Pergantian Kekuasaan Pemerintah Kolonial
Indonesia telah cukup lama mengalami masa penjajahan. Sejarah Indonesia mencatat masa penjajahan yang terlama adalah pada masa penjajahan Belanda. Masa penjajahan Belanda di Indonesia ini dibagi ke dalam dua periode, yakni periode pertama mulai tahun 1602 – 1799 dan periode kedua tahun 1800 – 1942.
Pembagian kedua periode ini didasarkan pada penguasaan Belanda yang awalnya dipegang oleh VOC dan kemudian pada periode selanjutnya diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda.
Persekutuan dagang VOC atau Verenigde Ooat – Indische Compagnie, dibentuk pada tahun 1602. VOC merupakan hasil penyatuan dari beberapa serikat dagang yang ada di Belanda. Kepada VOC, Pemerintahan Belanda memberikan hak – hak istimewa.
Hak Istimewa VOC
- hak monopoli perdagangan,
- hak untuk mencetak uang sendiri,
- hak mengumumkan perang, dan
- hak untuk membuat perjanjian dengan penguasa lain.
Dengan tujuan keuntungan dagang dan bisnis, VOC pun datang ke Indonesia. Di Indonesia, VOC pertama kali berpusat di Ambon dengan Gubernur pertamanya yaitu Pieter Both. Sejak menguasai perdagangan di Indonesia, sebenarnya VOC terus menerus menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia. Akhirnya pada tahun 1800 terjadilah pergantian kekuasaan dari VOC ke pemerintahan Hindia Belanda.
Tujuan pokok VOC datang ke Indonesia untuk mencari untung yang sebesar – besarnya. Setelah berjalan lama di Indonesia, ternyata keuntungan yang diperoleh semakin kecil saja. Kas semakin menipis sedangkan anggaran belanja VOC pun semakin besar.
Simak juga: Gerakan Rakyat Indonesia
Adapun sebab – sebab jatuhnya VOC yaitu sebagai berikut.
1. Sistem monopoli VOC dengan akibat – akibat yang merugikan
Tujuan monopoli dagang ini adalah memperoleh keuntungan sebanyak – banyaknya dari perdagangan. Akibatnya pemerintahan Belanda tidak memperhatikan nasib rakyat jajahan, maka penduduk pribumi menjadi sangat miskin dan bodoh. Beberapa kebijaksanaan Belanda yang menyebabkan orang Indonesia terus miskin, yaitu sebagai berikut.
- Membeli murah, menjual mahal
- Menjaga jumlah barang yang dimonopoli
- Kerja paksa, penyelundupan, dan perompakan di laut
- Menjaga monopoli terhadap tanaman - tanaman
2. Cara kerja yang tidak efektif dan tidak efisien
Semula, VOC dimaksudkan sebagai badan perdagangan, namun setelah mendapat keuntungan yang secukupnya, VOC berubah menjadi badan pemerintahan. Akibatnya, anggaran pemerintahan atas seluruh wilayah kekuasaan, melebihi keuntungan yang diperoleh. Pegawai yang diangkat berdasarkan keinginan pejabat VOC dan tidak berdasar profesinya. Hal ini mengakibatkan pegawainya tidak tepat, atau istilahnya sering disebut sebagai NOT -“the raight man on the raight place”. Para pegawai VOC justru bertujuan untuk semakin memperkaya diri sendiri, dengan berbagai cara, seperti :
- Pegawai VOC dapat memegang dua jabatan atau lebih, supaya gajinya lebih besar.
- Pegawai VOC menjual barang kepada VOC dengan harga yang lebih tinggi dari pada harga yang dibayar kepada orang Indonesia.
- Mencuri barang – barang dari gudang – gudang VOC dan membagikan barang - barang yang akan dikirim itu kepada sesama pegawai VOC.
- Sewaktu akan mengirim barang, timbangan dilakukan secara tidak betul sehingga terjadi sisa barang yang kemudian menjadi milik pribadi.
- Pegawai berdagang barang seperti beras dan candu yang ditetapkan oleh VOC sebagai barang dagangan monopoli VOC.
- Memungut sumbangan dari orang – orang Indonesia
- Menerima tips untuk pertolongan yang mereka berikan, walaupun sebenarnya itu tugas mereka.
- Mempergunakan kemudahan – kemudahan VOC untuk menjalankan perdagangan pribadi
- VOC mendapat bagian dari sisa – sisa yang telah dikorupsi oleh para pegawai.
3. Saingan perdagangan
Awalnya Belanda menghadapi persaingan dengan Portugis dan Inggris. Namun, akhirnya Portugis dapat dilumpuhkan. Inggris yang awalnya dapat didesak, namun karena menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, akhirnya menjadi pesaing Belanda. Selain Inggris, orang – orang Bugis dengan pusat perdagangan di Riau, juga menjadi saingan perdagangan yang cukup berat Belanda.
4. Kemerosotan perdagangan VOC
Kemerosotan perdagangan VOC disebabkan oleh persaingan pedagang dan keburukan sistem monopoli.
5. Besarnya biaya untuk menghadapi perlawanan – perlawanan rakyat
Pada saat keuntungan semakin berkuran dan biaya pemerintahan semakin bertambah, VOC harus menghadapi perlawan yang dilakukan bangsa Indonesia.
6. Pembagian keuntungan yang mengecewakan terhadap pemegang saham
Pembagian keuntungan kepada para pemegang saham dalam kongsi dagang belanda berlangsung tidak transparan.
7. Perang Inggris – Belanda dan Perancis 1780 – 1784
Referensi:
Wiharyanto, A.K. 2007. Pergantian Kekuasaan di Indonesia tahun 1800. SPSS, (21), (1).
*Penulis: Indriyana Rachmawati