Doa Ketika Hujan Turun, dan Ketika Menjadi Lebat, Sampai pada Doa Sesudah Hujan Turun
Sebagai negara yang terletak di bawah garis khatulistiwa, sudah menjadi hal yang berbeda dengan negara-negara yang lainnya, jika musim yang ada di negeri kita, yakni Indonesia, terdapat dua musim. Musim kemarau dan musim hujan.
Musim kemarau juga disebut juga sebagai musim yang kering, karena banyak daerah yang mengalami kekeringan dikarenakan sinar matahari yang terus bersinar dibandingkan dengan turunnya air hujan.
Maka tidak jarang jika banyak masyarakat di Indonesia pada musim kemarau ini sulit untuk mendapatkan air bersih untuk menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Berbeda dengan musim hujan, dimana pada musim hujan ini, porsi air hujan yang turun ke bumi (khususnya Indonesia) lebih banyak daripada matahari yang memancarkan sinarnya. Sehingga menjadikan lahan kosong yang awalnya kering kerontang, kembali menghijau dikarenakan air hujan yang diserap dan menjadikan tanah tersebut menjadi subur kembali.
Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit membahas tentang pentingnya mengetahui doa apa yang harus kita baca ketika hujan turun, kemudian ketika hujan turun dengan lebatnya, sampai pada ketika hujan sudah selesai turun :
Doa Ketika Hujan Turun
Dalam agama Islam diajarkan bahwa ketika turun hujan, hendaknya seseorang sebuah doa berikut ini. Doa ini seperti yang dicontohkan oleh baginda nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadits berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى المَطَرَ، قَالَ : «اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا» (رواه البخاري)
Artinya:
Dari ‘Asiyah radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Rasulullah saw. ketika dirinya melihat hujan, beliau membaca (berdoa): “Allaahumma shayyiban naafi’a” (Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat” (HR. Bukhari)
Doa Ketika Hujan Turun dengan Sangat Lebat
Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ada seorang badui yang memohon kepada nabi saw. agar diturunkan hujan, karena di kampungnya terjadi kekeringan yang lama sehingga menyebabkan banyaknya kerusakan dan kerugian.
Kemudian Rasulullah pun berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan. Dan kemudian tampaklah awan mendung disertai dengan turunnya hujan.
Selang beberapa hari kemudian (kurang lebih enam hari), ada seseorang lagi yang menghadap nabi dan memohon kepada beliau kepada Allah agar menahan hujan. Karena dengan turunnya hujan secara terus menerus ternyata mengakibatkan banyak kerusakan dan kerugian.
Mendengar kabar yang disampaikan orang tersebut, kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya seraya berdoa:
«اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا، وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالجِبَالِ وَالآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ (رواه البخا ري)
Allaahumma hawaalainaa wa laa ’alainaa. Allaahumma ’alal akaami wal jibaali, wazh-zhiraabi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari”
"Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." (HR. Bukhari)
Tentu saja doa yang dipanjatkan nabi di atas, dibaca ketika melihat situasi dan kondisi hujan yang turun yang pada akhirnya bukan menjadi manfaat bagi manusia tetapi malah sebaliknya, menimbulkan kerusakan dan kerugian yang besar.
Doa Ketika Hujan Sudah Selesai Turun
Dalam agama Islam, tentu saja diajarkan senantiasa berdoa, baik itu ketika memulai sesuatu
ataupun ketika mengakhirinya. Termasuk juga dalam hal turunnya hujan ini. Jika hujan turunpun kita dianjurkan untuk membaca sebuah doa, maka jangan lupa untuk membaca doa pula ketika hujan telah selesai.
Hal yang demikian ini tentu saja agar, kita senantiasa ingat bahwa proses turunnya hujan dan berakhirnya hujan, selain ketundukan (aturan) alam semesta terhadap Sang Pencipta , tentu saja juga karena kehendak dan kekuasaan Allah swt.
Kejadian ini seperti yang dijelaskan dalam salah satu hadits yang mana Nabi saw. menjelaskan perbedaan antara orang-orang yang bersyukur dan orang-orang yang kufur ketika diberikan nikmat oleh Allah swt.
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالكَوْكَبِ،
وَأَمَّا مَنْ قَالَ: بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا، فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالكَوْكَبِ "
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepada-Ku dan kufur terhadap bintang-bintang.
Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepada-Ku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian beberapa hadits penting yang mengajarkan kepada kita semua untuk berdoa kepada Allah swt., ketika terjadinya proses hujan. Baik mulai dari turunnya hujan, kemudian ketika hujan menjadi sangat lebat, sampai pada ketika hujan sudah selesai turun.
Semoga kajian yang singkat di atas, bisa bermanfaat dan bisa kita amalkan dalam keseharian kita, terlebih ketika datang musim hujan.
Sumber:
Hasna dan Abdul, 66 Doa Anak Muslim, (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia), 2018
Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahiih al-Bukhaarii, (Daar Thauq an-Najaah, 1442 H), (diambil dari Software al-Maktabah al-Syamilah v. 3.48)
Software Kamus Besar Bahasa Indonesia v. 1.1
https://rumaysho.com/3759-doa-ketika-turun-hujan.html , (diakses tanggal 28 Januari 2020)
*Penulis: Abdul Wahid