Artikel ini akan memberikan beberapa penjelasan yang gamblang tentang metode pembelajaran dengan teknik simulasi. Semua hal yang berkaitan dengan metode simulasi akan dijelaskan secara panjang dan lebar dalam artikel ini. Hal – hal tersebut mencakup tentang pengertian dari metode simulasi, tujuan, jenis simulasi, petunjuk dalam penggunaan metode ini, proses pembimbingan metode simulasi, dan kelebihan dan kekurangan dari metode simulasi. Perhatikanlah penjelasan di bawah ini dengan baik – baik, agar kamu dapat mengetahui metode simulasi.
Pengertian Metode Pembelajaran dengan Teknik Simulasi
Apakah yang dimaksud dengan metode simulasi? Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan penyajian berupa pelajaran dengan menggunakan situasi maupun suatu proses yang nyata. Dalam metode jenis ini, siswa diminta untuk terlibat secara aktif dalam melalukan interaksi dengan situasi yang ada disekitar lingkungannya. Siswa diminta untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh atau yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa dalam metode simulasi penerapan antara teori dengan kehidupan nyata dalam bentuk praktek, sangat diperlukan oleh siswa. Sebenarnya apa sih tujuan dari metode pembelajaran dengan teknik simulasi ini? Sehingga siswa diminta untuk menerapkan teori yang telah di pelajari.
Tujuan Metode Pembelajaran Teknik Simulasi
Setiap metode pembelajaran tentu saja memiliki tujuan – tujuan tertentu yang ingin dicapai, ketika telah diterapkan pada siswa. Lalu, apakah tujuan dari metode simulasi ini? Tujuan dari metode pembelajaran dengan teknik simulasi, yaitu:
- Membantu siswa dalam menerapkan keterampilan untuk membuat keputusan dan dalam menyelesaikan masalah.
- Membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi antarsesama manusia.
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan tentang berbagai prinsip dan teori.
- Membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya.
Tujuan – tujuan di atas merupakan hal – hal yang ingin dicapai dari penerapan metode pembelajaran dengan teknik simulasi ini. Kemudian, apa sajakah jenis – jenis dari metode pembelajaran teknik simulasi ini? Hal tersebut akan dijabarkan di bawah ini.
Jenis – Jenis Metode Pembelajaran dengan Teknik Simulasi
Sandra de Young dalam Nursalim dan Efendi (2008) menyatakan terdapat tiga jenis dari simulasi. Jenis – jenis dari simulasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Latihan simulasi atau simulation exercise. Merupakan suatu metode pembelajaran, di mana memberikan penyajian tentang situasi nyata yang dapat dikontrol. Siswa berhak untuk melakukan manipulasi terhadap situasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap situasi tersebut secara lebih baik. Simulasi jenis ini, dapat meliputi: simulasi dengan menggunakan audio visual dan live simulated patient.
- Simulation game atau permainan simulasi.
- Role playing atau bermain peran. Merupakan salah satu metode pembelajaran dengan menggunakan drama. Siswa secara spontan memperagakan suatu peran dalam berinteraksi yang berhubungan dengan masalah dan hubungan antarmanusia.Metode simulasi ini tidak dapat dilakukan secara langsung pada klien. Melainkan dilakukan dengan cara mempraktikkan seolah – olah nyata. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan yang lebih fatal. Teknik bermain peran, terdapat tiga jenis, yaitu kasus aktif, model, dan klien.
Ada tiga jenis metode pembelajaran dengan teknik simulasi yaitu latihan simulasi, simulasi permainan, dan bermain peran. Ketiga jenis tersebut, dapat digunakan oleh guru dengan memilih jenis yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Menerapkan salah satu jenis dari metode simulasi, tidak akan lengkap, tanpa memahami tentang petunjuknya. Petunjuk dalam penggunaan metode simulasi dapat dijelaskan di pembahasan selanjutnya.
Petunjuk Penggunaan dari Metode Simulasi
Terdapat beberapa petunjuk yang harus dilakukan oleh guru, ketika menerapkan metode simulasi. Petunjuk – petunjuk tersebut yaitu sebagai berikut.
- Guru atau pembimbing dalam melakukan suatu simulasi, diharapkan harus dapat meningkatkan dalam mencapai suatu tujuan.
- Memperhatikan syarat dalam pelaksaan simulasi. Syarat – syarat tersebut berhubungan dengan jumlah siswa, waktu yang diperlukan untuk melakukan simulasi, alat yang digunakan untuk simulasi, dan tempat yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi.
- Guru atau pembimbing harus memahami tentang pelaksanaan dari simulasi.
- Melakukan uji coba pada kelompok siswa yang telah dikenal oleh guru atau pembimbing.
- Siswa yang telah memiliki latar belakang berkaitan dengan teori dan keterampilan yang dibutuhkan, diminta untuk ikut berperan serta dalam pelaksanaan simulasi.
- Siswa harus sudah mengerti tentang tujuan dari peran sertanya pada kegiatan simulasi.
- Siswa diberikan petunjuk tertulis yang lengkap.
- Guru atau pembimbing memiliki tanggung jawab untuk menginterupsi simulasi. Hal tersebut terjadi, apabila waktu yang digunakan telah melewati batas dan muncul suatu masalah, selain itu siswa yang terlibat, belum kompeten terhadap kegiatan yang dilakukan.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa terdapat 8 hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode pembelajaran dengan teknik simulasi ini. Lebih lanjut, akan dijelaskan tentang proses pembimbingan pada metode pembelajaran dengan teknik simulasi.
Proses Pembimbingan Metode Pembelajaran dengan Teknik Simulasi
Terdapat beberapa proses yang harus diperhatikan dalam proses pembimbingan untuk metode simulasi. Proses – proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Guru maupun pembimbing perlu menyampaikan tentang tujuan dari simulasi yang dilakukan.
- Guru maupun pembimbing perlu memberikan penjelasan tentang jalannya simulasi.
- Guru maupun pembimbing perlu untuk mengatur siswa dalam memainkan perannya sesuai dengan perannya dalam kegiatan simulasi.
- Guru atau pembimbing perlu untuk melakukan uji coba. Uji coba ini dapat dilakukan pada siswa yang dikenal oleh pembimbing.
- Guru atau pembimbing perlu untuk memberikan komentar atau pendapatnya setelah simulasi selesai dilaksanakan. Kondisi ini terjadi, jika ditemukan suatu masalah dan siswa kurang dapat untuk menguasai masalah yang sedang dihadapi.
- Guru atau pembimbing perlu untuk melakukan diskusi. Diskusi dimaksudkan untuk membahas proses dari kegiatan simulasi.
Penjabaran di atas memberikan gambaran pada guru maupun pembimbing, ketika memberikan suatu bimbingan yang menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan teknik simulasi. Memahami tentang metode pembelajaran dengan teknik simulasi, tidak akan lengkap rasanya tanpa mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode jenis ini. Berikut ini pembahasan yang selanjutnya akan menguraikan tentang kelebihan dan kelemahan dari metode simulasi.
Kelebihan dan Kelemahan dari Metode Pembelajaran dengan Teknik Simulasi
Kelebihan dari metode simulasi, yaitu sebagai berikut.
- Metode simulasi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu, memberikan pengalaman secara tidak langsung yang diperlukan oleh siswa untuk menghadapi permasalah yang berhubungan dengan sosial.
- Siswa diberikan kesempatan untuk menyalurkan perasaannya yang terpendam. Perasaan yang terpendam tersebut, akan memperoleh kepuasan, kesegaran, dan kesehatan jiwa dengan menerapkan teknik simulasi ini.
- Metode simulasi dapat membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Setelah dijabarkan tentang kelebihan dari metode simulasi, selanjutnya akan dijelaskan tentang kelemahan dari metode simulasi, yaitu sebagai berikut.
- Metode simulasi tidak selalu tepat dalam memberikan pengalaman pada siswa. Ketepatan tersebut berhubungan dengan kenyataan di lapangan atau kehidupan.
- Metode simulasi tidak jarang dijadikan sebagai ajang hiburan bagi siswa, sehingga mengabaikan fungsi belajarnya.
- Kurangnya pengalaman dalam menerapkan metode simulasi, dapat menyebabkan kesalahan arah dan menjadi kaku dalam pelaksanaannya.
- Pengaruh emosional dalam menerapkan metode simulasi ini, memberikan dampak yang cukup signifikan.
Demikian penjelasan tentang metode pembelajaran dengan teknik simulasi. Semoga artikel ini dapat membantu saudara dalam memahami tentang metode pembelajaran dengan teknik simulasi.
Referensi:
Nursalam dan Efendi, F. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika.
*Penulis: Indriyana Rachmawati
Bacaan lain: