Renung Ilmu tanpa Asa
jika perjumpaan merupakan awal sebuah perjalanan maka huruf dan angka itu telah menemani hidupku
dalam kebimbangan ia menghantar sebuah nyanyian panjang untuk kudengar
sebuah lagu yang terombang ambing dalam nada kepastian
lulus... naik... lulus... naik...
suara katak terdengar sengau dan harus ku dengar
ternyata lagu demi lagu harus dijalani seperti perkenalan yang berakhir pada percumbuan
lidah ini mulai kelu dalam mengiyakan tawaran lagu...
huruf... angka... hmmm.. kalian sepertinya kawan yang aneh...
diam dan memberi..
aku mulai bosan dan penat,..
namun asa ini tak padam engkau tiup
ya akulah yang harus meniup tapi aku tak mau sampai kau yang meniup
tunjukkan kuatmu dalam bentukmu...
aku menunggumu..
aku menantimu dalam pertemanan atau permusuhan
kita selesaikan hinggap padam...
surakarta, 19 Juni 2016