Beban Hidup Tak Selalu Membawa Sengsara - Kisah Inspiratif Seorang Komedian Roseanne
Hidup memang selalu lekat dengan masalah. Sampai -sampai, ada joke yang mengatakan bahwa “Setiap orang yang hidup pasti punya masalah, jika tidak punya masalah berarti tidak hidup”. Ya, memang setiap orang hampir selalu memiliki masalah bukan? Baik itu hanya sekedar masalah kecil atau bahkan masalah besar yang cukup mengacaukan hidup.
Berbagai masalah hidup ini bisa jadi beban berat bagi yang mengalaminya. Beban hidup yang berat inilah yang mungkin akan menjadi kekurangan bagi seseorang. Dalam bekerja atau pun berbuat sesuatu, beban hidup ini bisa jadi hal yang menghambat prestasi atau kinerja.
Ya, seperti itu pula yang dialami oleh seorang pramusaji di sebuah restoral lokal di Kota Danver. Ia adalah Roseanne. Namun, ia cukup beruntung karena ternyata apa yang menjadi kekurangannya ini justru sekaligus merupakan keunggulannya dan justru bisa menjadi pengobat terhadap permasalahan lain.
Seperti apa kisah inspiratif dari Roseanne ini ya? Simak kisah inspirasi tentang kekurangan yang bisa justru jadi keunggulan, seperti yang dialami oleh Roseanne ini.
Beban Hidup yang Berat
Roseanne berasal dari sebuah keluarga kelas menengah yang ada di Salt Lake City. Sayangnya, ia tidak cukup pandai dan beruntung untuk bisa menamatkan pendidikan di sekolah menengah atas. Setelah berhenti sekolah, ia pun menikah di usianya yang memang masih sangat muda.
Setelah menikah, Roseanne pindah ke Denver. Dari hasil pernikahannya ini, Roseanne memiliki tiga orang anak. Namun, suaminya bukanlah orang yang cukup kaya dan berpenghasilan tinggi untuk bisa membiayai hidup Roseanne dan ketiga anaknya tersebut.
Akhirnya, untuk membantu perekonomian keluarganya, Roseanne memutuskan untuk mengambil kerja paruh waktu. Ia bekerja sebagai pramusaji paruh waktu di restoral lokal Kota Danver yang ebrada dekat dengan tempat tinggalnya. Ia berharap bisa memperoleh tambahan penghasilan guna menghidupi keluarganya.
Namun, sebagai seorang pramusaji Roseanne bukanlah seorang pramusaji yang cukup baik dan sopan layaknya pramusaji restoran pada umumnya. Ia tidak memiliki attitude dan etika yang lembut dan selalu murah senyum layaknya pramusaji ideal.
Justru, ia lebih sering dikenal sebagai parmusaji berwajah cemberut. Tentu ini adalah suatu kekurangan tersendiri bagi seorang pramusaji. Hal ini mungkin terjadi lantaran beban hidup yang dipikulnya dirasakannya sangat berat. Yang lebih parah lagi, ia suka berbicara semaunya terhadap para pelanggannya.
Namun untungnya apa yang ia lontarkan bukanlah perkataan yang dalam artian negatif, atau buruk atau mencela maupun yang menyinggung para pelanggannya. Namun, ia lebih sering bercerita tentang keluh kesah rumah tangganya sendiri pada para pelanggan dengan ekspresi yang laksana orang teraniaya dan wajah kelelahan yang khas.
Rupanya, para pelanggannya malah merasa senang mendengar Roseanne bercerita. Tak jarang pula para keluh kesahnya justru mengundang gelak tawa bagi para pelanggannya. Uniknya lagi, beberapa pelanggan juga memberikan tip tambahan untuk Roseanne.
Baca juga: Kisah Inspiratif di Balik Penemuan Teknologi 4G oleh Orang Indonesia
Kekurangan yang Berubah jadi Keunggulan
Roseanne pun jadi semakin dikenal dengan gaya khasnya ini. Bahkan, suatu ketika ia disarankan untuk mencoba tampil di klub komedi yang ada di Denver. Roseanne yang merasa tak berbakat melawak dan tidak pandai melakukannya pun sempat menolak tawaran ini.
Tapi setelah berpikira panjangdan mempertimbangkan soal penghasilan dan sebagainya, ia akhirnya bersedia. Ia pun bergabung dengan klub komedi di Denver demi mendapat penghasilan tambahan. Tak disangka, keputusannya ini membuahkan hasil yang luar biasa. Dengan segera, Roseanne menjadi idola di seluruh negera bagian Colorado.
Roseanne kemudian semakin dikenal sebagai seorang comedian yang menarik. Awal tahun 1980-an, Roseanne bahkan sukses mendapat pekerjaan sebagai seorang comedian di Comedy Store, Los Angeles.
Selang delapan tahun setelahnya, Roseanne diminta untuk ikut berperan dalam sitkom yang berjudul Roseanne. Tahukah Anda apa yang terjadi dengan sitkom tersebut? Sitkom berjudul Roseanne yang sama dengan namanya sendiri tersebut sukses menduduki rating tertinggi selama sembilan tahun pemutarannya.
Roseanne adalah seorang gadis yang gemar mengeluh dan bukanlah seorang pramusaji yang ideal. Beban hidupnya yang berat membuat kekurangannya sebagai seorang gadis yang suka mengeluh jadi terlihat nyata. Tapi rupanya, justru kekurangannya tersebutlah yang menjadi keunggulannya dan terbukti sukses mengantarkannya sebagai seorang comedian idola.
Soal penghasilan, hmm, sepertinya tak perlu ditanya lagi. Tentu nilainya jauh lebih besar dibanding penghasilannya sebagai seorang pramusaji paruh waktu.