Daftar Lokasi Pengelolaan Pertambangan Bijih atau Logam di Indonesia
Siapa yang tidak setuju kalau Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk hasil tambang? Ya, sumber daya alam berupa tambang di Indonesia memang bisa dikatakan berlimpah dan tersebar di berbagai wilayahnya. Berbagai sumber daya alam ini, tentu bisa dimanfaatkan demi kesejahteraan bangsa Indonesia.
Namun, tentunya dalam memanfaatkan sumber daya alam ini, adanya nilai dan prinsip ekoefisiensi (ekonomi efisiensi) harus diperhatikan. Artinya, tenaga dan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah pertambangan tersebut apakah sepadan dengan hasil tambang yang diperoleh.
Suatu tambang dikatakan layak digali apabila biaya penambangan yang dihitung sesuai dengan besarnya volume barang tambang, manfaat barang tambang, serta untung ruginya dalam pertimbangan. Inilah sebabnya, meski sudah banyak ditemukan tempat -tempat tambang, namun tidak semua tempat yang sudah dikelola.
Hal ini lebih banyak disebabkan karena minimnya faktor modal dan tenaga ahli yang dimiliki Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengundang investor asing untuk membantu pengembangan pertambangan. Selain itu, pendidikan kepada para tenaga muda dalam hal pertambangan juga terus dilakukan sehingga nantinya pemerintah tidak perlu tergantung pada investor asing.
Untuk melakukan pengelolaan pertambangan, pertama -tama yang perlu dilakukan adalah penelitian lapangan untuk mengetahui daerah -daerah yang mengandung bahan tambang untuk dieksplorasi. Jika sudah dipastikan potensinya, barulah dilakukan eksploitasi atau penggalian maupun pengeboran.
Jenis tambang yang ada di Indonesia cukup banyak. Jika dilihat dari kegunaannya, maka bahan tambang ini dapat dibagi dalam tiga jenis, yakni pertambangan bijih, energi dan mineral. Kali ini, yang akan kita bahas adalah tentang pengelolaan pertambangan bijih atau logam di Indonesia, termasuk dalam hal persebaran lokasi pengelolaan pertambangan biji di Indonesia ini.
Pertambangan bijih atau logam, meliputi bijih besi, bauksit, timah, nikel, tembaga, emas, dan perak.
1. Bijih Besi
Bijih besi yang dikelola dalam pertambangan ada banyak macamnya. Beberapa macam bijih besi tersebut antara lain : bijih besi lateritik, bijih besi magnetik hematit, dan bijih besi titan.
a. Bijih besi lateritik, pengelolaannya terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
b. Bijih besi magnetik hematit, pengelolaannya terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah.
c. Bijih besi titan, pengelolaannya terdapat di wilayah Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, dan Aceh.
Proses pengelolaan bijih besi ini awalnya dilakukan dengan digali lalu disemprot dengan air. Setelah digali dan disemprot dengan air, maka akan dihasilkan konsentrat besi, yang dapat diolah lebih lanjut. Di Indonesia, pabrik pelebur besi baja terdapat di daerah Cilegon, yaitu oleh PT Krakatau Steel.
2. Bauksit (Biji Aluminium)
Bauksit atau biji alumunium merupakan jenis mineral yang sifatnya ringan, kuat, dan tidak berkarat. Pertambangan bauksit di Indonesia, banyak dihasilkan di wilayah Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.
3. Timah
Timah adalah salah satu hasil mineral yang dikatakan sangat penting di Indonesia. Timah memiliki manfaat, yakni untuk digunakan pada industri pembuatan kaleng, patri, huruf cetak, tube, kertas timah, dan lain-lain. Tambang timah di Indonesia, dapat ditemukan di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan juga di wilayah lepas pantai di sekitarnya.
Hasil tambang timah di darat juga disebut timah primer. Sedangkan hasil tambang timah di lepas pantai, disebut sebagai timah sekunder. Di Indonesia, banyak dihasilkan timah sekunder. Timah sekunder ini pun sukses menjadi pabrik peleburan timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.
4. Nikel
Biji nikel dapat ditemukan di dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit. Daerah-daerah pertambangan nikel di Indonesia tersebar di berbagai tempat, yang meliputi : Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera, Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako.
5. Seng
Pertambangan bijih atau logam seng terdapat di beberapa daerah Indonesia. Lokasi pertambangan seng tersebut antara lain di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Proses pengolahan seng hingga menjadi seng lembaran, biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang ada di kota-kota besar.
6. Intan
Tambang intan di Indonesia banyak ditemukan di daerah Kalimantan Selatan. Tepatnya, tambang intan ini terletak di sekitar Sungai Kusan dan Riam Kanan Kiri. Penggalian tambang intan, dipusatkan di daerah Simpangempat (dekat Martapura) dan dilakukan oleh PN Aneka Tambang.
Selain pengelolaan secara professional dan modern oleh Aneka Tambang, rakyat sekitar juga melaksanakan penggalian intan dengan cara mendulang. Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal berada di daerah Cempaka I (dekat Banjar Baru). Selain itu, ada juga Kota Martapura yang merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.
7. Tembaga
Tambang bijih tembaga dapat ditemukan di daerah Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan Kompara (Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru dapat ditemukan di Irian Jaya, yang diusahakan dengan modal dari negara Jepang dan Amerika.
Bijih tembaga diolah di pabrik yang ada di Kota Tembagapura, yang berdiri di daerah ketinggian 2.600 meter. Konsentrat tembaga yang dihasilkan memiliki kadar 26%. Konsentrat tersebut diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan menggunakan saluran pipa yang panjangnya mencapai 100 km. Kemudian, tembaga hasil olahan ini banyak yang diekspor ke Jepang.
8. Emas dan Perak
Tambang emas dan perak di Indonesia terdapat di daerah Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa Barat). Penambangan emas dan perak ini dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok. Kemudian, hasilnya akan diangkut ke Jakarta, dan kembali diolah oleh PN Logam Mulia sehingga menjadi emas atau perak batang.
Referensi :
Soegimo, Dibyo dan Ruswanto. 2009. Geografi: untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
*Penulis: Hasna Wijayati
Materi lain: