Platypus – Deskripsi Lengkap Si Mamalia Satu-Satunya yang Bertelur
Yuk kita ingat - ingat lagi pelajaran biologi. Masih ingat donk hewan yang masuk kelas mamalia? Mamalia adalah kelompok hewan dengan ciri khas utama bisa menyusui. Hewan mamalia ini juga memiliki ciri - ciri seperti : melahirkan, mempunyai daun telinga, tubuhnya memiliki rambut (bedakan dengan bulu) dan ya, seperti yang sudah disebutkan tadi ‘menyusui’.
Tapi, sepertinya memang selalu ada hal unik di dunia ini. Ada pengecualian pada hewan mungil bernama Platypus (kadang juga disebut platipus) ini. Platypus tergolong hewan mamalia. Tapi, dia tidak beranak melainkan bertelur. Platypus bertelur, tetapi menyusui. Nah loh. Hewan ini dikatakan sebagai satu-satunya mamalia yang bertelur.
Kalau diamati, bentuk tubuhnya pun mirip perpaduan antara bebek (unggas) dan berang-berang. Kenapa mirip bebek? Karena platypus ini punya paruh seperti bebek loh. Ia juga punya tangan dan kaki yang berselaput seperti bebek. Wow. Tapi, bentuk tubuh dan ekornya mirip dengan berang-berang.
Lucu juga yah? Baiklah, kalau begitu mari kita kenalan lebih jauh lagi tentang hewan unik nan lucu si Platypus ini.
Nama
- Nama Indonesia : Platypus
- Nama bahasa Inggris : Platypus
- Nama Latin : Ornithorhynchus anatinus
Klasifikasi
- Kerajaan : Animalia
- Filum : Chordata
- Kelas : Mammalia
- Ordo : Monotremata
- Famili : Ornithorhynchidae
- Genus : Ornithorhynchus
- Spesies : Ornithorhynchus anatinus
Makanan
- Karnivora (hewan pemakan daging)
- Makanannya khususnya adalah : ikan-ikan kecil, katak, telur ikan, dan sebagainya.
- Biasanya platypus berburu pada malam hari.
Ciri ciri
- Berat badan : 3 lbs atau 1,4 kg
- Tinggi kepala dan tubuh : 15 inch atau 38 cm
- Panjang ekor : 5 inch atau 13 cm
- Memiliki paruh seperti bebek
- Memiliki kaki bersirip seperti bebek
- Memiliki bulu pendek dan berwarna cokelat.
- Bertelur dan mengerami telurnya
- Menyusui anaknya
- Pintar dalam berenang
Cara reproduksi
Platypus memiliki organ reproduksi yang mirip dengan burung (aves). Platipus betina mempunyai sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri. Sama dengan burung, ovarium kanannya juga tidak tumbuh sempurna.
Platypus merupakan hewan ovipar atau hewan yang bertelur. Mirip seperti unggas, platypus akan bertelur, meletakkan telurnya dalam sarang lalu mengeraminya. Setelah telurnya menetas, induk platypus akan segera menyusui anaknya.
Telur platypus mirip dengan telur reptil. Bentuknya sedikit lebih bundar bila dibanding telur burung. Dalam satu waktu, biasanya platypus akan menelurkan dua butir telur sekaligus. Terkadang, platipus betina juga dapat menelurkan satu atau tiga telur.
Periode inkubasi pada telur platypus terbagi menjadi tiga bagian, yakni :
- Tahap pertama : embrio tidak memiliki satupun organ fungsional sehingga hanya bergantung pada kantung merah telur untuk bernapas.
- Tahap kedua : jari-jari kaki mulai muncul.
- Tahap ketiga : gigi muncul
Periode inkubasi berlangsung sekitar 10 hari. Setelah itu, telur akan menetas. Bayi platypus yang baru menetas tidak memiliki rambut. Begitu menetas, bayi platypus akan segera menempel pada induknya.
Sang induk lalu akan segera menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi platypus akan meninggalkan sarangnya setelah usiamya 17 minggu atau kurang lebih 4 bulan.
Habitat
Platypus adalah hewan malam dan semi-akuatik,
Platypus adalah hewan endemik (hanya terdapat) di Australia, terutama di :
- Tasmania,
- Victoria,
- New South Wales
- Queensland
Simak juga: Profil Elang Botak - Sosok Hewan Populer dari Amerika Serikat
Status
Least Concern
Keunikan
- Cara reproduksinya sih bertelur (mirip aves) tetapi menyusui (termasuk mamalia).
- Bayi platypus yang baru lahir mempunyai gigi, tapi segera setelah ia meninggalkan sarangnya, ia akan kehilangan giginya dan hanya akan mengandalkan paruhnya untuk mencari makan.
- Paruh platypus memiliki sensor khusus yang dapat mendeteksi mangsa buruannya. Jadi, ia bisa berburu dalam air keruh sekalipun dan dengan menutup mata.
- Ia mempunyai racun yang terletak di bagian atas cakarnya.
Predator
Platypus biasanya dimangsa oleh :
- ular
- tikus air
- kadal monitor
- elang
- burung hantu
Sifat
-
Lama hidup
- Di alam liar umumnya berumur 10 tahun
- Di penangkaran umumnya berumur 17 tahun
Deskripsi
Platypus umumnya hidup secara soliter atau individu, jadi mereka tidak berkelompok ya. Platypus adalah hewan semi-aquatik yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di wilayah perairan. Jadi, mereka akan sering menghabiskan waktu untuk menyelam.
Dalam penyelamannya ini, platypus akan menutup telinga dan mata mereka. Perlu diingat ya, platypus memiliki sensor lembut yang sangat peka di bagian paruhnya. Jadi, ia bisa mendeteksi mangsa dan keadaan sekitarnya lewat paruh ini.
Platypus juga dapat membangun sarang dengan cara menggali. Ia bisa membuat terowongna yang panjangnya bisa lebih dari 30 meter. Nah, di dalam terowongan itu lah, mereka akan membangun sarangnya.
Pada platypus jantan, terdapat taji atau semacam tanduk kecil yang terletak di atas dekat bagian cakar atau kaki berselaputnya. Nah, dari taji ini bisa menyembur racun. Racun biasanya dikeluarkan saat mereka berkelahi atau dalam keaadaan bahaya.
Racun platypus ini cukup kuat untuk membunuh hewan-hewan kecil. Bahkan, cukup kuat pula untuk menimbulkan rasa nyeri yang hebat pada manusia.
Platypus termasuk hewan malam ya. Jadi, ia akan sangat aktif di malam hari. Di siang hari, mereka istirahat di dalam persembunyiaannya.
Platypus biasanya adalah hewan territorial. Teritori para pejantan biasanya mencapai 7 km atau hingga 4,4 miles dan biasanya bertumpukan dengan teritori pada platypus betina.
Hal paling menarik dari platypus adalah proses reproduksinya. Platypus jantan akan menangkap platypus betina pada bagian ekor. Setelah proses perkawinan, dua atau tiga minggu kemudian, platypus betina akan melahirkan telur-telurnya (umumnya dua ekor telur).
Telur playpus akan dierami selama 10 hari dan kemudian menetas. Bayi platypus yang kecil, buta dan tanpa bulu ini pun akan segera menyusu pada induknya. Kalau diamati, induk platypus memang tidak memiliki puting susu untuk tempat menyusu anaknya.
Inilah uniknya, induk platypus tetap bisa menyusui tanpa puting susu. Menariknya lagi, air susu yang dikeluarkan oleh platypus ini pun tidak tampak seperti air susu umumnya yang berwarna putih, melainkan lebih tampak seperti keringat.
Referensi:
1. http://biologimediacentre.com/platypus-hewan-petelur-yang-menyusui/ 2. http://animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/platypus/ 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Platipus 4. http://www.bbc.co.uk/nature/life/Platypus 5. http://www.theanimalfiles.com/mammals/egg_laying_mammals/duck_billed_platypus.html
Foto:
http://img.enkivillage.com/s/upload/images/2015/01/a722fb3d4bdbdedbb78fa7a495dd862e.jpg*Penulis: Hasna Wijayati