Ekonomi Mikro: Pengertian, Sejarah dan Fokus Kajian
Kenapa ada negara yang bisa disebut sebagai negara maju alias negara kaya, sementara di sisi lain ada negara yang disebut sebagai negara miskin? Kenapa pula setiap negara memiliki pengaturan tata kelola ekonomi yang berbeda? Hal –hal semacam ini dapat kita pelajari dalam kajian ekonomi makro dan ekonomi mikro.
Kali ini, kita akan membahas mengenai konsep-konsep ekonomi mikro dan ekonomi makro, termasuk hal-hal terkait kebijakan fiskal, kebijakan moneter, inflasi dan juga deflasi. Konsep-konsep ekonomi ini penting dipelajari untuk mendapat gambaran bagaimana tata kelola ekonomi dalam suatu negara, baik dalam tataran makro maupun mikro.
Kali ini, secara khusus kita akan mempelajari kajian ekonomi mikro, mulai dari sejarahnya hingga konsepnya. Mengenai perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro, kita akan bahas pada artikel selanjutnya pada bagian bawah penjelasan tentang ekonomi makro.
Sejarah Ekonomi Mikro
Sejarah ekonomi mikro bermula dari perkembangan awal ilmu ekonomi modern. Ekonomi modern sendiri baru mulai berkembang ketika Adam Smith (1723-1790) meluncurkan pemikirannya dalam buku berjudul “An Inquiri into the Nature and Causes of Wealth of Nations” atau yang kemudian dikenal sebagai “the Wealth of Nations” pada 1776.
Sejak momentum tersebut, analisis Ilmu ekonomi mulai dilakukan dengan menggunakan dasar-dasar ilmiah, tanpa Teori Moral dan Teologis. Adapun dasar-dasar ilmiah yang digunakan meliputi gejala-gejala ekonomi seperti kenaikan harga barang dan pengangguran yang menunjukkan gangguan keseimbangan sistem ekonomi.
Pada intinya, masyarakat meyakini bahwa segala permasalahan ekonomi akan teratasi apabila ekonomi dikembalikan pada kondisi keseimbangan. Untuk mengarahkan ekonomi pada kondisi keseimbangan, tidak ada upaya yang perlu dilakukan.
Sebab, layaknya alam semesta yang telah berjalan secara teratur, sistem ekonomi pun juga memiliki kemampuan memulihkan dirinya sendiri (Self Adjustment) karena adanya kekuatan pengatur yang disebut Invisible Hands atau tangan-tangan tak kelihatan. Invisible hands yang dimaksud di sini adalah mekanisme pasar.
Pasar memiliki suatu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi yang berjalan dengan landasan interaksi kekuatan demand dan supply. Interaksi inilah yang mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika Pemerintah TIDAK IKUT campur dalam perekonomian.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hukum Say yang dicetuskan Ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767-1832), bahwa “Supply creates it’s own demand”. Hukum ini menegaskan bahwa barang dan jasa yang diproduksi, pasti terserap permintaan sampai pada akhirnya tercapai keseimbangan pasar. Pasar, tanpa harus diatur, mampu menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien lewat proses pertukaran (Exchange Economics).
Tokoh Ekonomi Mikro
Perkembangan ekonomi mikro tak luput dari kontribusi para ahli ekonomi. Ada beberapa ahli ekonomi yang banyak membahas serta mencurahkan pemikirannya terhadap teori ekonomi mikro ini, seperti Leon Walras dari Austria, Vilfredo Pareto dari Italia, dan Edward Hastings Chamberlin dari Inggris.
Asumsi Dasar Ekonomi Mikro
Kajian ekonomi modern inilah yang lantas memunculkan ilmu ekonomi mikro karena fokus pembahasan ekonomi cenderung pada perilaku individu dan bukan negara. Bila ditarik kesimpulan, pemikiran para ekonom Klasik meliputi :
- Alokasi sumber daya yang efisien dapat tercapai ketika individu-individu dalam perekonomian telah mencapai efisiensi.
- Indikator telah terjadi efisiensi adalah jika masing-masing individu telah berada dalam keseimbangan.
- Efisiensi dan keseimbangan bisa dianalogikan sebagai dua muka uang logam, yang berarti efisiensi tidak akan tercapai tanpa adanya keseimbangan. Begitu pula tidak ada keseimbangan yang tidak efisien, karena kedua ini dapat dicapai berbarengan hanya melalui mekanisme pasar.
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa para Ekonom Klasik ini menekankan fokus kajian mereka pada mekanisme pasar yang didasari asumsi-asumsi pada Ekonomi Mikro. Adapun dasar asumsi tersebut seperti :
- struktur pasar yang dianggap sebagai bentuk persaingan sempurna,
- informasi yang ada telah simetris dan sempurna,
- input dan output bersifat homogen,
- para pelaku ekonomi bersifat rasional dan masing-masing bertujuan untuk memaksimumkan kegunaan atau keuntungan.
Pengertian Ekonomi Mikro
Dari berbagai penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan pengertian ekonomi mikro sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan berinteraksi dalam pasar (Mankiw, 2006).
Pengertian lain ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang pendekatannya terhadap besaran-besaran ekonomi menggunakan besaran-besaran secara kelompok atau secara individual. Seperti analisis keseimbangan konsumsi dan sebagainya. Analisis ekonomi mikro juga sering disebut sebagai analisis harga pasar atau teori harga (Ahman & Rohmana, 2009: 18).
Fokus Kajian Ekonomi Mikro
Setelah mengetahui sejarah, asumsi dasar dan pengertian ekonomi mikro, kita bisa menarik kesimpulan mengenai fokus kajian ekonomi mikro, yang meliputi :
- bagaimana individu mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya
- bagaimana individu mencapai kepuasan yang maksimum
Pada intinya, ekonomi mikro banyak mengulas tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimiliki agar dapat mencapai tingkat kepuasan optimum. Dalam teori ini, diasumsikan bahwa tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimum, maka dia bersama dengan individu-individu lain akan mampu menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus (keadaan tetap).
Selain itu, teori ekonomi mikro juga banyak membahas tentang masalah harga. Itu sebabnya, ekonomi mikro sering juga disebut sebagai Price Theory (teori harga). Teori ekonomi mikro banyak mempelajari tentang harga, seperti dalam hal gerak-gerik harga, bagaimana harga ditetapkan dan segala akibat yang ditimbulkan oleh perubahan dan penentuan harga ini. Harga yang dimaksud di sini bukan hanya berlaku untuk harga-harga output, melainkan juga untuk harga-harga input.
Manfaat Kajian Ekonomi Mikro
Mempelajari serta memahami konsep ilmu ekonomi mikro akan memberikan banyak manfaat bagi kita. Salah satu manfaatnya adalah secara individu/ pribadi kita dapat melakukan penghematan (efesiensi) dalam penggunaan SDA, termasuk ketika SDA yang dimiliki terbatas. Selain itu, kita juga dapat memahami tentang cara-cara mencapai kepuasan maksimum dalam penggunaan SDA yang terbatas ini.
Referensi :
1. Ahman, Eeng dan Yana Rohmana. 2009. Konsep-Konsep Dasar Ilmu Ekonomi-Modul 1. Dalam http://repository.ut.ac.id/4094/1/PSOS4104-M1.pdf.*Penulis: Andika Drajat Murdani
2. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. Yogyakarta : BPFE.
3. Pracoyo, Tri Kunawangsih dan Antyo Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta : PT Grasindo.
4. Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Rajawali Pers.
5. Wahana, Jaka dan Kirbrandoko. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid I, Terj. Jakarta : Binarupa Aksara.
6. Zaini Ibrahim. 2013. Pengantar Ekonomi Makro. Banten : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. 1, edisi Revisi.
Materi lain: