang memberikan pembiayaan penuh untuk studi dan biaya hidup.
Perhatikan Ipk S1
Kebanyakan kampus memberikan patokan minimal Ipk S1 sebagai syarat pendaftarannya. Kebanyakan kampus favorit, bahkan mematok minimal Ipk 3,25 untuk bisa lanjut studi ke jurusan S2 di kampus tersebut. Meski demikian, kebanyakan hanya mematok Ipk minimal 3,00.
Perhatikan Ipk S2 jika Ingin Lanjut S3
Nah, ini adalah persiapan khusus juga ke depannya, kamu masih ingin lanjut S3. Perhatikan IPK yang kamu dapat di S2 nanti. Jangan sampai kamu mendapat nilai rendah. Sebab, syarat untuk masuk S3 nanti biasanya meminta IPK yang relatif lebih tinggi.
Kebanyakan syaratnya adalah IPK S2 lebih dari 3,25. Bahkan, ada pula yang meminta IPK lebih dari 3,5. Jadi, jika nilai S2 mu nantinya kurang dari itu, kamu akan kesulitan untuk melanjutkan studi S3.
Perhatikan Target Lama Studi
Target lama studi S2 rata –rata adalah dua tahun. Ada yang bisa kurang dari itu, ada yang bisa lebih lama dari dua tahun. Namun, sangat jarang yang bisa menempuh studi S2 kurang dari 1,5 tahun. Apalagi, untuk jurusan –jurusan berkategori sulit, seperti teknik.
Biasanya, semester 1 dan semester 2 adalah kelas teori. Semester selanjutnya adalah penyusunan tesis. Jika tesis cepat, artinya kamu pun bisa lulus lebih cepat.
Peraturan terbaru dari pemerintah membatasi lama studi paling lama 6 semester untuk S2. Meski demikian, terkadang ada pengecualian sehingga kamu masih bisa mengulur waktu studi hingga lebih dari 6 semester. Tergantung pada kebijakan kampus masing –masing.
Nah, itu dia hal –hal yang penting untuk kamu tahu sebagai bentuk persiapan menempuh studi S2 atau pasca sarjana. Selamat mencoba ya. Dan semoga ilmu yang kamu dapatkan nantinya bisa bermanfaat.
*Penulis: Hasna Wijayati