Memahami Pengertian, Struktur, dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
Pengertian dari cerita sejarah merupakan pengertian yang mencakup 3 ( tiga ) jenis teks, antara lain fiksi sejarah ( historical fiction ), peristiwa sejarah ( catatan sejarah atau suatu peristiwa ), dan biografi tokoh sejarah.
1# Cerita Sejarah sebagai Fiksi sejarah ( Historical Fiction )
Cerita sejarah fiksi merupakan jenis cerita yang isinya dijalain berdasarkan fakta fakta atau suatu peristwa sejarah (fakta historis), atau suatu kehidupan tokoh sejarah. Abrams yang berada dalam (Nugiantoro, 2013 : 5) menyatakan adanya fiksi sejarah, yaitu jenis fiksi yang berdasarkan fakta, peristiwa atau tokoh sejarah sebagai dasar dalam penulisannya.
Fakta, tokoh sejarah, dan peristiwa tersebut dikelola sedemikian rupa, dan digabungkan dengan hasil imajinasi, jadi dapat terlahir suatu karya fiksi dengan latar belakang sejarah . Contoh dari cerita sejarah tersebut adalah cerita Nagasasra sabuk inten dan api di Bukit Manoreh yang dibuat oleh SH Mintardja, Hulubalang Raja karya dari Nur Sutan Iskandar, Robet anak Surapati dan Surapati keduannya karyadari Abdul Muis, dll.
2# Cerita Sejarah Sebagai Peristiwa Sejarah ( Cerita sejarah suatu peristiwa )
Dalam Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII A ( Kemendikbud, 2015: 1-80 ), dikatakan bahwa yang dimaksud dari teks cerita sejarah adalah teks yang berisi mengenai kronologi peristiwa-peristiwa atau suatu catatan yang bersejarah seperti sejarah Hari Buruh, Berdirinya ASEAN, Sejarah Piala Dunia Sepak Bola, awal mula pemberian Hadiah Nobel, dan lainnya.
Suatu peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa cerita sejarah jika peristiwa itu dapat dikaitkan dengan peristiwa lainnya sebagai bagian dari suatu proses atau dinamika sejarah atau historis. Dengan kata lain peristiwa tersebut selalu berkelanjutan secara sebab akibat dengan peristiwa berikutnya pada waktu yang berbeda. Teks cerita bersejarah menginformasikan peristiwa apa, siapa yang terlibat dalam cerita tersebut, dimana tempat kejadian peristiwa tersebut, dan peristiwa yang terjadi secara runtut dan berurutan ( kronologis ).
3# Cerita Sejarah Sebagai Biografi Tokoh Sejarah
Dalam Buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik kelas XII A ( Kemendikbud, 2015: 1-80 ), juga dinyatakan bahwa teks cerita ulang ( recount text atau teks rekon ) mengenai cerita sejarah masa lampau juga merupakan teks cerita sejarah, dan sebagai salah satu contohnya adalah teks biografi Nelson Mandela ( Kemendikbud, 2015 : 4, 63-64).
Dalam buku tersebut juga dinyatakan bahwa salah satu jenis teks rekon ( cerita ulang) adalah biografi. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa salah satua jenis teks cerita sejarah adalah teks yang memuat biografi para tokoh tokoh sejarah misalnya Jendral Sudirman, Sang Proklamator, Pangeran Diponegoro, dan Cut Nyak Dien, dan lainnya.
Struktur Teks Cerita Sejarah
1) Fiksi Sejarah (Historical Fiction )
Struktur dari teks tersebut hampir sama dengan jenis teks sejarah lainnya, cerita pendek, roman, dan novel dan sebagainya.
1# Bagian Awal
a. Abstrak | Merupakan informasi singkat mengenai apa yang akan diceritakan dalam teks tersebut. |
b. Orientasi pengenalan | Adalah pengenalan identitas para tokoh dan gambaran latar (tempat, waktu, suasana, budaya, sosial ) |
c. Peristiwa awal | Merupakan bagian diama tokoh ulai berinteraksi dengan tokoh lain atau dengan lingkungan sekitar. |
2# Bagian Tengah
a. Konflik | Merupakan situasi munculnya persoalan (generating circumstances), persoalan semakin meningkat ( rising action ) dan mencapai klimaks. |
b. Klimaks | Adalah kondisi dimana persoalan memuncak, bahkan membuat tokoh utama mengalami masa kritis. |
3# Bagian Akhir
a. Evaluasi | Adalah munculnya segala kemungkinan dalam penyelesaian masalah. |
b. Resolusi penyelesaian | Merupakan tokoh utama terbebas dari konflik dan menjadi bahagia, tokoh utama meninggal, atau tetap dalam konflik yang berkelanjutan. |
c. Koda | Merupakan hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dalam suatu cerita |
2) Peristiwa Bersejarah
Struktur dari peristiwa bersejarah yaitu mengenai kronologi terjadinya peristiwa sejarah adalah sebagai berikut :
1# Orientasi ( Orientation )
Merupakan bagian cerita dimana pengenalan peristiwa yang terjadi ( apa ), pengenalan tokoh atau pelaku yang terlihat dalam peristiwa (siapa ), tempat peristiwa itu terjadi ( di mana ), dan waktu peristiwa itu terjadi ( kapan ).
2# Kronologi atau urutan peristiwa
Adalah kondisi yang menjadi latar belakang dari terjadinya peristiwa bersejarah dari awal mula hingga sampai keperistiwa yang bersejarah itu sendiri.Dalam rangkaian peristiwa itu terdapat:
- Peristiwa awal ( peristiwa 1 )
- Peristiwa lanjutan ( peristiwa 1 2, 3, 4, dst ) yang masih menyisakan suatu masalah
- Resolusi atau penyelesaian yang sering disebut dengan peristiwa akhir, yang berisi mengenai akhir dari cerita yang bisa berakhir menyenangkan ( happy ending ) dan menyedihkan (Sad ending ).
3# Reorientasi
Merupakan penutup teks yang memuat mengenai simpulan, akhir perjuangan tokoh, atau arti, makna, nilai, hikmah yang dapat diambil dari cerita tersebut.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Bersejarah
Cerita sejarah jenis fiksi memiliki ciri ciri kebahasaan yang relatif sama dengan prosa fiksi (cerpen, novel, roman ) seperti umumnya, yaitu ditandai dengan hal hal sebagai berikut :
- Penggunaan bahasa yang bersifat emotif dapat menekan perasaan, sehingga sering terdapat deskripsi yang sangat detail.
- Penggunaan akna konotatif, yaitu makna kiasa, bukan hanya makna apa adanya.
- Penggunaan bahasa percakapan yang tidak lengkap, contohnya hanya subyek saja predikat saja, objek saja dan keterangan saja. )
- Penggunaan kata kata nonbaku atau kata yang gaul dalam perckapan.
- Penggunaan kalimat yang bermajas.
- Penggunaan pepatah atau peribahasa
- Penggunaan kalimat langsung untuk menghidupkan suasana dingin.
- Penggunaan ungkapan atau diom yang merupakan lambang yang khas dari seorang penulis.
- Penggunaan konjungsi temporal untuk mengeksplisitkan suasana dialog.
- Penggunaan adverbia atau kata keterangan pada waktu lampau.
Unsur ketatabahasaan yang umum digunakan dalam teks cerita sejarah antara lain sebagai berikut :
1# Menggunakan Nomina, Nominalisasi, dan Frasa Nomina
Nomina merupakan kata benda, nominalisasi merupakan proses pembentukan kata benda dari kelas kata lain dengan menggunakan imbuhan.
Frasa merupakan gabungan dari satu kata atau lebih yang tidak berhubungan secara predikatif dan hanya memiliki makna gramatikal. Frasa Nomina terbentuk dengan cara memperluas nomina (kata benda ).
Terdapat bebeapa jenis frasa nomina yaitu :
- Frasa nomina Modifikatif ( mewatasi )
- Frasa Nomina Koordinatif ( Selaras )
- Frasa Nomina Apositif
2# Menggunakan Frasa Verba
Terdapat jenis jnis frasa verba antaralain :
- Frasa Verba Modifikatif
- Frasa Verba Koordinatif
- Frasa Verba Apositif
3# Mengguakan Frasa Adjektiva
3 ( Tiga) macam frasa adjektiva, yaitu :
- Frasa Adjektiva Modifikatif
- Frasa Adjektiva Koordinatif
- Frasa Adjektiva Apositif
4# Menggunakan Konjungsi Temporal
Konjungsi ini menyatakan mengenai urutan waktu, contohnya mula-mula, selanjutnya, berikutnya, sesudah itu, akhirnya, kemudian, dll konjungsi ini menghubungkan dua peristiwa yang sederajat ( setara ). Sedangkan konjungsi untuk menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat ( bertingkat ), contohnya: ketika, sambil, sebelum, sedari, sejak, sampai, semenjak, waktu, sesudah, takkala, dll.
5# Menggunakan Adverbia Waktu
Menggunakan adverbia yang menyatakan masa lampau, contohnya pada waktu itu, pada zaman dulu, pada masa itu, dll.
6# Menggunakan Adverbia Tempat
Contoh dari penggunaan adverbia tempat adalah si seluruh dunia, di lembah Sungai, di Kerajaan Majapahit, dll.
Referensi:
Basiran,dkk. 2016. Bahasa Indonesia XII. Yogyakarta: LP2IP Yogyakarta.
*Penulis: Indriyana Rachmawati
Materi lain: