Mengenal Karakteristik 3 Lapisan Bumi
Bagi manusia dan makhluk hidup lain, keberadaan bumi adalah hal yang teramat penting. Bumi yang telah terbentuk jutaan tahun lalu ini memiliki karakteristiknya tersendiri. Setelah Bumi terbentuk dari massa gas, bumi lambat laun mengalami proses pendinginan. Akibat pendinginan inilah, maka bagian terluar bumi menjadi keras.
Sementara di bagian dalam bumi masih tetap, yakni masih berupa massa zat yang panas dan dalam keadaan lunak. Proses pendinginan yang terjadi pada lapisan permukaan bumi ini terjadi selama jutaan tahun lamanya.
Ada pula zat - zat pembentuk bumi yang terdiri atas berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya. Zat -zat pembentuk bumi ini selama proses pendinginan sempat memisahkan diri sesuai dengan perbedaan sifat-sifatnya tersebut.
Dari berbagai hasil penelitian terhadap fisik bumi, dapat diketahui bahwa batuan - batuan pembentuk bumi mulai dari kerak bumi hingga ke inti bumi sebetulnya mempunyai komposisi mineral dan unsur kimia yang berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur bumi berupa lapisan -lapisan. Manusia dan makhluk hidup lain, menempati bagian atau lapisan terluat dari bumi yang tipis tetapi keras. Bagian inilah yang disebut sebagai kerak bumi.
Secara sederhana, struktur lapisan bumi dapat digambarkan menyerupai struktur lapisan telur. Kita tahu bahwa telur terdiri dari tiga lapisan bukan? Yang pertama adalah lapisan terluar yakni cangkang atau kulit telur, kemudian putih telur dan yang paling dalam adalah kuning telur.
Bumi kita pun juga bisa digambarkan demikian, yakni terdiri dari tiga lapisan, yakni lapisan kerak bumi, mantel atau selubung dan inti bumi. Setiap lapisan bumi mempunyai karakteristiknya tersendiri. Ketiga lapisan ini juga sering dikenal sebagai struktur utama bumi.
1# Lapisan Kerak Bumi (Litosfer)
Lapisan kerak bumi juga disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos yang berarti batu dan sphere yang berarti bulatan atau lapisan. Berarti, litosfer dapat diartikan sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Lapisan ini terkadang juga disebut sebagai crust.
Kerak bumi ini adalah lapisan bumi yang berada paling luar atau paling atas dan keras sifatnya yang menyelubungi mantel atau selubung bumi. Kerak bumi ini jauh lebih tipis bila dibandingkan dengan lapisan bumi lainnya. Kerak bumi terletak mengambang di atas mantel bumi yang lebih lunak sifatnya.
Ketebalan kerak bumi kurang lebih hanya 66 km dan tersusun atas batuan penyusun kulit bumi. Karena merupakan bagian paling keras dari bumi, atau seperti kerak inilah, maka bagian ini disebut sebagai kerak bumi. Kerak bumi ini terdiri dari kerak benua dan kerak samudra. Benua berarti wilayah daratan dan samudra berarti wilayah perairan luas.
Simak juga: 6 Gejala Optik di Atmosfer dan Penjelasannya
2# Lapisan Mantel atau Selubung (Astenosfer)
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak tepat di bawah litosfer atau kerak bumi. Ketebalan dari mantel atau selubung bumi sekitar 2.900 km dan mencakup sekitar 80 % dari total isi bumi.
Mantel terdiri dari material cair yang kental dan berpijar dengan suhu mencapai 3.000° C. Astenosfer ini adalah campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
Secara umum, mantel bumi dapat dibagi menjadi dua, yakni mantel luar dan matel dalam. Mantel Luar lebih tipis daripada mantel dalam dan berada antara 10 hingga 300 km di bawah permukaan bumi. Temperatur mantel luar masih di kisaran 1.400 hingga 3.000 derajat Celcius dengan berat jenis 3,4 hingga 4,3 gr/cm3.
Sedangkan Mantel Dalam berada pada 300 hingga 2.890 km di bawah permukaan bumi. Temperatur mantel dalam mencapai sekitar 3.000 derajat Celcius. Batuan pada mantel dalam lebih kental karena adanya tekanan tinggi dan biasanya memiliki berat jenis 4,3 hingga 5,4 gr/cm3.
3# Lapisan Inti Bumi (Barisfer)
Barisfer merupakan lapisan inti bumi atau core, dan merupakan bagian bumi yang paling dalam. Lapisan inti bumi tersusun atas lapisan Nife (Niccolumatau nikel danferrum atau besi dan nikel). Barisfer berada sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi. Lapisan inti bumi dapat pula dibedakan atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam.
a# Inti Luar (Outer Core)
Inti luar atau outer core merupakan bagian inti bumi yang ada di sebelah luar, atau sekitar 2.890 - 5.150 km di bawah permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini sekitar 2.200 km, dan tersusun dari besi, sedikit nikel dan 10% sulfur dan oksigen. Material penyusun inti luar bersifat cair, kental, dan panas yang berpijar dengan suhu sekitar 3.900 hingga 5.000 derajat Celcius dengan berat jenis 10 - 12 gr/cm3.
b# Inti Dalam (Inner Core)
Inti dalam atau inner core adalah inti bumi yang ada di bagian lapisan dalam atau sekitar 5.150 hingga 6.370 km di bawah permukaan bumi. Ketebalan bagian inti dalam sekitar 1.250 hingga 2.500 km.
Inti dalam tersusun dari besi, nikel dan unsur ringan seperti sulfur, karbon dan oksigen. Suhu pada inti dalam sangatlah tinggi, yakni mencapai 4.800 hingga 6.000 ° C. Meski suhunya tinggi, inti dalam bumi ini tetap dalam keadaan padat karena tekanannya yang sangat tinggi, yakni dengan densitas sekitar 10 gram/cm. Berat jenis inti dalam sekitar 15 gr/cm3.
Referensi :
- Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Setiani, Fenti Rahayu dkk. 2012. Geografi untuk SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
Materi lain: